KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID), 7 Januari 2025 – Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, dunia sastra Indonesia kembali menorehkan sejarah, kali ini melalui karya satsrawan Hikmat Gumelar (Kang Hikmat) yang berhasil meraih penghargaan Palestine World Prize for Literature 2024 dalam kategori puisi. Penghargaan ini diberikan atas karya puisinya, ‘Dari Mawar Reruntuhan ke Cerita Ingatan’, yang dinilai memiliki kedalaman makna serta mampu menghidupkan kembali narasi perjuangan rakyat Palestina. Karya tersebut dipilih dari 300 buku lebih yang dikirim dari 27 negara, termasuk negara-negara Amerika Latin.
Dalam wawancara eksklusif ABNA, Hikmat Gumilar, yang akrab disapa Kang Hikmat, berbagi pengalaman dan pandangannya terkait ajang bergengsi yang diselenggarakan di Baghdad, Irak pada akhir Desember 2024 lalu.
“Motivasi utama saya mengikuti Palestine World Prize for Literature ini adalah kehendak untuk bergabung dengan para penulis dari seluruh dunia yang peduli akan Palestina, peduli akan kebudayaan dan kemerdekaan Palestina, peduli akan kemerdekaan dan martabat orang-orang Palestina, yang semua itu berarti bergabung dengan para penulis yang peduli akan kemanusiaan dan tatanan global yang adil,” ujar Hikmat, mengutip wawancara dengan ABNA.
Hikmat Gumelar kemudian menceritakan awal mula ia mengikuti ajang bergengsi tersebut berkat informasi dari sahabatnya yang merupakan akademisi Unpad dan juga salah satu juri di ajang tersebut perwakilan Asia Tenggara, Dr. Dina Sulaeman.
“Awalnya saya tidak tahu mengapa saya diundang. Namun, karena berkaitan dengan Palestina, saya mengirimkan cover buku kumpulan puisi tentang Palestina yang baru terbit pada November 2024. Ternyata, buku itu masuk seleksi untuk penghargaan ini. Prosesnya dimulai dari pertanyaan Dr. Dina Sulaeman, yang bertanya apakah saya memiliki kumpulan puisi tentang Palestina. Dalam waktu dua minggu, saya menyelesaikan draf buku, yang kemudian diterjemahkan dan diterbitkan oleh beliau,” jelasnya.
Kumpulan puisi ‘Dari Mawar Reruntuhan ke Cerita Ingatan’ sendiri menurut Hikmat berisi tentang puisi-puisi kegelisahan Hikmat tentang Palestina.
“Puisi-puisi saya adalah ekspresi kepedulian terhadap nasib rakyat Palestina dan alam mereka yang terus dirusak oleh penjajahan. Buku ini saya tulis dengan harapan agar pembaca, khususnya di Indonesia, memiliki wawasan lebih mendalam mengenai Palestina. Saya ingin puisi-puisi ini menjadi media untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap perjuangan rakyat Palestina, termasuk dalam kaitannya dengan AS dan negara-negara Eropa yang hingga detik ini terus mempertahankan superioritas mereka dengan mempertahankan ketidakadilan global,” pungkasnya.
Komentar