RAHMAT Hidayat Djati, atau yang akrab disapa Kang Rahmat Toleng, adalah politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah mengukuhkan dirinya sebagai pejuang ketahanan pangan Jawa Barat.
Sosok yang lahir 07 April 1979 ini memulai karier politik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karawang. Rahmat adalah anggota DPRD Jawa Barat yang pada periode 2019-2024 menjadi Ketua Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat,[1][2] dan pada periode 2024-2029 menjadi Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Sebagai anggota parlemen Jawa Barat, Kang Toleng dikebal menjadi penyuara penting bagi isu-isu pangan dan agraria, dengan visi besar untuk menjaga kemandirian pangan di provinsi yang menjadi salah satu pusat pertanian nasional.
Lahir dan besar di Karawang, yang dikenal sebagai “Lumbung Padi” Jawa Barat, Kang Toleng membawa semangat kearifan lokal dan pengalamannya langsung di sektor pertanian untuk memperjuangkan hak petani dan ketahanan pangan Jawa Barat. Kini, ia menjabat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Jawa Barat yang memiliki tugas lebih strategis dalam konteks politik, pemerintahan, serta proses lahirnya beragam regulasi terkait kebijakan pemerintahan di Provinsi Jawa Barat.
Dari Tanah Pertanian ke Panggung Politik
Lahir dan tumbuh di tengah komunitas petani, Kang Toleng memiliki keterikatan mendalam dengan dunia pertanian sejak usia muda. Pengalamannya menyaksikan langsung perjuangan para petani untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat memberikan dorongan kuat bagi Kang Toleng untuk berkiprah di dunia politik. Baginya, politik adalah jalur yang memungkinkan ia untuk mewujudkan perubahan nyata bagi kesejahteraan petani dan menjaga kelangsungan sumber pangan di Jawa Barat.
“Menjadi wakil rakyat adalah kesempatan untuk membawa suara para petani dan pelaku agrikultur, memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah,” tutur Kang Toleng. Sejak ia bergabung dengan DPRD Jawa Barat, Kang Toleng telah menjadi advokat utama bagi kebijakan yang pro-pertanian, mengupayakan agar pertanian tradisional tetap lestari di tengah arus modernisasi dan industrialisasi yang pesat.
Kang Toleng melihat ketahanan pangan sebagai isu strategis yang harus menjadi prioritas utama bagi Jawa Barat, yang memiliki potensi besar di sektor pertanian. Sebagai politisi yang mengakar dari komunitas pertanian, ia berkomitmen untuk mengawal kebijakan yang berorientasi pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Menurutnya, ketahanan pangan tidak hanya sekadar persoalan ketersediaan bahan pangan, tetapi juga tentang bagaimana petani bisa hidup layak dan sejahtera.
Di DPRD, Kang Toleng aktif memperjuangkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor pertanian, termasuk program bantuan bagi petani, subsidi benih, serta pelatihan dan pendampingan untuk petani muda. Ia juga mendorong penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan agar produktivitas meningkat tanpa mengorbankan keberlanjutan sumber daya alam. “Karawang dan daerah pertanian lainnya di Jawa Barat memiliki potensi luar biasa. Pemerintah harus hadir untuk memfasilitasi dan mendukung mereka agar potensi ini benar-benar bisa dimaksimalkan,” kata Kang Toleng yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Barat 10 (Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta).
Sebagai putra Karawang, Kang Toleng merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan identitas pertanian daerahnya. Ia menyadari bahwa Karawang, sebagai “Lumbung Padi,” memiliki peran penting dalam memasok kebutuhan beras tidak hanya untuk Jawa Barat tetapi juga nasional. Namun, seiring perkembangan zaman, banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi kawasan industri dan permukiman. Kondisi ini membuat produksi pangan terancam jika tidak dikelola dengan baik.
Untuk itu, Kang Toleng sangat vokal dalam memperjuangkan regulasi yang melindungi lahan pertanian dari alih fungsi. Ia menginisiasi berbagai program yang mendukung keberlanjutan pertanian, termasuk kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi lahan pertanian sebagai warisan daerah. Baginya, melestarikan lahan pertanian adalah cara untuk memastikan bahwa Karawang dan Jawa Barat tetap menjadi pusat produksi pangan yang kuat di masa depan.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi sektor pertanian saat ini adalah kurangnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Kang Toleng melihat hal ini sebagai ancaman jangka panjang bagi ketahanan pangan. Oleh karena itu, ia secara aktif menggerakkan program-program yang menarik minat kaum muda untuk kembali bertani. Kang Toleng percaya bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan jika dikelola dengan baik dan didukung oleh teknologi modern.
Melalui berbagai pelatihan dan kolaborasi dengan universitas, ia mengupayakan agar generasi muda di Jawa Barat melihat pertanian bukan hanya sebagai pekerjaan yang diwariskan, tetapi sebagai peluang bisnis yang potensial. Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif dan akses modal bagi petani muda agar mereka bisa menjalankan usaha pertanian dengan lebih baik dan produktif. “Generasi muda harus melihat bahwa pertanian adalah masa depan. Dengan inovasi dan teknologi, pertanian bisa menjadi sektor yang menguntungkan dan berkelanjutan,” ungkap Kang Toleng.
Kang Toleng dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan memiliki komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan masyarakat. Ia sering mengadakan pertemuan dengan kelompok tani, akademisi, dan komunitas agrikultur untuk mendengarkan aspirasi mereka. Dari berbagai diskusi ini, ia mendapatkan masukan berharga yang kemudian ia bawa ke dalam perumusan kebijakan di parlemen. Kolaborasi ini membuat Kang Toleng semakin dihormati sebagai wakil rakyat yang benar-benar memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi petani.
Visi dan Harapan
Kang Toleng memiliki visi besar untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang mandiri dan tangguh dalam hal pangan. Dengan kekayaan alam dan potensi pertanian yang dimiliki, ia percaya bahwa Jawa Barat dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar. Untuk mencapai visi ini, Kang Toleng terus mendorong pemerintah daerah agar lebih proaktif dalam mengembangkan sektor pertanian, memberikan insentif bagi petani, dan melindungi lahan pertanian.
Rahmat Hidayat Djati, atau Kang Toleng, bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pejuang yang berdiri di barisan depan untuk ketahanan pangan Jawa Barat. Melalui posisinya di DPRD Jawa Barat, ia terus memperjuangkan hak-hak petani dan melindungi lahan pertanian dari ancaman alih fungsi. Sebagai putra dari tanah “Lumbung Padi” Karawang, Kang Toleng memahami betul bahwa kesejahteraan masyarakat bergantung pada kebijakan elite pemerintah kepada mereka yang bermandi keringat dan lumpur pesawahan.***
Komentar