KABUPATEN BOGOR (TUGUBANDUNG.ID) – Usai melaksanakan Safari Silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kota Batam, Kepulauan Riau, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana kembali ke kediamannya di “Kota Hujan” Bogor, Jawa Barat.
Akan tetapi di kota berhawa sejuk yang menjadi rumah utama sang motivator selain di Yogyakarta, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut tetap produktif dan menjalankan amanah menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Kali ini, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi bertajuk “Dilandasi Motivasi yang Tinggi Seluruh Prajurit Koopsud I Siap Melaksanakan Tugas TNI yang AMPUH”, Jumat 1 November 2024. Sharing disampaikan kepada jajaran personel Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Atang Sendjaja Bogor. Bertempat di Aula Sukirman Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja. Pesertanya prajurit dari tingkat perwira, bintara, tamtama, dan pegawai negeri sipil.
Dalam kesempatan ini, Dr. Aqua Dwipayana menekankan betapa pentingnya motivasi dalam menjalankan tugas pokok TNI Angkatan Udara yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis), sebagaimana menjadi semboyan yang selalu digaungkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Mengawali sesinya, Dr Aqua Dwipayana menekankan agar semua prajurit TNI angkatan Udara yang bertugas di Lanud Atang Sendjaja bersama keluarganya harus banyak bersyukur karena Tuhan telah memberikan berbagai rezeki ke mereka. Tidak semua orang mendapatkan itu.
Rezeki yang pertama, dalam kondisi sehat sehingga bisa melaksanakan berbagai aktivitas. Termasuk dapat menghadiri acara Sharing Komunikasi dan Motivasi yang merupakan program dari Panglima Komando Operasi Udara I Laksda TNI Mohammad Nurdin.
Rezeki kedua, bertugas di TNI Angkatan Udara yang merupakan institusi yang sangat kredibel di dunia. Sehingga di manapun berada termasuk di mancanegara, dihargai semua orang.
Rezeki ketiga, di antara sekitar 285 juta rakyat Indonesia, terpilih bekerja di TNI Angkatan Udara. Selama ini banyak orang yang menginginkan itu tapi tidak mendapat kesempatan.
“Setiap ada rekrutmen di TNI Angkatan Udara banyak sekali yang mendaftar. Setelah melalui berbagai tahapan ujian, saat penentuan akhir banyak yang kecewa karena hanya sebagian kecil yang diterima,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Rezeki keempat, tinggal di Bogor. Tempat yang sangat menyenangkan dan menjadi dambaan banyak orang. Daerahnya nyaman sekali.
Menurut Dr Aqua Dwipayana banyak hal lain yang harus disyukuri seluruh personil TNI Angkatan Udara yang bertugas di Lanud Atang Sedjaja. Sehingga Tuhan terus menambah rezeki dan kenikmatannya.
Wujud rasa syukur itu, lanjut Dr Aqua Dwipayana adalah agar terus berusaha meningkatkan kinerjanya. Jika telah optimal agar mempertahankannya. Konsisten melakukan itu.
Pria yang akrab dengan jajaran TNI itu menyoroti pentingnya setiap prajurit untuk selalu menjaga semangat juang yang tinggi. “Tugas yang diemban para prajurit TNI Angkatan Udara bukanlah pekerjaan yang ringan. Diperlukan kesiapan mental dan fisik yang prima untuk menjalankan berbagai misi, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Motivasi yang tinggi akan menjadi ‘bahan bakar’ yang memastikan bahwa setiap prajurit dapat melaksanakan tugas dengan maksimal,” tegas bapak dua anak ini.
Dr Aqua Dwipayana menambahkan, prajurit TNI Angkatan Udara harus memiliki sikap adaptif terhadap berbagai perubahan dan tantangan zaman. Ia mencontohkan bagaimana teknologi dan informasi telah merubah banyak aspek dalam dunia militer. “Tidak hanya keterampilan teknis, namun sikap mental yang selalu siap berubah adalah kunci bagi prajurit TNI Angkatan Udara untuk tetap unggul di medan tugas,” ujar pria rendah hati ini.
Mantan wartawan di banyak media ini mengungkapkan selain adaptif, profesionalisme dan humanisme juga harus selalu dikedepankan. Profesionalisme bukan hanya soal kemampuan bertempur, tetapi juga mengenai etika dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Sedangkan humanisme, menurutnya, adalah kemampuan untuk tetap menjaga kemanusiaan dalam setiap tindakan, baik kepada sesama prajurit maupun ke masyarakat luas.
