PEKANBARU—Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Senin siang, 13 Januari 2025 tiba di Kota Pekanbaru, Riau untuk melanjutkan Sharing Komunikasi dan Motivasi di jajaran Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korpolairud Baharkam Polri). Tepatnya di lingkungan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Riau.
Kegiatan itu merupakan amanah dari Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih kepada Dr Aqua Dwipayana. Di awal menjabat Kakorpolairud Yasin meminta pembicara laris itu memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada sekitar 8.000 anggota yang bertugas di Mako Korpolairud di Jakarta dan di 34 Polda.
Dr Aqua Dwipayana yang senang berbagi termasuk membagikan ilmu, wawasan, pengetahuan, dan pengalamannya ke banyak orang, dengan dengan senang hati dan penuh syukur menerima dan melaksanakan semua amanah dari Yasin. Meski jadwalnya padat untuk silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi, ia tetap memprioritas menuntaskan kepercayaan itu.
Polda Riau adalah Polda ke-29 yang didatangi Dr Aqua Dwipayana untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Sebelumnya kegiatan serupa dilakukannya di Polda Sulawesi Barat pada Jumat pagi, 20 Desember 2025.
Selanjutkan Dr Aqua Dwipayana melanjutkan kiprah serupa di Polda Aceh. Pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada Kamis pagi, 16 Januari 2025 di Banda Aceh.
Masih ada empat Polda lagi yang akan didatangi Dr Aqua Dwipayana untuk menuntaskan tugas dari Yasin. Keempat Polda itu adalah Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda Maluku, dan Polda Maluku Utara.
Doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universtitas Padjadjaran itu di Polda Riau menyampaikan sharing bertajuk “Meningkatkan Motivasi dan Komunikasi Personel dan Bhayangkari Ditpolairud Polda Riau yang Presisi Guna Mengoptimalkan Pelaksanaan Tugas”. Tempatnya di Media Center 91 Polda Riau Jl. Pattimura No. 13 Kota Pekanbaru.
Komunikasi Efektif
Dalam pernyataannya sebelum sharing, Dr Aqua Dwipayana menegaskan bahwa seluruh personel Ditpolairud agar sukses melaksanakan tugas-tugasnya perlu meningkatkan motivasi pada diri masing-masing. Mereka harus mampu melakukan itu agar semua target kinerjanya tercapai.
Menurut Dr Aqua Dwipayana setiap personil sebaiknya memiliki tujuan dalam bekerja. Kemudian berusaha secara maksimal untuk melaksanakannya.
“Dengan adanya target dalam hidupnya termasuk terkait pekerjaannya maka akan termotivasi untuk mewujudkan. Bersungguh-sungguh dan tekun melaksanakannya,” ucap pria rendah hati ini.
Dr Aqua Dwipayana menegaskan bahwa motivator terbaik di dunia ini adalah diri sendiri. Ini paling utama dan setiap personel harus menyadarinya.
Sedangkan orang lain termasuk orang-orang terdekatnya, ujar motivator ulung itu, hanya bisa berdoa, memberikan nasihat, saran, dan semangat. Kuncinya ada pada diri masing-masing.
“Jadi paling utama adalah motivasi dari dalam diri masing-masing. Orang lain hanya bisa berdoa, memberikan nasihat, saran, semangat, dan lain-lain. Kuncinya terletak pada setiap diri individu,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Mantan wartawan di banyak media besar ini menyarankan agar setiap personel mempunyai target dalam hidupnya. Mulai dari target harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Sehingga setiap hari ada tujuan yang ingin diraih.
Dengan adanya target tersebut, ujar Dr Aqua Dwipayana, menjadi termotivasi untuk meraihnya. Melakukan berbagai upaya yang legal dan halal buat mewujudkan semua target.
Senjata Utama Komunikasi
Dr Aqua Dwipayana juga menyinggung tentang komunikasi yang menurutnya merupakan senjata utama polisi. Dengan komunikasi berbagai persoalan bisa dituntaskan.
Terkait itu, pria yang hobi silaturahim ini menyarankan agar seluruh personel mendalami komunikasi. Bisa melakukannya secara otodidak, namun dapat juga melalui jalur formal seperti kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi.
Selama ini Dr Aqua Dwipayana mengamati banyak polisi yang komunikasinya bagus. Mereka dengan enak dan nyaman melakukannya di internal dan eksternal Polri. Dengan memiliki kemampuan itu maka tugas-tugas mereka jadi lancar.
