Menu

Mode Gelap

Berita · 2 Agu 2023 15:52 WIB ·

IWEB Diskusi Ekonomi (IDE) Vol 1: Provinsi Jawa Barat Masih Menarik di Mata Investor

 Bayu Kharisma (Unpad), Nining Yuliastiani (DPMPTSP Jabar), Cucu Sutara (Kadin Jabar). Dok. IWEB Perbesar

Bayu Kharisma (Unpad), Nining Yuliastiani (DPMPTSP Jabar), Cucu Sutara (Kadin Jabar). Dok. IWEB

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Provinsi Jawa Barat menjadi ladang cukup besar bagi para investor menyimpan dananya dalam mengembangkan bisnis. Hal itu dikarenakan Jawa Barat memiliki faktor pendukung yang tak dimiliki wilayah lain.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan, bahwa capaian investasi di Provinsi Jabar sudah di angka 55% dari target Pemdaprov yaitu Rp 188 triliun.

Adapun tercatat hingga semester I 2023, nilai investasi di Jabar mencapai Rp 103,6 triliun. Tingginya investasi tersebut tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang memadai di Jabar sehingga para investor tetap memilih menanamkan modalnya di Jabar, meski upah para pekerjanya sudah terbilang tinggi.

“SDM di Jabar ini dalam segi produktivitasnya tinggi. Jadi kalau dibandingkan dengan daerah lain yang upahnya lebih rendah, investor masih lebih banyak memilih berinvestasi di sini,” kata Nining dalam diskusi ekonomi yang digelar Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) ‘IDE’ Volume 1 di Hotel Best Western, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (2/8/2023).

Nining memaparkan, mengapa Jawa Barat masih menggiurkan bagi para investor, dikarenakan infrastruktur yang mendukung. Pembangunan Tol Cisumdawu, salah satunya bisa berdampak pada investasi di Bandara Internasional Kertajati (BIJB).

“Pak Gubernur door to door menawarkan investasi. Selain itu, di Jabar paling banyak trase jalan tol, kemudian didukung aksesibilitass yang memiliki kemantapan cukup tinggi, infrastruktur dasar penyediaan energi, (ketersediaan) bahan baku, dan air juga Jabar jadi salah satu lokasi yang paling banyak pilihannya,” jelasnya.

Kemudian, dalam waktu dekat Pemdaprov Jabar akan menggelar kegiatan ‘West Java Investmant Summit (WJIS) 2023’ di Kota Bandung. Kegiatan yang bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini bertujuan menawarkan proyek investasi kepada para investor.

“Agenda yang kami fokuskan agar bisa planning project baik itu Pemerintah Daerah (Pemda) atau swasta. Di sana mereka mempresentasikan materi kepada investor,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara mengungkapkan, sebagai juara investasi, di Jabar perlu dilakukan penetrasi agar dampaknya lebih terasa bagi masyarakat.

“Diperlukan sinergi dan kolaborasi, baik itu antara pemerintah, pengusaha, dan lainnya. Dengan begitu, investasi yang masuk ke Jawa Barat bisa dirasakan oleh semua pihak,” kata Cucu.

Cucu meminta agar pihaknya bisa digandeng dalam pembentukan kebijakan investasi. “Jumlah pengusaha masih di bawah 2 persen, ini belum terlalu berpengaruh terhadap daya saing. Silahkan pemerintah membuat kebijakannya dan kami Kadin, mengimplementasikan,” jelasnya.

Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Bayu Kharisma menuturkan, berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi di luar Jawa pada triwulan I tahun 2023 memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan Jawa, yaitu 52,6 persen dengan nilai sebesar Rp 172,9 triliun.

Tingginya kontribusi luar Pulau Jawa terhadap total realisasi PMA dan PMDN pada triwulan I itu menunjukkan bahwa pemerintah tetap konsisten dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia sentris.

“Secara total Jawa Barat memang juara, namun untuk investasi PMA justru Sulawesi Tengah itu tertinggi,” ujarnya.

Berdasarkan lokasi, lima provinsi dengan realisasi PMA terbesar pada triwulan I tahun 2023 adalah Sulawesi Tengah sebesar Rp 28,8 triliun.

Jawa Barat menduduki posisi kedua dengan serapan investasi sebesar Rp 28,1 trilin, dan disusul DKI Jakarta, Banten, dan Riau.

Terakhir, ia memaparkan, berdasarkan negara asal PMA, investasi Jawa Barat didominasi oleh investor asal Jepang dengan nilai investasi sebesar Rp 8,37 triliun untuk 1.757 proyek, diikuti oleh Tiongkok dengan nilai investasi sebesar Rp 3,96 triliun untuk 306 proyek. (Pun) ***

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Resahkan Sopir 20 Calo dan Preman Diangkut Ke Polres Garut 

11 Oktober 2024 - 21:17 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Perbaiki Rel di Perlintasan Jalan Ahmad Yani /Cikudapteuh

11 Oktober 2024 - 19:26 WIB

Ingin Hunian Impian di Lingkungan Kota Mandiri dengan Harga 2M-an? Catat Lokasinya!

11 Oktober 2024 - 18:22 WIB

Genap 19 Tahun Lalu,  Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana dengan Penuh Keyakinan dan Tekad Kuat Melakukan Keputusan Besar dan Tepat dalam Hidupnya

11 Oktober 2024 - 13:42 WIB

BNI Investor Daily Summit 2024 BNI dan Kenangan Emosional Prabowo: Warisan Keluarga yang Terus Berlanjut

11 Oktober 2024 - 13:26 WIB

Dua Lomba Klasik Terkemuka Akhir Musim 2024: Paris-Tours ke-118 dan Il Lombardia ke-118

10 Oktober 2024 - 21:25 WIB

Trending di Berita