Perintah Harian Kasau
Dalam sesi Komunikasi dan Motivasi yang penuh inspirasi tersebut, Dr Aqua Dwipayana juga menekankan pentingnya ketaatan dan kepatuhan seluruh jajaran TNI Angkatan Udara terhadap pimpinan. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari konsistensi setiap prajurit melaksanakan Perintah Harian Kasau Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
“Semua prajurit TNI Angkatan Udara harus taat dan patuh kepada pimpinan. Setiap perintah yang diberikan oleh Kasau adalah panduan yang harus dijalankan dengan disiplin dan konsistensi. Inilah yang akan menjadi fondasi kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu mengajak seluruh prajurit untuk menjadikan perintah pimpinan sebagai pedoman utama setiap aktivitas mereka, baik dalam tugas operasional maupun kegiatan sehari-hari. Dengan demikian, seluruh jajaran TNI Angkatan Udara dapat menjaga sinergi dan kesatuan langkah menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Dengan taat dan patuh kepada pimpinan, tidak hanya menunjukkan disiplin militer, tetapi juga menghormati tanggung jawab yang telah dipercayakan kepada setiap prajurit. Mari laksanakan setiap perintah dengan penuh dedikasi dan komitmen,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Berikut delapan Perintah Harian Kasau Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono:
- Tempatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan utama dalam setiap langkah kehidupan.
- Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI sebagai landasan moral prajurit dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian.
- Tingkatkan pemahaman dan penerapan keselamatan terbang dan kerja sebagai dasar untuk membangun budaya safety yang generatif.
- Asah dan kembangkan kreativitas serta inovasi guna menciptakan terobosan-terobosan baru yang adaptif terhadap perkembangan teknologi demi kemajuan organisasi.
- Pertahankan dan tingkatkan profesionalisme sesuai bidang masing-masing dalam rangka membangun individu berkompetensi tinggi.
- Tanamkan dan implementasikan nilai-nilai kebaikan untuk membangun karakter yang kuat dan unggul.
- Jaga soliditas, solidaritas, dan sinergitas TNI dengan Polri, Aparatur Sipil Negara, dan segenap komponen bangsa lainnya.
- Junjung tinggi nilai-nilai humanisme agar TNI Angkatan Udara semakin dekat dan dicintai rakyat.
TNI Angkatan Udara AMPUH
Dr Aqua Dwipayana juga mengingatkan ihwal motto AMPUH yang kini diperkenalkan Kasau sebagai pedoman bagi para prajurit TNI AU. Jargon AMPUH merupakan panduan bagi seluruh personel TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan tugasnya. Berikut adalah penjabaran dari setiap elemen dalam jargon AMPUH:
- Adaptif
TNI AU dituntut untuk selalu siap menghadapi perubahan yang cepat di lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional. Adaptabilitas menjadi kunci untuk tetap relevan dan mampu menghadapi segala bentuk tantangan, termasuk perubahan teknologi, taktik militer, dan dinamika sosial-politik.
- Modern
Penggunaan teknologi modern dalam sistem persenjataan, peralatan, dan strategi operasional adalah keharusan bagi TNI Angkatan Udara. Modernisasi ini tidak hanya mencakup peralatan militer, tetapi juga melibatkan modernisasi dalam pemikiran dan manajemen sumber daya manusia.
- Profesional
Profesionalisme adalah landasan bagi setiap prajurit TNI Angkatan Udara yang mencakup penguasaan teknis, keahlian khusus, dan sikap tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas. Seorang prajurit profesional tidak hanya kompeten dalam perannya tetapi juga menjunjung tinggi etika dan integritas.
- Unggul
TNI Angkatan Udara berkomitmen untuk selalu berada di garis terdepan dalam setiap aspek operasional. Keunggulan ini dicapai melalui latihan intensif, pembinaan personel yang berkelanjutan, dan peningkatan kualitas di semua lini. Keunggulan bukan hanya dalam hal kemampuan tempur, tetapi juga dalam hal inovasi, efisiensi, dan efektivitas.
- Humanis
Sebagai bagian dari masyarakat, TNI Angkatan Udara harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Sikap humanis ini diwujudkan melalui pendekatan yang peduli terhadap sesama, baik dalam konteks internal (hubungan antar prajurit) maupun eksternal (interaksi dengan masyarakat sipil). Humanisme juga berarti mengedepankan perlindungan terhadap warga sipil dan menghormati hak asasi manusia dalam setiap operasi militer.
