Yunandar Eka Perwira Minta Pemprov Jabar Segera Ambil Langkah Cepat Atasi PMK

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat R. Yunandar Eka Perwira meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera mengucurkan dana kebutuhan untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Menurut Yunandar, saat ini hampir seluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat sudah terdapat kasus PMK.

“Dari laporan yang kami terima, saat ini PMK sudah tersebar hampir merata di seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat. Tapi memang data resmi masih 20 Kabupaten Kota,” ucap Yunandar.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan seharusnya Pemprov Jabar langsung mengambil langkah cepat untuk menanggulangi penyebaran PMK.

“Belum ada dukungan pendanaan dari gubernur, karena Gubernur juga masih berduka sehingga tindakan dari dinas peternakan ini masih minim,” ujar anggota legislatif dari daerah pemilihan Jabar I ini.

Ia berharap Sekretaris Daerah (Sekda) atau Asda (Asda) setidaknya melakukan tindakan cepat lantaran dinas sudah mengajukan kebutuhan anggaran.

Meskipun saat ini dinas peternakan telah bergerak, menurut Yunandar, antisipasi tersebut dinilai telah terlambat.

“Meski dinas sudah bergerak tapi kan dukungan anggarannya belum. Dan itu akan membuat efek seperti bola salju, karena kalau yang kecil tidak ditahan, justru akan makin besar, maka anggaran yang nantinya dibutuhkan juga akan makin banyak. Sekarang saya kira itu sudah sedikit terlambat kalau kita bicara skalanya hanya 1000 – 2000. Seharusnya sudah semua berkisar jutaan sapi yang sudah mendapatkan vaksinasi,” tandasnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya. ***

 

Komentar