KABUPATEN BANDUNG BARAT (TUGUBANDUNG.ID) – Pendidikan anak usia dini seharusnya tidak hanya berlangsung di dalam ruang kelas. Anak-anak perlu merasakan proses belajar yang menyenangkan, interaktif, dan kontekstual, salah satunya melalui pembelajaran langsung di alam terbuka.
Inilah yang menjadi semangat dari program tahunan Dehakidz (Darul Hikam Daycare) bertajuk BLA (Belajar Langsung di Alam). Tahun ini, program tersebut diselenggarakan di Bale Seni Barli, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, dengan membawa semangat baru dan tema khusus: “Seni”.
Afina Adida, selaku Markom sekaligus Guru Program BLA Dehakidz, menjelaskan bahwa pelaksanaan BLA kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena mengusung pendekatan artistik sebagai bagian dari pembelajaran.
“Temanya itu seni, jadi kita mengunjungi Bale di KBP (Kota Baru Parahyangan). Jadi kita sekarang ada kegiatan melukis dan bermain angklung,” ujar Afina saat ditemui di lokasi kegiatan, Rabu (28/5/25).
Program ini diikuti oleh sekitar 30 anak yang penuh semangat menjalani aktivitas demi aktivitas yang dirancang untuk mengasah kreativitas serta kemampuan motorik halus mereka.
“Kalau kegiatan itu, harapannya sih karena melukis yah, jadi kita itu melatih motorik halus. Kayak gimana cara memegang kuas yang betul, terus cara juga menghasilkan warna-warna input yang berbeda, jadi kayak pencampuran warna kuning, dan warna hijau. Jadi nanti mencampurkan warna apa,” jelas Afina lebih lanjut.
Dalam pelaksanaannya, anak-anak terlibat dalam dua kegiatan utama. Sesi pertama adalah melukis gerabah berbentuk celengan ayam, sebuah aktivitas yang mengembangkan rasa estetika sekaligus keterampilan motorik. Anak-anak belajar memilih warna, memadukan cat, hingga menyelesaikan lukisan mereka sendiri.
Sesi kedua adalah mengenal alat musik tradisional Sunda, angklung. Di sinilah mereka tidak hanya bermain, tetapi juga dikenalkan pada budaya lokal yang sarat nilai dan filosofi.
Program BLA menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan anak usia dini dapat dirancang dengan pendekatan holistik, memadukan eksplorasi alam, seni, dan budaya. Dehakidz berharap kegiatan ini bisa menginspirasi sekolah lain untuk turut menghadirkan pengalaman belajar yang menyentuh hati anak-anak.
“Harapannya, semoga anak-anak bisa lebih baik lagi dalam belajar, maupun di indoor maupun di outdoor. Jadi anak-anak bisa lebih mengenal alam,” pungkas Afina menutup kegiatan.***
Komentar