Menu

Mode Gelap

Berita · 9 Nov 2022 13:32 WIB ·

Kena PHK Akibat PMK, Karyawan KPBS Pengalengan Nganggur

 Tim kesehatan hewan DKPP Kota Bandung menyatakan hewan kurban di Rumah Amal Salman bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat memeriksa hewan kurban di area Masjid Salman ITB. (Foto: Apun).* Perbesar

Tim kesehatan hewan DKPP Kota Bandung menyatakan hewan kurban di Rumah Amal Salman bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat memeriksa hewan kurban di area Masjid Salman ITB. (Foto: Apun).*

KABUPATEN BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Cucu Sugyati meminta pemerintah provinsi Jawa Barat untuk segera melakukan langkah optimal untuk menanggulangi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Salah satunya di Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS), Pangalengan, Kabupaten Bandung yang menyebabkan banyak hewan peliharaan peternak mati sehingga mengalami kerugian.
“Hewan ternak banyak yang mati sehingga jumlahnya kian hari semakin menyusut. Akhirnya peternak banyak yang menganggur,” kata Cucu.
Ia menyebut banyak karyawan-karyawan KPBS yang sudah kena PHK sehingga pemerintah harus turun tangan.
Menurutnya, keberadaan KPBS ini harus dibantu, karena ini berkaitan dengan masyarakat yang memang kehidupannya di sektor Peternakan,
“Ini yang menjadi persoalan dimana masyarakat memamng banyak yang memelihara ternak sehingga kehilangan pekerjaan,” ucap Cucu.
Ia mengungkapkan Komisi II DPRD Jabar mendorong Pemerintah untuk segera melakukan langkah penanggulangan.
Namun,  kata Cucu, pihaknya tak hanya mendorong Pemerintah untuk membantu KPBS saja, tetapi seluruh kegiatan Peternakan yang memang hari ini terdampak PMK .
“Virus PMK ini menyebar cukup  luas. Pemerintah Pusat juga mengupayakan bagaimana membantu KPBS dan para peternak Sapi,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,”  kata Kang Emil.
Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya. ***
Artikel ini telah dibaca 24 kali

Baca Lainnya

Pertamakali, Jabar Gelar Expo Produk Makanan dan Teknologi Pangan di WJX 2024

8 Oktober 2024 - 14:54 WIB

Pelatihan Jurnalistik di Era Digital di Politeknik STIA LAN Bandung: Tantangan dan Peluang di Tengah Kemajuan Teknologi

8 Oktober 2024 - 10:35 WIB

Review MotoGP Jepang 2024: Bagnaia vs Martin Semakin Ketat Duel Juara Dunia MotoGP 2024

7 Oktober 2024 - 21:18 WIB

UPI Buka Pendaftaran Calon Anggota MWA dari Unsur Masyarakat Periode 2025-2030

7 Oktober 2024 - 11:25 WIB

Darul Hikam Gelar LDKS, Ratusan Siswa Diasah Kepemimpinannya

7 Oktober 2024 - 07:26 WIB

Petronas Le Tour de Langkawi 2024: Max Poole (DSM) Juara Umum

7 Oktober 2024 - 05:46 WIB

Trending di Berita