Kepada para polisi, pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini menyarankan agar secara terus-menerus mendalami komunikasi. Belajarnya selain formal, bisa ke teman-temannya sesama polisi yang komunikasinya bagus.
Dr Aqua Dwipayana yang selama puluhan tahun intens berkomunikasi dengan banyak polisi mengungkapkan bahwa masih banyak polisi yang perlu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasinya. Mereka harus serius melakukannya agar komunikasi dapat memperlancar pelaksanaan tugas-tugas mereka.
“Senjata utama polisi komunikasi, namun sampai saat ini kelemahan utama polisi juga di komunikasi. Untuk itu agar seluruh polisi bersungguh-sungguh memperbaikinya agar komunikasi menjadi kekuatannya,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Para polisi, tambah bapak dua anak ini, harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif. Ini kunci untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
“Komunikasi yang efektif artinya melibatkan teknik menyimak dengan baik, memahami kebutuhan dan kekhawatiran berbagai pihak, serta memberikan informasi dengan jelas dan terbuka,” ucap pria yang studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi ini.
Melalui komunikasi yang efektif, lebih lanjut disampaikannya, personel dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak terutama masyarakat. Sehingga lancar melaksanakan tugas-tugasnya.
Dr Aqua Dwipayana menambahkan, jika ada situasi krisis atau potensi kerusuhan, komunikasi yang efektif dapat membantu polisi untuk meredakan ketegangan, memberikan petunjuk yang jelas, dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah dengan damai.
“Komunikasi yang transparan dan terbuka dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Hal ini penting agar masyarakat semakin dekat dengan polisi,” tutur pembicara kawakan ini.
Peran Bhayangkari Vital
Dr Aqua Dwipayana juga menyinggung peran ibu-ibu Bhayangkari yang sangat vital dan utama dalam mendukung kesuksesan karier suaminya. Mereka agar konsisten melaksanakan tugas mulia tersebut.
Anggota Polri menurut pria yang hobi membaca itu, berhasil dalam kariernya salah satu kuncinya adalah karena dukungan penuh istri mereka yang tergabung dalam Bhayangkari. Untuk itu hubungan yang harmonis dan kelancaran komunikasi mutlak diwujudkan.
Dr Aqua Dwipayana mengapresiasi peran Bhayangkari sebagai pendukung utama para anggota Polri. Selain mendukung suaminya, mereka mendidik anak-anaknya.
“Ibu-ibu Bhayangkari adalah pilar penting di balik keberhasilan suami-suami mereka. Dukungan moral dan emosional yang diberikan oleh para istri sangat membantu para personel dalam menjalankan tugas berat di lapangan,” ucap motivator kawakan itu.
Di balik suami yang sukses ada istri yang hebat. Oleh karena itu, ujar Dr Aqua Dwipayana, setiap istri polisi harus menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan yang diimpikan akan selalu ada proses panjang yang dilewati. Tidak ada bumbu instan yang mengantarkan suami menuju keberhasilannya.
Dr Aqua Dwipayana mendorong para perempuan untuk menjadi istri polisi yang setia, ikhlas, sabar, dan tulus melepas suami yang bertugas buat kepentingan masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu sangat penting agar para suami bisa fokus selama melaksanakan tugas mulia di berbagai wilayah operasi, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
“Kesabaran istri untuk membantu suami melewati proses agar mencapai keberhasilan. Itulah yang pada intinya membuat sang suami menjadi lebih kuat. Kesuksesan dalam rumah tangga itu harus diusahakan secara optimal dengan cara bekerja keras menjaga semuanya dan berdoa. Setiap istri hendaknya dapat membangun tim yang kuat bersama suami,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Dalam kaitan ini, pria yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara tersebut mengingatkan dukungan keluarga termasuk istri/suami dan anak-anak bagi setiap anggota polisi yang akan bertugas menjadi faktor sangat penting dalam keberhasilan tugas.
Dr Aqua Dwipayana berpesan agar kelancaran komunikasi dengan keluarga konsisten dilaksanakan. Hal itu untuk membuat keluarganya harmonis dan meminimalisir kesalahpahaman.
“Semua ibu Bhayangkari perlu meningkatkan kemampuan komunikasinya agar lancar berkomunikasi dengan suami dan anak-anaknya. Ini sangat penting untuk keberlangsungan rumah tangganya dan agar semua cita-cita bersama terwujud,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Ditpolairud Polda Riau
Visi
Terwujudnya pemeliharaan kamtibmas yang unggul di wilayah perairan serta terdukungnya setiap kegiatan dan operasi kepolisian terpusat maupun di kewilayahan untuk mewujudkan Indonesia Emas.
