SEPANG, MALAYSIA (TUGUBANDUNG.ID) – Duel antara juara dunia bertahan MotoGP 2021 asal Prancis Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) vs pimpinan klasemen MotoGP 2022 Francesco “Pecco” Bagnaia asal negri Spageti (Ducati Lenovo/Italia) akan amat menentukan pada seri XIX MotoGP Malaysia 2022 di sirkuit Sepang Intenasional pada Minggu (23/10/2022).
Hal ini karena musim MotoGP 2022 tinggal menyisakan dua seri lagi yaitu seri XIX Malaysia dan seri XX Valencia. Kini Bagnaia memimpin dengan 233 poin, unggul 14 poin atas Quartararo 219 poin.
Perjuangan ekstra keras menjadi beban Quartararo untuk mengejar defisit 14 poin dari Pecco. Upaya itu tambah berat karena sirkuit cepat Sepang lebih menguntungkan bagi pabrikan Ducati yang mempunyai top speed lebih cepat di antara tim pabrikan lainnya.
Menghadapi situasi sulit ini Quartararo mengatakan, dirinya tidak mau terbebani dengan misi harus bisa mengalahkan Pecco di GP Malaysia dan ingin berada pada situasi relax, tidak memikirkan kalah menang. “Saya terjatuh di GP Australia pekan lalu tentu menyakitkan tapi saya lupakan itu. Ducati akan amat cepat di sirkuit Sepang tapi Yamaha YZR M1 juga punya kelebihan di tikungan, jadi peluang tetap ada. Saya harus menjaga semangat tetap optimis dan punya keyakinan, itu yang penting,” ungkap Quartararo.
“Yang tak kalah penting kesiapan motor, teknisi Yamaha telah melakukan yang tebaik dari data tes pra musim di Sepang awal tahun ini jadi kami sudah mengetahui karakter sirkuit ini, penyetelan yang paling sesuai dengan gaya balap saya dan pemilihan ban yang tepat, Situasi cuaca juga krusial, bila hujan akan semakin menyulitkan karena saya kurang suka lintasan basah, semoga cuaca ceah sehingga perlawanan bisa maksimal,” jelas juara dunia MotoGP 2021 ini.
“Ini belum berakhir, kalau Pecco bisa melakukanya saya juga harus bisa, Sejak pertengahan musim situasi kami menjadi sangat menyedihkan, tidak seperti awal musim yang bagus. Semoga di dua seri terakhir ada kebangkitan di tim kami,” tambahnya.
Sementara itu Pecco Bagnaia yang kini berada di atas angin membuat kejutan memimpin klasemen menjelang akhir musim tak mau sesumbar bisa menjadi juaa dunia MotoGP 2022 bagi Ducati yang telah menanti sangat lama selama 15 tahun setelah terakhir kali Ducati menjadi juara dunia MotoGP oleh Casey Stoner (Australia) tahun 2007.
“Tekanan mulai saya rasakan karena publik Italia ingin Ducati juara dunia lagi oleh pembalap Italia, karena juara dunia 2007 Casey Stoner pembalap Australia,” jelas Pecco.
“Saat ini saya berada dalam kondisi tenang dan percaya dri setelah tim Ducati bangkit di paruh musim kedua. Dari ketinggalan begitu jauh 80 poin dari Quartararo, kini saya unggul 14 poin sejak seri XVII GP Austalia, ini hal yang luar biasa dan membuat rasa percaya diri tim Ducati sangat tinggi. Namun kami tidak bisa over confidence juga. Cuaca di Malaysia saat ini Sabtu dan Minggu prediksinya akan hujan, akan menyulitkan cuaca tidak menentu ini,” tutur Pecco.
“Satu hal yang pasti kebangkitan tim sejak pertengahan musim merubah segalanya, Ducati semakin disegani dan gelar juara dunia Konstruktor telah diraih Ducati musim 2022 ini. Saya kini punya misi untuk menyelesaikan tugas memasuki akhi musim untuk melengkapi Ducati juga jadi juara dunia klasemen pembalap. Bukan tugas yang ringan, tapi saya harus yakin bisa melalui dua balapan ini dengan baik, menempel ketat terus Quartararo dan kerja sama tim Ducati pabrikan dan satelit harus baik saling menunjang, dengan itu saya yakin Ducati akan berhasil menggandengkan gelar juara tim dan konstruktor dan juga pembalap,” tegasnya.
Kita nantikan duel seru calon juara dunia baru Pecco Bagnaia vs juara dunia bertahan Fabio Quartararo, di sirkuit Sepang Malaysia. (Bambang Kunthady)***