KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Peternak kini resah. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Barat tak hanya menyerang sapi dan kambing namun mulai merambah ke ternak domba.
“Saya lupa, tapi angkanya itu sekitar seratusan lebih untuk domba ini (PMK di KBB). Jumlahnya agak banyak. Jadi, kemarin itu Bandung Barat sebetulnya sudah zero kasus, sapi perah dan potongnya sudah beres, eh sekarang datang domba,” katanya di Bandung.
Menurutnya untuk data pasti berapa domba yang terinfeksi PMK ini masih dalam pendataan. Terhadap temuan ini DKPP juga akan memberikan pengawasan lebih, seperti saat kasus PMK menyerang sapi dan kambing.
“Penanganan bagi sapi potong atau perah itu juga sudah maksimal, nah domba kan secara klinis itu lebih kuat dari terkena virus (PMK) tapi sekarang sudah mulai kelihatan,” ungkapnya.
Pihaknya juga menilai penyebaran terhadap domba ini bukan masuk PMK gelombang kedua. Pada umumnya, PMK di Jabar mulai melandai, tapi kasus masih ada.
Saat ini DKPP Jabar juga telah mengingatkan kepada tim satuan gugus tugas PMK (satgas) untuk terus bergerak dan memberikan penanganan langsung pada domba milik masyarakat, dan hal itu juga berlaku untuk wilayah lain di luar wilayah KBB.
“Peternak harus membuat pola hidup sehat seperti membersihkan kandang hingga memberikan vitamin. Jadi penanganan sama saja seperti COVID-19, tapi ini diternak,” katanya.
Arifin juga memastikan DKPP masih terus melakukan pengiriman bantuan baik obat-obatan, vitamin, hingga vaksinasi ke seluruh wilayah Jabar.
“Dan yang terakhir tetap kontrol dari mereka (kabupaten kota) itu terkait pengawasan lalulintas ternak. Itu tetap harus dilakukan termasuk pemberian vaksinasi juga,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.
Kang Emil menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya. ***