Misi
1. Meningkatkan kinerja Ditpolairud Polda Riau secara profesional, transparan, akuntabel dalam rangka mengelola sumber daya manusia dan materiil guna meningkatkan usia pakai alut serta kesiapsiagaan dalam melaksanakan operasional tugas kepolisian;
2. Memberikan pelayanan prima, secara proporsional, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM dan responsif dalam melaksanakan penegakan hukum di setiap titik perairan wilayah hukum Polda Riau agar masyarakat perairan terbebas dari segala bentuk gangguan di wilayah perairan;
3. Memanfaatkan peralatan dan teknologi masa kini (modern) untuk mendukung tugas operasional Ditpolairud Polda Riau di wilayah perairan dan mobilisasi pesawat udara Polri;
4. Meningkatkan pengawasan internal dalam mewujudkan kinerja Korpolairud Baharkam Polri yang bersih, berwibawa, terpercayadan modern;
5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan perpolisian masyarakat di wilayah perairan dan komunitas dirgantara dengan berbasis pada masyarakat patuh hukum dan menyelenggarakan kegiatan kegiatan yang harmonis untuk mencapai kondisi yang aman dan tertib;
6. Penggelaran kapal polisi Ditpolairud Polda Riau dalam rangka mendukung tugas pokok kepolisian di wilayah hukum perairan Polda Riau;
7. Melaksanakan kegiatan pertolongan dan penyelamatan masyarakat yang terkena bencana alam.
Pimpinan: Dr. Tri Setyadi Artono, S.H., S.I.K., M.H (Direktur Polairud Polda Riau).
Nilai-nilai yang selalu ditekankan pimpinan kepada semua bawahan:
Untuk meminimalisir setiap kendala dan hambatan yang dihadapi oleh personel Ditpolairud Polda Riau dalam pelaksanaan tugas di lapangan, Direktur Polairud Polda Riau memberikan penekanan:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Disiplin dan patuh hukum.
3. Wajib menghargai orang lain.
4. Menjaga hubungan antar atasan dengan angggota serta kepada masyarakat.
5. Memberi teladan kepada anggota baik dalam berdinas atau pun sehari-hari
6. Tegas dalam bertindak dan Humanis.
7. Selalu bersedekah.
8. Cinta dan sayang kepada keluarga.
Sejarah Polairud
Pada masa reformasi melalui TAP MPR No: TAP/VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP/VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Polri, Dengan adanya pemisahan Polri dari ABRI sejak saat itu juga melakukan reorganisasi di dalam tubuh Polri terutama Dit Samapta Polri dan Subdit-subditnya.
Sehingga pada tahun 2000, Subdit Polair dan Subdit Poludara kembali dipersatukan menjadi Direktorat Polairud yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. F. X. Soemardi SH. kemudian, Kapolri mengeluarkan SK No. Skep/9/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 yang mengatur bahwa Dit Polairud dibawah koordinasi Deops Kapolri yang membawahi Subdit Polair dan Subdit Poludara.
Namun, penggabungan tersebut tidak berlangsung lama setelah Kapolri kembali mengeluarkan SK No: Skep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 yang memisahkan kembali Polair dan Poludara. Sehingga, terbentuklah Dit Polair dan Dit Poludara yang masing-masing dipimpin oleh seorang Brigjen Polisi dan berada dibawah Babinkam Polri.
Pada tanggal 14 September 2010, Kapolri mengeluarkan peraturan Kapolri No.21 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja pada tingkat Mabes Polri. Seiring dengan perubahan organisasi, Babinkam Polri berubah menjadi Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri (BAHARKAM POLRI). Oleh karena itu, Ditpolair berubah menjadi Ditpolair Baharkam Polri dan Ditpoludara berubah menjadi Ditpoludara Baharkam Polri.
Pada tahun 2017, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali Ditpolair dan Ditpoludara mengalami perubahan organisasi , yang semula dibawah langsung Baharkam Polri sekarang menjadi menjadi di bawah Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) Baharkam Polri.
Korpolairud Baharkam Polri merupakan unsur pelaksana utama yang berada dibawah Kabaharkam Polri yang dipimpin oleh Kakorpolairud dan bertanggung jawab kepada Kabaharkam Polri, serta membawahi dua Direktorat yaitu Direktorat Kepolisian Perairan dan Direktorat Kepolisian Udara.***
Komentar