SEPANG, MALAYSIA (TUGUBANDUNG.ID) – Pembalap Italia Francesco “Pecco” Bagnaia tampil optimal mengatasi beban psikologis sehingga akhirnya bisa memenangi seri XIX yang krusial Petronas MotoGP Malaysia 2022 di sirkuit Sepang Internasional, Minggu (23/10/2022) pada cuaca mendung.
Hasil ini semakin memantapkan posisi andalan tim Ducati Lenovo ini sebagai pimpinan klasemen MotoGP 2022 mendekati podium juara dunia dengan menyisakan seri XX (terakhir) di Valencia, Spanyol dua pekan mendatang, Minggu (6/11/2022). Bagi Pecco kemenangan GP Malaysia merupakan sukses ketujuh memenangi seri GP 2022.
Pecco yang start dari grid ke-9 mampu melesat menjadi pemenang memanfaatkan pemegang “pole position” Jorge Martin (Pramac Ducati/Spanyol) yang terjatuh di lap ketujuh saat memimpin, posisi kedua ditempato Enea Bastianini (Gresini Racing Ducati/Italia) terpaut 0,270 detik dan ketiga juara dunia bertahan MotoGP 2021 Fabio Quartararo terpaut 2,773 detik, juara dunia bertahan MotoGP 2021 asal Prancis dari tim Monster Energy Yamaha yang start dari grid ke-12 ini tampil “all out” sehingga masih bisa menahan laju Pecco untuk menjadi juara dunia MotoGP 2022 hingga ke seri terakhir di Valencia.
Setelah seri XIX Petronas MotoGP Malaysia, Pecco Bagnaia memimpin klasemen dengan 258 poin unggul 23 poin atas Quartararo (235), ketiga Aleix Espargaro (Aprilia Racing/Spanyol) 212 ketinggalan 46 poin.
Dengan raihan poin tiga besar klasemen ini hanya Quartarao yang masih punya peluang tipis untuk menahan laju Pecco menjadi juara dunia MotoGP 2022 karena pemenang seri GP mendapat 25 poin. Andaikan Quartararo menjadi pemenang pada seri terakhir mendapat 25 poin, pembalap Prancis ini bisa mempertahankan gelar juara dunianya dengan catatan Pecco finis tanpa poin di luar 15 besar, atau finis ke-15 (mendapat 1 poin).
“Kini saya mmeimpin dengan keunggulan 23 poin atas Quartarao sehingga saya cukup finis posisi ke-14 saja di Valencia, ini akan mengurangi beban psikologis yang saya pikul karena tim Ducati sangat berharap saya bisa menjadi juara dunia bagi Ducati tahun ini setelah penantian 15 tahun vakum,” ungkap Pecco.
Marquez Kalah Motor
Sementara itu Marc Marquez juara dunia 6 kali MotoGP harus puas finis urutan ke-7 setelah pada kualifikasi mampu menempati start grid ke-3. “Seperti saya katakan usai kualifikasi menempati grid ketiga tidak mencerminkan kapasitas sebenarnya Honda RC213V di sirkuit cepat Sepang, ini bisa saya capai dengan memanfaatkan kecepatan para pembalap Ducati, Jorge Martin, Enea Bastianini dan Pecco Bagnaia yang saya tempel ketat (slip streaming) sehingga bisa meraih hasil melebihi kapasitas motor,” ungkap Marquez.
“Pada lomba saya menyadari tidak berharap banyak karena kalah cepat dengan Ducati, karena di lintasan lurus Ducati lebih cepat dan di tikungan pun Ducati sekarang semakin baik meningkat dibanding 2 tahun lalu. Di GP Australia, sirkuit Phillip Island yang bukan karakter sirkuit cepat, saya bisa lebih mampu bersaing meski Ducati juga semakin baik di sirkuit seperti Phillip Island,” jelas Marquez.
“Untuk bisa bersaing melawan Ducati musim, 2023, Honda RC213V harus dikembangkan dengan terobosan tehnologi oleh HRC. Segala masukan dari 4 seri yang saya ikuti semoga bisa menjadi fondasi penting persiapan musim depan,” tegas Marquez.
Seri XX terakhir GP Valencia di sirkuit Ricardo Tormo, dua pekan mendatang pada Minggu (6/11/2022) akan jadi momen bagi Ducati untuk melengkapi gelar prestisius juara dunia MotoGP 2022 klasemen pembalap setelah gelar juara dunia tim dan konstruktor telah diraih Ducati terlebih dahulu. (Bambang Kunthady)***