Lanjutkan Program Dana Padanan Kedaireka 2024 LPPM Unisba Lakukan Pembinaan IRT-UM Halal ke Dinas Pariwisata NTB

NUSA TENGGARA BARAT (TUGUBANDUNG.ID) – Pada tahun 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung (Unisba) mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) melalui Program Dana Padanan Kedaireka untuk menyelenggarakan Program Pembinaan dan Pendampingan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Halal.

Program ini merupakan salah satu upaya LPPM Unisba dalam mendukung peningkatan kapasitas usaha mikro di sektor industri dan perdagangan berbasis ekosistem halal.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan program ini, LPPM Unisba melakukan kunjungan kerja ke beberapa pelaku UMKM serta ke Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari Selasa, 5 November 2024.

Kunjungan ini diikuti oleh Ketua Tim Program, Dr. Lina Jamilah, S.H., M.H., bersama seluruh pendamping dan fasilitator pembinaan IRT-UM Halal, serta tiga mitra usaha mikro.

Acara kunjungan dimulai dengan sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin, S.Sos., M.T., yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim LPPM Unisba ke Lombok.

Dalam sambutannya, Jamaluddin menjelaskan prestasi Lombok sebagai destinasi pariwisata halal, termasuk penghargaan The Best Halal Destination in the World pada tahun 2023, The Best Halal Honeymoon di Sembalun, dan Best Halal Resort untuk Novotel.

Ketua LPPM Unisba, Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., turut menyampaikan bahwa Lombok NTB dipilih sebagai lokasi kunjungan karena keberhasilannya dalam mengembangkan pariwisata halal.

“Melalui kunjungan ini, kami berharap tim dan para mitra dapat belajar banyak dari pencapaian Lombok untuk pengembangan ekosistem halal,” ujarnya.

Prof. Neni juga menekankan bahwa LPPM Unisba terbuka untuk peluang kerja sama lintas sektor dalam mengembangkan ekosistem halal yang berkelanjutan.

Pemaparan Tantangan dan Strategi Pengembangan Pariwisata Halal
Dalam sesi berikutnya, Kasubag Dinas Pariwisata NTB, Made Agus Adi, S.H., yanh memaparkan ruang lingkup dan tantangan pengembangan pariwisata halal di NTB.

Ia menjelaskan bahwa pariwisata halal mencakup aspek-aspek yang memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, seperti makanan halal, kenyamanan, keamanan, dan kepuasan wisatawan.

Made Agus juga menguraikan tantangan eksternal, seperti kurangnya acara pariwisata halal, rendahnya kompetensi sumber daya manusia (SDM), regulasi yang belum memadai, serta minimnya promosi dan dukungan pemerintah.

Sementara itu, tantangan internal meliputi perbedaan persepsi terhadap standar pariwisata halal, kurangnya pelaku usaha, serta terbatasnya infrastruktur pendukung. Untuk mengatasinya, Dinas Pariwisata NTB telah melakukan berbagai upaya, seperti penguatan regulasi, pelatihan SDM, promosi, serta menjalin kerja sama lintas sektor.

Diskusi dan Penandatanganan Kerja Sama
Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif mengenai IRT-UM Halal dan pengembangan pariwisata halal.

Diskusi ini memberikan wawasan baru bagi peserta, terutama terkait strategi inovasi produk halal yang sesuai dengan preferensi wisatawan.

Sebagai penutup, Ketua Tim Program, Dr. Lina Jamilah, S.H., M.H., dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaluddin, menandatangani Implementation Agreement.

“Kami berharap kunjungan ini dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut untuk meningkatkan sektor UMKM dan pariwisata halal,” ujar Prof. Neni.***

Komentar