SEBUAH langkah mulia telah dicanangkan Pemerintah Kota Depok sejak tahun 2021 lalu. Secara resmi, pemerintah daerah tingkat dua di Provinsi Jawa Barat yang bertetangga dengan Jakarta ini mengoperasikan bus Oren secara gratis.
Oren merupakan singkatan dari Odong-Odong Keren. Karoserinya dibuat layaknya sebuah bus tetapi bodi sampingnya semi-terbuka. Di bagian atas tetap ada atapnya, sedangkan bagian depan desain bodinya tetap seperti bus pada umumnya. Jadi jika berjalan menelusuri jalanan, angin tidak langsung menerpa sopir dan para penumpang.
Bagian samping bodi bus yang terbuka tetapi tetap dipagari dengan “pagar besi” itu, dimaksudkan agar para penumpang dapat leluasa untuk melihat-lihat pemandangan kota. Sekaligus untuk menjaga keamanan para penumpang. Harap maklum, para penumpangnya bisa saja suatu waktu terdiri atas remaja dan anak-anak di bawah umur.
Karoseri bodi bus Oren tampak dirancang tidak formal layaknya bus penumpang antarkota atau antarprovinsi. Melainkan sengaja dibuat sesuai dengan tujuannya yakni mendukung bidang garapan pariwisata Kota Depok. Kalau di Kota Bandung bus seperti ini dikenal dengan nama Bandros (Bandung Tour on The Bus).
Bus Oren siap mengantar para tamu Pemkot Depok dan warga masyarakat yang ingin keliling kota atau menuju obyek-obyek wisata lokal. Selama ini jarak terjauh yang pernah ditempuh adalah wilayah Bogor atau tetangga Depok.
Dalam suasana bulan Ramadan ini, warga masyarakat setempat juga bisa memanfaatkan keberadaan Oren untuk ngabuburit atau mengisi waktu dengan keliling kota sambil menunggu buka puasa.
Hibah dari Provinsi Jabar
Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kepariwisataan (Disporyata) Kota Depok, Tatik Wijayati, mengatakan, bus Oren merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan bus ini masyarakat bisa menikmati city tour dengan menjelajahi wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya di Depok.
Dengan bentuk bus hibah yang unik itu, Tatik mengajak warga melakukan city tour dengan dipandu oleh tour guide (pemandu wisata) yang disiapkan langsung oleh Disporyata Depok. Selain itu juga dilengkapi sopir profesional, snack, dan narasumber destinasi yang dituju.
“Selama city tour akan ada sosialisasi tempat wisata dari narasumber tentang destinasi yang akan dikunjungi,” jelasnya. (berita.depok.go.id, Kamis, 23/12/2021)
Kepala Seksi Pengembangan Destinasi dan Industri Usaha Pariwisata Disporyata Kota Depok, Christine Desima Arthauli mengungkapkan, masyarakat yang ingin mengikuti city tour dapat mendaftar dengan mendatangi Kantor Disporyata Depok lantai 9, Gedung Dibaleka 2, Balai Kota Depok. “Selanjutnya kami akan menjadwalkan kegiatan city tour untuk mereka,” ujarnya.
Sejauh ini warga yang memanfaatkan Oren antara lain para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), guru PAUD (Pendidikan Usia Dini) dan ASN (Aparatur Sipil Negara) kecamatan ke Kawasan Heritage dan Alun-Alun Kota Depok. Selain itu juga para tamu dari daerah lain yang merupakan relasi Pemkot Depok.
Menjawab pertanyaan TuguBandung.id baru-baru ini, sopir Oren tersebut, Sadikin (50 tahun) menjelaskan, setiap bulan bus Oren ditargetkan mengantar para tamu sebanyak 18 kali perjalanan. Setiap tur diikuti 20 orang atau sesuai kapasitas bus.
Sudah dua tahun ini Sadikin menjadi sopir bus Oren. Dia merasa nyaman dengan profesinya ini karena mempunyai latar belakang bidang pariwisata. Sehari-hari bus Oren ngetem di Balai Kota Depok. (Widodo A, TuguBandung.id)***