Menu

Mode Gelap

Berita · 21 Nov 2024 18:26 WIB ·

WJEF 2024, BI Jabar Dorong Ekonomi Hijau di Jawa Barat

 WJEF 2024, BI Jabar Dorong Ekonomi Hijau di Jawa Barat Perbesar

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sebagai wujud komitmen untuk terus mendukung penerapan ekonomi hijau di Jawa Barat, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar West Java Energy
Forum (WJEF) 2024 pada Kamis (21/11/2024). Program strategis yang diselenggarakan untuk kedua kalinya
ini bertema Multi-Stakeholders Involvement for Financing the West Java Long-term Energy. Kegiatan dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Barat, Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat. Hadir pula perwakilan kementerian/lembaga di tingkat pusat, bupati/walikota se-Jawa Barat, anggota forum energi daerah provinsi Jawa Barat, akademisi hingga para project owners di sektor energi terbarukan se-Jawa Barat.

Sejalan dengan tema yang diusung, WJEF 2024 menjadi forum sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia, pemerintah daerah dan seluruh stakeholders terkait dalam mengoptimalkan potensi proyek sektor energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat, termasuk debottlenecking berbagai permasalahan baik dari segi kebijakan, regulasi, administrasi, aspek teknis dan pendanaan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Jawa Barat di mata investor untuk terus berinvestasi dalam transisi energi jangka panjang dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Jawa Barat.

Acara WJEF 2024 diawali dengan rangkaian focus group discussion (FGD) tematik di sektor
energi baru terbarukan yang digelar pada Rabu (20/11). Berbagai topik menarik dikaji yaitu mencakup
pemanfaatan dan penggunaan energi panas bumi di Jawa Barat; efisiensi/konservasi energi untuk
kawasan industri baru; peta jalan pengembangan dan peningkatan keterampilan sumber daya
manusia yang mendukung industri kendaraan listrik di Jawa Barat; dan revitalisasi sistem energi skala
kecil untuk ekonomi produktif melalui skema corporate social responsibility.

Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, dalam paparannya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi secara global dihadapkan pada tantangan perubahan
iklim.

“Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko fisik dan transisi yang pada akhirnya berdampak pada stabilitas moneter dan sistem keuangan, sehingga diperlukan peran bank sentral untuk dapat melakukan mitigasi risiko,” katanya

Menurut Muslimin, mitigasi resiko tersebut antara lain melalui memastikan ketahanan sektor keuangan,
mendukung transisi yang teratur, adil, dan berkemampuan dan memperkuat sinergi lintas otoritas.

“Merespon hal tersebut, Bank Indonesia mengimplementasikan kerangka kebijakan hijau melalui 3
pilar, yaitu pilar penguatan kebijakan makroprudensial hijau, melalui perbankan sebagai kontributor
emisi karbon terbesar melalui debiturnya dengan program greening the financing dan greening the
debitors,” paparnnya.

Pada pilar kedua, Bank Indonesia mengimplementasikan kebijakan pendalaman pasar uang hijau, yaitu dengan memperluas instrumen hijau seperti surat berharga komersial hijau, repo hijau, dan derivative hijau lainnya. Selain itu, Bank Indonesia juga memperbanyak cadangan devisa dalam bentuk obligasi hijau serta memanfaatkannya sebagai instrumen moneter. Lebih lanjut pada pilar ketiga, Bank Indonesia mengimplementasikan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan
inklusif hijau dengan membina dan mengembangkan UMKM hijau yang diklasifikan ke dalam 3 tahap, yakni Eco-Adapter (telah mengadopsi namun belum jadi bagian inti), Eco Entrepreneur (sudah menerapkan sebagai bagian bisnisnya), dan Eco-Innovator (sudah berinovasi untuk meningkatkan produksi yang mengurangi dampak lingkungan).

Lebih lanjut Muslimin menambahkan, BI Jawa Barat terus mendukung pengembangan ekonomi hijau di Jawa Barat. Dukungan tersebut diberikan baik dalam tatanan kebijakan melalui
penyusunan Kajian Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang menghasilkan 9 rekomendasi konkret untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, baik dari sisi hulu, hilir dan regulasi.

Dalam rangkaian WJEF 2024, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin juga secara simbolis melakukan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada 7 SMAN dan SMKN di Jawa Barat, sekaligus pencanangan duta energi sekolah dengan menandatangani prasasti yang akan diletakkan di SMAN 1 Cianjur, SMN 2 Bogor, SMKN 1 Purwakarta, SMKN 1 Cimahi, SMKN 1 Garut, SMKN 2 Tasikmalaya dan SMKN 1 Cirebon.

Sinergi antara Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dinas beserta pemangku kepentingan lainnya akan terus dilaksanakan dalam rangka menyukseskan program
transisi energi serta pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan. (Pun)***

Artikel ini telah dibaca 21 kali

Baca Lainnya

BPS Update Data Inflasi 2024, Kota Bandung Tunjukkan Stabilitas Ekonomi

2 Desember 2024 - 20:32 WIB

Salut, Masyarakat Kota Bandung Dewasa Berdemokrasi!

2 Desember 2024 - 19:09 WIB

Menjelang Akhir Pekan, Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Sharing Komunikasi dan Motivasi di Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali

2 Desember 2024 - 06:04 WIB

Mau Staycation di Hotel Estetik Bergaya Art Deco di Kawasan Braga Bandung? Maison Wilhelmina Tempatnya!

1 Desember 2024 - 20:22 WIB

Rela Antre Buat Roti Kembang, Ternyata Segini Harganya!

1 Desember 2024 - 20:08 WIB

Anggota DPRD Jabar Syahir Apresiasi Keputusan Presiden Menaikkan Upah Minimum, Memberi Optimisme dan Harapan Membaiknya Kehidupan Buruh

1 Desember 2024 - 06:48 WIB

Trending di Berita