Stroke dan Penyebabnya, Bisakah Kita Hindari?

Penulis : Ariko R. Putra, dr., SH, MHKes
Dosen Humaniora Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Tentunya istilah stroke sudah tidak asing bagi kita. Stroke adalah sebuah penyakit. Tapi apa makna sesungguhnya dari istilah tersebut? Apa bahayanya penyakit tersebut? Stroke merupakan penyakit yang mengenai pembuluh darah.

Bukan sembarang pembuluh darah, namun pembuluh darah di dalam otak penderitanya.

Kondisi yang membuat seseorang lebih risiko terkena stroke cukup bervariasi, di antaranya adalah memiliki penyakit jantung.

Selain itu, penyakit akibat tidak seimbangnya metabolisme tubuh juga berpotensi membuat seseorang terkena stroke.

Contoh penyakit gula darah tinggi atau biasa disebut diabetes mellitus, berlebihnya kadar kolesterol, ataupun obesitas.

Orang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi pun tidak luput dari risiko stroke, mengingat hipertensi adalah penyakit pada tekanan pembuluh darah yang juga dapat berdampak pada pembuluh darah otak.

Bila diperhatikan lebih jauh, berbagai penyakit yang dapat memicu stroke juga sangat erat kaitannya dengan faktor perilaku.

Pola makan dengan kadar karbohidrat, lemak, gula, atau garam yang berlebihan, merupakan pola hidup yang dapat menjatuhkan kita dalam berbagai penyakit metabolik yang telah dipaparkan di atas.

Kebiasaan merokok juga dapat merusak pembuluh darah tubuh. Berbagai pemicu tersebut dapat merusak pembuluh darah pada otak.

Pembuluh darah otak dapat saja mengalami penyumbatan dari rangkaian penumpukan lemak dan peradangan, mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen untuk wilayah otak seharusnya dinutrisi melalui asupan darah.

Kerusakan lain yang dapat mengenai pembuluh darah selain tersumbat, adalah pecahnya pembuluh darah otak pada wilayah tersebut.

Mengingat otak merupakan organ yang mengatur sangat banyak fungsi tubuh, maka gejala dan tanda yang timbul dari stroke dapat bervariasi.

Mulai dari miringnya mulut saat menyeringai, nyeri kepala yang hebat dari pecahnya pembuluh darah di sana, berkurangnya kemampuan mata untuk melihat, kesemutan pada separuh bagian tubuh, kesulitan atau rero dalam artikulasi bicara, bahkan mati rasa dan kelumpuhan sebagian anggota gerak seperti lengan dan kaki.

Bahkan lebih jauh dari hilangnya kemampuan anggota gerak, dapat terjadi penurunan kesadaran atau koma, yang disebabkan karena penurunan sirkulasi darah dari wilayah otak yang berperan penting pada kesadaran.

Dan bahaya terbesarnya adalah risiko kematian, mengingat otak adalah yang berperan dominan dalam mengatur fungsi organ vital yang lain.

Pemulihan stroke perlu waktu yang lama, proses yang bertahap melalui pengobatan yang teratur. Kelalaian dalam mendeteksi stroke dapat berakibat kecacatan permanen, koma, atau kematian.

Maka bagaimana cara kita untuk berupaya mencegahnya? Berkonsultasi pada dokter, memeriksakan tekanan darah secara rutin, dapat menjadi Langkah antisipasi yang berguna.

Tak lupa secara bertahap mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok, yang lebih sehat untuk pembuluh darah dan tubuh kita. Dan jika meninjau berbagai faktor risiko stroke dari asupan makanan, sangat disarankan bagi kita untuk mengatur pola makan dengan gizi seimbang.

Tentunya perlu memperhatikan asupan gula, garam, karbohidrat, serta lemak yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

Selain membatasi asupan makanan agar tidak berlebihan, menjadikan olahraga sebagai rutinitas merupakan aktivitas yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya stroke.

Ternyata pola hidup seimbang pun sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.

Imam Ahmad mengatakan riwayat dari sabda Rasulullah SAW, “Tiada suatu wadah pun yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih jahat daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang sulbinya. Dan jika ia terpaksa melakukannya, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk napasnya”.

Untuk membangun masyarakat yang lebih sehat, kita memerlukan kebiasaan yang menyehatkan. Meningkatnya derajat kesehatan, merupakan kondisi yang dimulai dari langkah-langkah kecil yang kita lakukan setiap harinya.***

Komentar