Sambut Isra Miraj, Siswa SD Darul Hikam Bandung Bercerita Lewat Berbagai Media Mulai dari Maket Hingga Teknologi Digital

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) -Memperingati dan memaknai Isra Miraj bisa melalui berbagai cara, khususnya bagi siswa sekolah dasar.

Dalam rangka menyambut Isra Miraj tahun ini, SD Darul Hikam Bandung mengajak para siswanya membuat projek dengan tema cerita perjalanan Isra Miraj.

“Dengan membuat materi pembelajaran yang menyenangkan, kami mengajak para siswa membuat beragam projek sesuai dengan levelnya, yang berkaitan dengan Isra Mi’raj,” kata Kepala Sekolah SD Darul Hikam Bandung, Ruri Sundari, saat ditemui di Kampus SD Darul Hikam Bandung, Jalan Juanda, Kamis, (23/1/2025).

Projek tersebut menurut Ruri menjadi media imajinasi anak-anak untuk melihat sejauh apa mereka memaknai perjalanan rasul saat melakukan Isra Miraj.

“Kita tahu anak-anak sekarang lebih tertarik dengan materi audio visual, ditambah dengan kemajuan teknologi, jadi mereka dibebaskan untuk membuat projek sesuai dengan imajinasi mereka untuk memahami seperti apa cerita perjalanan Isra Miraj itu,” tambah Ruri.

Dengan proses pembelajaran seperti itu, mereka seperti mengalami langsung perjalanan yang penuh sejarah dalam islam.

Kegiatan dengan mengkombinasikan masalah literasi dan terknologi itu, menurut Ruri bisa jadi faktor penambah skill anak yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan.

“Mereka belajar membuat cerita perjalanan Isra Miraj dengan maket dan teknologi digital, mulai dari mencari data, mencari ide dan informasi soal Isra Miraj,” ujar Ruri.

Pada kegiatan itu kelas 1-2 membuat kolase soal Isra Miraj, kelas 3-4 membuat maket cerita perjalanan Isra Miraj, dan kelas 5-6 membuat cerita perjalanan dengan teknologi digital.

Setiap siswa berkreasi secara individu maupun kelompok, diajak mencari tahu dan menggali informasi serta memaknai Isra Miraj dengan cara mereka sendiri.

“Dari situ kita harap anak-anak memahami proses perintah solat hingga apa sih solat itu? Lalu mereka bisa menanamkan pada pikirannya bahwa rasul sangat sayang pada umatnya sehingga tidak ingin memberatkan umatnya, dengan meminta keringanan jumlah solat wajib menjadi lima waktu pada saat Isra Miraj,” ujar Ruri.

Siswa SD Darul Hikam Bandung sendiri mulai ditanamkan bahwa mengerjakan solat itu tidaklah berat sejak dini.

“17 rokaat yang diwajibkan dalam satu hari tidak sebanding dengan perjuangan rasul saat Isra Miraj, dan akan ringan kalau kita konsisten melakukannya. Dengan memahami itu, anak-anak akan melaksanakan solat tanpa disuruh,” pungkas Ruri.***

Komentar