KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Dampak El Nino stabilitas harga pangan terganggu, pasalnya produksi pertanian menjadi menurun. Dimana El Nino merupakan fenomena alam yang memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian yakni, Kekeringan, Gangguan Musim Tanam, Penurunan Kualitas Tanaman juga Ketidakstabilan Pasar.
Guna menekan dampak El Nino dan memperkuat sinergi dan inovasi untuk stabilitas harga menuju ketahanan pangan nasional, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Priangan Timur menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) sekaligus menyaksikan secara bersama arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID 2023.
Kepala BI Tasikmalaya Aswin Kosotali mengatakan, Pelaksanaan kegiatan HLM TPID se-Priangan Timur yang disinergikan dengan Rakornas TPID 2023 sebagai upaya untuk menjaga agar harga-harga tetap stabil sehingga pencapaian inflasi sesuai dengan target. Meskipun saat ini sedang dihadapkan pada berbagai risiko inflasi dan tantangan terkait ketahanan pangan.
Ia menyampaikan Lesson Learned pengendalian inflasi di Priangan Timur yakni, Faktor struktural masih menjadi penyebab utama peningkatan harga, risiko seasonal yang belum dapat dimitigasi secara penuh dan program pengendalian inflasi perlu dioptimalisasi agar dapat menyasar pengendalian jangka panjang.
“Di samping itu, saat ini juga dihadapi dengan tantangan pengendalian inflasi yakni anomali cuaca El Nino (kekeringan),” kata Aswin usai HLM yang mengambil tema, Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan, Kamis (31/8/2023).
Kabar baiknya, lanjut Aswin, meskipun berisiko mengurangi produksi panen pangan sebesar 5% dari total produksi, berdasarkan data Cadangan Beras Pemerintah posisi Juli 2023, stok mencukupi hingga akhir tahun.
Terkait tantangan pengendalian inflasi di Priangan Timur, Aswin menyampaikan, bahwa rekomendasi pengendalian inflasi diarahkan kepada akar permasalahan yakni faktor struktural seperti infrastruktur, fasilitas, dan sumber daya serta faktor seasonal seperti pengendalian terhadap isu yang berulang sesuai siklusnya dapat diantisipasi lebih baik.
Selanjutnya, dalam rangkaian Rakornas TPID 2023 yang dipimpin Presiden Republik Indonesia, menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID alam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional melalui:
Optimalisasi pengendalian inflasi berpedoman pada strategi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) agar selalu berada pada tingkat optimal.
Optimalisasi penggunaan anggaran APBN maupun APBD untuk interfensi harga pangan maupun jaring pengaman sosial (JPS) untuk mencegah dan meminimalisir peningkatan harga pangan yang akan berimbas terhadap tingginya inflasi dan penurunan kesejahteraan masyarakat.
“Anomali cuaca El nino yang menyebabkan kekeringan esktrim dan berdampak terhadap produktivitas pertanian. maka dari itu perlu segera diperkuat untuk mencegah dampak negatif melalui penguatan irigasi, tanaman tahan kekurangan air, penyaluran alsintan pendukung, dan pengaturan tanam pangan,” katanya.
Faktor seasonal pendorong inflasi seharusnya dapat dicegah salah satunya penguatan investasi pada sektor pangan, ekstensifikasi dan intensifikasi sektor pertanian, dan kerjasama antar daerah.
“Selaras dengan arahan Presiden RI, seluruh TPID di Priangan Timur terus berupaya melakukan perbaikan untuk memastikan stabilitas harga tidak hanya jangka pendek, namun juga jangka panjang,” pungkasnya.
PJ Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, dalam upaya pengendalian inflasi daerah, pihaknya akan membentuk tim yang melibatkan Asda se Priangan Timur, guna memantau harga kebutuhan dan ketersediaan pasokan.
Pada kesempatan yang sama Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menyebut untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya stok pangan cukup, meski terkendala infrastruktur, namun KabupatenTasikmalaya abupaten Tasikmalaya memperoleh juara 1 TPID Award Kategori Non IHK wilayah Jawa dan Bali.
Wali kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengungkapkan untuk ketersediaan beras bisa dikatagorikan surplus. Hanya saja untuk harga masih diatas atau mahal. Permintaan beras cukup tinggi hingga daerah diluar Priangan Timur.
Untuk wilayah Pangandaran Sekda Kusdiana mengungkapkan kondisi ketersediaan bahan pokok teriutama beras masuk dalam katagori surplus, namun dikarenakan Pangandaran merupakan daerah wisata dan kunjungan sangat tinggi maka kebutuhan terus meningkat yang berimbas pada harga cukup mahal.
Asda Ciamis Hendra S mengatakan, menindaklanjuti PJ Walikota Tasikmalaya untuk membentuk Tim Khusus Asda dilibatkan dalam Tim Inflasi Daerah. Dengan pembentukan tim khusus ini dimungkinkan semakin lancarnya komunikasi antar daerah di Priangan Timur yang efektif.
Terlebih, mengenai harga dan distribusi bahan pangan. Hal ini bisa lebih cepat informasinya tersampaikan sehingga bisa dengan cepat dalam penanganan yang memicu inflasi.***
Komentar