PARA atlet rangking atas klasemen dan tim pendukungnya lebih banyak menghemat tenaga sambil menikmati pemandangan pada Etape XVIII Giro d’Italia 2025 Jumat (30/5/2025) WIB. Mereka menunggu dua etape penentu, Etape XIX dan Etape XX.
Isaac Del Toro dan grup rangking atas membiarkan atlet rangking bawah leluasa “break away” hingga unggul 13 menit dari peloton utama bersaing memenangi Etape XVIII rute perbukitan/datar 144 km (Morbegno – Cesano Maderno).
Situasi ini dimanfaatkan maksimal oleh tim unggulan atas Red Bull Bora Hansgrohe yang belum kebagian memenangi satu etape pun, padahal pada Giro 2025 tim ini menjadi unggulan teratas dengan andalanya Primoz Roglic (Slovenia) juara Giro 2023 dan juara Giro 2022, Jay Hindley (Australia). Namun tragis keduanya terhenti karena cedera, Hindley terhenti Etape VI dan Roglic pada Etape XVI, reputasi tim pun menjadi terpuruk tertutup bersaing memuncaki podium bahkan belum memenangi etape satu pun.
Upaya “all out” untuk menyelamatkan pamor tim Red Bull Bora yang bermarkas di Jeman pun dilakukan oleh atlet asal Jerman Nico Denz (31), solo break dari grup terdepan yang break away dan terus mekaju sendirian hingga finis. Nico Dens dan kru tim Red Bull Bora pun bersuka cita menyambut kemenangan pada Etape XVIII ini menyelamatkan pamor tim pada Giro 2025.
Etape XIX & XX Penentu Juara
Persaingan perebutan maglia rosa (kaus pink) juara Giro d’Italia 2025 belum berakhir, semua atlet unggulan di lima besar klasemen menunggu “pertarungan” penentuan pada dua etape tanjakan berat, Jumat (30/5/2025), Etape XIX dan Sabtu (31/5/2025) Etape XX di pegunungan Alpen Italia. Duel antara pemegang kaus pink Isaac Del Toro (UAE Emirates XRG) vs juara Giro 2019 Richard Carapaz (EF Education) pada posisi runner up tak terhindarkan.
Pemegang kaus pink bangkit pada Etape XVII namun bukan berarti Del Toro (21) bisa dikatakan aman dengan keunggulan 41 detik atas Carapaz (31), segalanya masih bisa terjadi.
Pada usia 21 tahun Del Toro dianggap masih belum stabil oleh banyak mantan atlet terkemuka yang telah menjuarai lomba besar Tour de France dan Giro d’Italia.
“Del Toro baunch back (bangkit) pada Etape XVII setelah “down” pada Etape XVI, performanya belum konsisten namun dia bertarung seperti layaknya seorang juara pada Etape XVII. Menarik untuk melihat aksinya dengan dukungan tim UAE yang lebih solid untuk menahan ambisi Richard Carapaz tanpa dukungan tim EF Education yang memadai untuk bisa merebut kaus pink dari genggaman Del Toro,” demikian dikatakan oleh Bernad Hinault (Prancis) juara 3 kali Giro tahun 80an.
Saya belum memenyerah, masih ada dua etape tanjakan lagi dan saya akan terus mencoba,“ ungkap Carapaz.
Sementara rangking ketiga klasemen, Simon Yates (Visma) oleh Alberto Contador juara 2 kali Giro dianggap kurang insiatif dan selalu terlambat bereaksi pada askeletasi Carapaz dan Del Toro.
“Sulit bagi Simon Yates untuk bersaing, dia belum penah memenangi lomba besar selama ini. Bila ingin menumbangkan Del Toro dan Carapaz, harus inisiatif dan agresif, bila tetap menunggu, tidak aka nada hasilnya bahkan bisa semakin tertinggal,” ungkap Contador yang kini komentator Eurosport untuk bahasa Spanyol.
Jumat (30/5/2025) Etape XIX (Biella – Champoluc 166 km) menempuh 5 puncak tanjakan berat (tiga tanjakan kategori 1, satu tanjakan kategori 2 dan satu tanjakan kategori 3).
Hasil Etape XVIII (Morbegno – Cesano Mademo 144 km):
- Nico Denz (Red Bull Bora/Jerman) 3 :12 : 07
- Mirco Maestri (Polti Visit Malta/Italia) + 1 menit 1 dtk.
- Edward Planckaert (Alpecin Deceuninck/Belgia) + 1 menit 1 dtk.
Klasemen s.d. Etape XVIII:
- Isaac Del Toro (UAE Emirates XRG/Meksiko) 68 : 56 :32
- Richard Carapaz (EF Education/Ekuador) + 41 dtk.
- Simon Yates (Visma Lease a Bike/Inggris) +51 dtk.
- Derek Gee (Israel Premier Tech/Kanada) + 1 menit 31 dtk.
- Damiano Caruso (Bahrain Victorious/Italia) + 2 menit 40 dtk. (Bambang Kunthady)***
Komentar