PLN UPT Bandung Lakukan Pemeliharaan Pertanahan Kaki Tower, Ini Cara dan Manfaatnya!

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Selama November 2024, wilayah Jawa Barat mengalami lebih dari satu juta sambaran petir terutama di wilayah Bandung Barat, Sumedang, dan Cianjur.

BMKG mencatat bahwa November merupakan puncak musim hujan, sehingga intensitas petir dan hujan lebat cukup tinggi.

Salah satu upaya meningkatkan kehandalan proteksi pada petir, PLN  melakukan pemeliharaan pertanahan kaki tower.

Dalam rangka memastikan kehandalan sistem kelistrikan dan keselamatan masyarakat itulah, PLN UPT Bandung lewat ULTG Bandung Selatan melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap pentanahan kaki tower PLN.

Hal itu diungkapkan Manager UPT Bandung, Stefanus Yan, di Bandung, Senin, (2/12/2024).

Pemeliharaan pentanahan kaki tower PLN secara rutin dilakukan dengan cara mengukur nilai resistansi pentanahan. Standar nilai resistansi pentanahan yang ditetapkan oleh PT PLN adalah:

Tower jaringan transmisi 70 kV: kurang dari atau sama dengan 5 ohm

Tower jaringan transmisi 150 kV: kurang dari atau sama dengan 10 ohm

Tower jaringan transmisi 500 kV: kurang dari atau sama dengan 15 ohm

Selain itu, pemeliharaan pentanahan kaki tower PLN juga  menurut Stefanus Yan dilakukan dengan berbagai cara, pertama yaitu membersihkan karat yang menempel pada baut sambungan penghantar pentanahan dan elektroda pentanahan.

Kedua menggunakan drone untuk melihat kondisi kawat GSW (Ground Stell Wire) dari ketinggian

“Langkah terakhir yang dilakukan saat pentanahan atau pembumian adalah hubungan listrik yang sengaja dilakukan dari beberapa bagian instalasi listrik ke sistem pentanahan. Sistem pentanahan berfungsi untuk mengalirkan arus lebih dari sistem tenaga listrik ke tanah saat terjadi gangguan atau sambaran petir,” ujarnya.

Stefanus Yan menambahkan langkah itu dilakukan sebagai bagian dari komitmen  dalam memastikan kehandalan kelistrikan dan keselamatan.

“Merupakan langkah penting yang tidak bisa diabaikan. Pentanahan yang baik pada setiap tower adalah salah satu elemen krusial dalam menjaga kestabilan jaringan listrik dan melindungi peralatan serta masyarakat dari bahaya tegangan lebih atau petir. Dengan demikian, pasokan listrik yang kami sediakan dapat terus memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, tanpa mengorbankan aspek keselamatan,” pungkas Stefanus Yan.***

Komentar