KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Berbekal telepon genggam dan produk di tangan, 41 orang pelaku UMKM dari berbagai kota di Jawa Barat, praktik mempersiapkan live streaming di aula Sekretariat Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat.
Dilansir dari Katadata, 83,7% masyarakat Indonesia pernah menyaksikan live streaming di berbagai platform marketplace. Live shopping pun kini menjadi salah satu metode penjualan yang paling populer di Indonesia.
Di pelatihan ini, para pelaku UMKM dipandu dalam langkah mempersiapkan live streaming mulai dari menentukan produk, membuat voucher diskon, hingga mempersiapkan interaksi antara pelaku UMKM dan penonton live streaming.
Praktik live streaming adalah praktik pertama dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang diinisiasi SBM ITB bekerja sama dengan Dekranasda Jawa Barat yang bertemakan “Memaksimalkan Penjualan dengan Digital Marketing”.
“Usaha saya yang terberat adalah membuat yang jadul menjadi kekinian.” Ujar Itha Tantiana, pelaku UMKM asal Bandung. Pemilik Es Puter Delapanrasa ini merasakan tantangan dalam menjual produk konvensional ke konsumen yang semakin modern.
Tantangan ini menjadi salah satu fokus dalam pelatihan, yaitu mengemas produk UMKM agar menarik bagi pembeli dengan perilaku dan preferensi yang semakin condong ke platform digital.
Pelatihan diisi oleh 3 orang tim dosen SBM ITB, yaitu Prof. Wawan Dhewanto, Ph.D., Dr. N. Nurlaela Arief, MBA., dan Nila Armelia Windasari, Ph.D. Pelatihan dibuka dengan sambutan oleh Rinny Cempaka, S.Si., M.T., Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
“Materi digital marketing disampaikan dalam 4 kali pertemuan selama bulan Juni hingga Juli 2024. Ada 2 sesi tiap pertemuan, yaitu sesi konsep dan sesi praktik” Jelas Prof. Wawan Dhewanto, Ph.D, ketua program pengabdian masyarakat. Selama 4 pertemuan, pelaku UMKM diajak belajar berbagai macam metode pemasaran digital, mulai dari live streaming, iklan media sosial, keahlian komunikasi pemasaran dan copywriting dengan model PESO (Paid, Earned, Shared, and Owned), hingga evaluasi efektivitas konten penjualan. Dari sekitar 200 pendaftar, 50 UMKM terpilih untuk mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
“Harapannya, UMKM paham dengan konsep digital marketing, bisa mengeksekusi, dan bisa mengevaluasi sehingga bisa meningkatkan penjualan.” pungkas Prof. Wawan. (Pun)***