Penulis: R.Kince Sakinah, dr., MMRS
Dosen IKM FK Unisba
Perilaku hidup Bersih dan Sehat paling tergambarkan dengan adanya sumber air bersih dan penggunaan MCK berseptic tank.
Hal itu sangat penting untuk sehari-hari dan sumber air bersih sangat diperlukan untuk konsumsi minum, kebersihan diri dan sanitasi lainnya.
Begitu pula kamar mandi yang sudah berstandar septic tank sangat diperlukan untuk pesantren dengan jumlah santri dan santriwati sebanyak 40 orang dan ustadz sebanyak 8 dan 7 tokoh masyarakat.
Selain ketersediaan sarana dan prasarana MCK, juga perilaku hidup sehat (PHBS) harus dilakukan.
Kegiatan edukasi PHBS ditujukan agar setelah pembangunan MCK sesuai standar, juga pemanfaatannya sesuai prinsip-prinsip PHBS seperti penggunaan toilet leher angsa, penggunaan septic tank kedap air, jarak dengan sumber air yang cukup jauh, penggunaannya menggunakan cukup air untuk membilas, tidak membuang detergen ke dalam toilet dan secara berkala sebulan sekali memasukkan bakteri pengurai agar septic tank tetap bisa digunakan.
Secara umum ada 15 indikator PHBS di pesantren yang ditetapkan diantaranya penggunaan air minum dan air bersih, kebersihan tempat wudhu, menggunakan kamar mandi dan jamban sehat, kebersihan asrama, kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, adanya tempat penampungan air, barang bekas bebas jentik, mengkonsumsi makanan seimbang, memanfaatkan poskestren dan sarana pelayanan kesehatan, tidak merokok, mengetahui informasi kesehatan prioritas, menjadi peserta dana sehat, membuang sampah ke dalam tempat sampah, dan kebersihan dapur
Selain edukasi Kesehatan juga diperlukan penguatan edukasi fiqih mengenai perilaku hidup bersih seperti dalam Hadits Muslim:
عَنْ أَبِـيْ مَالِكٍ الْـحَارِثِ بْنِ عَاصِمٍ الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «اَلطُّهُوْرُ شَطْرُ الإِيْـمَـانِ ، وَالْـحَمْدُ لِله تَـمَْلأُ الْـمِيْزَانَ ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْـحَمْدُ للهِ تَـمْلأنِ أَوْ تَـمَْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَـاءِ وَالأَرْضِ ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ ، وَالْقُرْآنُ حُـجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُوْ : فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا». رَوَاهُ مُسْلِمٌ
yang artinya, : dari Abu Malik al-Harits bin ‘Ashim al-Asy’arinr.a, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda, bersuci adalah sebagian iman, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah Azza wa Jalla) memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi langit dan bumi; solat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, sabar adalah sinar, dan AlQur’an adalah hujjah bagimu. Setiap manusia melakukan perbuatan: ada yang menjual dirinya kemudian memerdekakan atau membinasakannya.”
Hadist ini shahih, diriwayatkan oleh:
Muslim no.223
Abu ‘Awanah (I/223)
Ahmad (V/342-344)
Ad-Darimi (I/167)
At-Tirmidzi no.3517
An-Nasa’I (V/5-8)
Ibnu Majah no.280
Ath-Thabrani (3423-3424)
Al-Baihaqi (I/42, 2453, 2548)
Ibnu Mandah No.211
Ibnu Hibban no.841
Ibnu Nashr Al-Marwazi no.435, 436
Al-Lalika no.1619
Al-Baghawi no 149
Hadist ini dishahihkan oleh Syaikh Muhammad NashruddinAL-ALbani dalam Shahih Al-Jami’ish ShTakhrij Musykilatil Faqr no.59.
Sebagian ulama menafsirkan sabda beliau tersebut bahwa bersuci dalam hadits tersebut ialah meninggalkan dosa-dosa, seperti firman Allah Azza wa Jalla : إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُوْنَ
“…mereka adalah orang-orang yang menganggap dirinya suci.” ( al-A’râf/7:82), firman-Nya, وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ “Dan bersihkanlah pakaianmu.” (al-Muddatstsir/74:4), dan firman-Nya, إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْـمُتَطَهِّرِيْنَ “Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang mensucikan diri.” (al-Baqarah/2:222).***
Komentar