MOUNT ETNA, ITALIA, (TUGUBANDUNG.ID) – Para pembalap papan tengah mengambil peluang pada rute tanjakan pertama, Etape IV Giro d’Italia 2022 yang berlangsung di Pulau Sicilia, Italia Selasa (10/5/2022), menempuh rute sejauh 172 km dari Avola ke Mount Etna, finis di tanjakan kategori 1 ketinggian 1.900 m. Mereka dibiarkan break away sejak awal lomba oleh peloton pembalap papan atas.
Tampil sebagai pemenang, Lennard Kamna (25) dari tim Bora Hansgroh. Jago tanjakan asal Jerman ini finis terdepan di Mount Etna, mengalahkan Juan Pedro Lopez (Trek Segafredo/Spanyol) di urutan kedua dengan waktu sama 4 jam 32 menit 11 detik. Posisi ketiga Rein Taaramae (Intermarche –Wanty /Estonia) tertinggal 34 detik.
Setelah itu, 2 menit 12 detik kemudian tiga pembalap menyusul finis, yaitu Sylvain Moniquet (Lotto Soudal), Mauri Vensevenant (Quick Step) dan Gijs Leemreize (Jumbo Visma) urutan ke empat, lima dan enam. Enam pembalap ini merupakan bagian dari 20 yang melepaskan diri sejak awal lomba, namun pada 15 km terakhir hanya menyisakan 6 yang tangguh di tanjakan.
Sementara peloton berisi para unggulan menyusul masuk terpaut antara 2 menit 37 detik hingga 10 menit, melintasi finis berurutan pada beberapa kelompok kecil dan sebagian finis satu persatu. Pimpinan klasemen (kaus pink) Mathieu Van der Poel (Alpecin/Belanda) tercecer jauh urutan ke-97 (+ 22 menit 54 detik) dan kini posisi klasemennya turun ke urutan 91 (+21 menit 48 detik).
Hasil etape IV ini merubah posisi klasemen, kaus pink berpindah tangan dikuasai Juan Pedro Lopez (24) asal Spanyol di tim Trek Segafredo yang finis kedua, dia unggul 39 detik atas Lennard Kamna (Bora Hansgrohe) yang menempati urutan kedua klasemen dan posisi ketiga ditempati Rein Taaramae (Intermarche Wanty) +58 detik.
Pada rute tanjakan etape IV, beberapa pembalap unggulan tampil tak sesuai harapan di antaranya andalan tim Jumbo Visma, mantan juara Giro 2017 Tom Dumoulin tertinggal jauh finis ke-53 terpaut 9 menit 10 detik, demikan juga, Vincenzo Nibali (Astana/Italia) finis ke-31 tertinggal 4 menit 52 detik.
Posisi tim Astana juga tambah terpuruk karena andalan utamanya Miguel Angel Lopez (Kolombia) pada etape IV kemarin mengundurkan diri setelah 30 km karena cedera lutut yang dialaminya semakin sakit akibat jatuh di etape III.
Beban Kaos Pink
Simon Yates yang diunggulan untuk merebut kaus pink di etape IV dari tangan Mathieu van der Poel mengatakan dirinya dan tim BikeExchange tidak mau terlalu dini menguasai kaus pink karena masih ada 17 etape lagi menuju finis akhir pada 29 Mei nanti.
“Bila kami forsir tampil maksimal di etape IV rute tanjakan Mt. Etna, kaus pink mungkin bisa kami rebut, tapi ini terlalu dini karena kami harus mempertahankannya selama 17 etape. Ini akan menguras tenaga saya dan semua anggota tim juga harus keja keras. Maka taktik kami dan tim unggulan lain membiarkan pembalap non unggulan lepas di etape IV, biar yang tidak masuk unggulan bisa menguasai kaus pink. Beban ada pada mereka, tapi mereka menikmati itu bangga memakai kaus pink,” jelas Yates.
Yates menambahkan bahwa mereka harus berlomba taktis, berkaitan dengan posisi dirinya yang kini berada di urutan ke-4 tertinggal 1 menit 42 detik dari Lopez pemegang kaus pink. “Semoga kami bisa mengejarnya pada rute tanjakan yang masih cukup banyak dari 17 etape lagi. Pada enam etape terakhir nanti, kami akan all out demikian juga tim unggulan lain untuk merebut kaus pink,” ujar Yates.
Rabu (11/5/20220) etape V di pulau Sicilia, dari Catana ke Messina, rute datar bagi spinter. Messina adalah kampung halaman pembalap terkemuka Italia, Vincenzo Nibali. (Bambang Kunthady)***