Lanud Atang Sendjaja
Nama Lanud Atang Sendjaja merupakan nama pangkalan yang diambil dari nama seorang prajurit kebanggaan TNI Angkatan Udara, yaitu Letkol Udara (Anumerta) Atang Sendjaja yang dilahirkan di Bandung tanggal 17 Maret 1928. Gugur saat melaksanakan tugas negara pada tanggal 28 Juli 1965, sehari sebelum peringatan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara.
Karier cemerlangnya dalam kemiliteran dimulai sejak masuk Sekolah Perwira Perbekalan (logistik) dan Sekolah Ilmu Siasat (SIS) pada tahun 1955. Setelah lulus dengan pangkat Letnan Muda Udara Satu (masih calon perwira), Atang Sendjaja lebih dulu bertugas di Direktorat Pembekalan Personel (DITKALPERS) di Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) di Jakarta, sebelum dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Udara Dua.
Pada 12 Januari 1961, Atang Sendjaja diikutkan kursus “Advanced Operations & Maintenance Course” di Moskow, Uni Soviet (sekarang Rusia), sekaligus ikut dalam misi pembelian alat utama sistem senjata (alutsista). Sepulangnya ke Tanah Air, sosok ayah lima anak itu ditugaskan lagi ke Departemen MBAU dan kemudian sebagai Komandan Departemen Materiil 091 Tanjung Priok dengan pangkat Kapten Udara, sekaligus ikut merintis satu skadron helikopter.
Tragedi muncul pada 29 Juli 1966. Keluarga serta segenap jajaran AURI mendapat kabar duka meninggalnya Atang Sendjaja. Pihak keluarga, seperti yang pernah dipaparkan pihak AURI ketika itu, mempertegas bahwa Atang Sendjaja meninggal saat menjalankan tugas, ketika mengawal transportasi sejumlah helikopter angkut asal Rusia, Mi-6. Atang Sendjaja meninggal ketika mengantar heli dari Tanjung Priok ke Lanud Halim Perdanakusuma (sebelumnya Pangkalan Udara Cililitan).
Saat itu, buntut heli yang dinaiki Atang Sendjaja terkena kabel listrik sebelum masuk Lanud Halim Perdanakusuma. Tak lama setelah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Atang Sendjaja yang dinaikkan pangkatnya secara anumerta menjadi Letkol Udara Anumerta, serta nama beliau juga diabadikan menjadi nama sebuah pangkalan di Bogor, yang sebelumnya bernama Pangkalan Udara Semplak, menjadi Pangkalan Udara TNI AU Atang Sandjaja.
Pangkalan ini merupakan Pangkalan Operasi TNI AU Tipe A. Pangkalan helikopter di bawah Komado Operasi Udara I. Lanud Atang Sendjaja membawahi satuan-satuan di antaranya, Wing Udara 4, Dinas Operasi, Dinas Logistik, Dinas Personel, Dinas Potensi Dirgantara, dan RSAU dr. M.Hassan Toto.
Satuan Polisi Militer dan Satuan Pertahanan Pangkalan. Lanud Atang Sendjaja Juga membawahi Skadron Udara yang di bawah Wing Udara 4 di antaranya Skadron Udara 6, Skadron Udara 8, Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan, serta memiliki satuan pemeliharaan Helikopter yaitu Skatek 024.
Adapun prestasinya :
- Safety Award Kategori Lanud Tipe A Tahun 2024.
- Lanud Atang Sendjaja mendapatkan Penghargaan dari Moeldoko Center Atas Kegiatan Kemanusiaan.
- Juara 3 Lomba Video Ketahanan Pangan TNI.
Visi
Lanud Atang Sendjaja menjadi kekuatan udara yang siap mewujudkan keunggulan di udara. Keunggulan tersebut bertujuan untuk melindungi Tanah Air dan menjaga keutuhan bangsa.
Misi
- Sebagai Pusat Keunggulan dari Helikopter.
- Mewujudkan TNI Angkatan Udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis (AMPUH).
Pimpinan: Komandan Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja Marsekal Pertama J. H. Ginting.
Nilai-Nilai yang selalu ditekankan pimpinan kepada semua jajaran: Jeli, Teliti, dan Peduli.***