SAMARINDA (TUGUBANDUNG.ID) – Safari silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana di Provinsi Kalimantan Timur kembali bergulir Kamis 3 Oktober 2024.
Kali ini, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut melawat ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Samarinda dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIATenggarong yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Kalimantan Timur (Kanwil Kemenkumham Kaltim).
Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu dijadwalkan melaksanakan sharing dalam empat sesi di kedua lembaga tersebut, masing-masing berbicara kepada para pegawai Rutan dan Lapas serta kepada para warga binaan di kedua lembaga tersebut.
Kepada para pegawai Rutan Samarinda, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi sharing bertema “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Petugas untuk Mengoptimalkan Kinerja dan Memberikan Layanan Terbaik kepada Semua Warga Binaan”. Kegiatan berlangsung di Aula Rutan Kelas I Samarinda Jl. KH. Wahid Hasyim 2 No. 36 Kota Samarinda.
Dr Aqua Dwipayana yang dikenal luas atas kepakarannya dalam bidang Komunikasi dan Motivasi, memberikan materi yang sangat relevan dengan tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh para petugas Rutan Kelas I Samarinda. Bapak dua anak itu menekankan pentingnya komunikasi efektif sebagai salah satu kunci utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, terutama dalam konteks pelayanan kepada warga binaan.
Dalam pemaparannya, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan bahwa komunikasi yang baik tidak hanya berperan dalam memperlancar tugas sehari-hari, tetapi juga berpengaruh besar pada bagaimana petugas dapat memberikan layanan yang optimal kepada warga binaan.
“Petugas rutan bukan hanya menjalankan tugas administratif atau pengawasan, tetapi mereka juga memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk membimbing warga binaan agar dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Pria rendah hati ini kemudian menekankan bahwa komunikasi yang empati, terbuka, dan tegas akan menciptakan suasana yang kondusif di dalam Rutan. Hal ini penting karena warga binaan berasal dari berbagai latar belakang dan kondisi psikologis yang berbeda-beda. Dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan, petugas dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang adaptif.
“Setiap warga binaan adalah individu yang memiliki masa lalu yang mungkin kelam, tetapi di tangan kita, mereka memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Di sinilah peran komunikasi yang baik sangat penting,” tambah Dr Aqua Dwipayana.
Mantan wartawan di banyak media besar ini meminta agar setiap petugas Rutan bisa bekerja profesional dan melaksanakan amanah dengan konsisten. “Tanpa pamrih melayani warga binaan dan hanya mengharap ridho dan balasan dari Tuhan. ini sangat mulia tentunya,” kata pria yang hobi silaturahim ini.
Komunikasi Efektif
Lebih lanjut, Dr Aqua Dwipayana menguraikan bahwa komunikasi yang efektif juga berperan penting dalam meningkatkan kinerja petugas. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, setiap petugas dapat bekerja lebih sinergis, mengurangi miskomunikasi, dan meminimalisir konflik internal. Selain itu, komunikasi yang tepat sasaran bisa membangun kepercayaan, baik antarpetugas maupun antara petugas dengan warga binaan.
Dr Aqua Dwipayana mengungkapkan para petugas menghadapi banyak tantangan, seperti sulitnya mengelola warga binaan yang berperilaku sulit atau memiliki masalah emosional. Dengan hati dan selalu hati-hati dalam berkomunikasi, semua masalah itu bisa diatasi.
“Ketika berhadapan dengan situasi sulit, kita perlu bersikap tenang dan profesional, selalu berusaha memahami dari sudut pandang warga binaan. Dengan begitu, kita bisa menciptakan solusi yang lebih baik dan menghindari konflik yang tidak perlu,” jelas pria ini yang mendalami komunikasi secara komprehensif.
Selain membahas pentingnya komunikasi dalam konteks internal, Dr Aqua Dwipayana juga menekankan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada warga binaan dapat ditingkatkan melalui komunikasi yang humanis dan beretika.
“Pelayanan yang baik tidak berarti kita harus selalu memenuhi semua yang diinginkan warga binaan, tetapi memberikan apa yang mereka butuhkan dengan cara yang bermartabat,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Pembicara laris yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu mengingatkan bahwa petugas Rutan harus senantiasa bersikap profesional dalam melayani, dengan selalu memegang prinsip keadilan, kesabaran, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
“Seiring dengan kemampuan komunikasi yang meningkat, kita harus mampu menciptakan hubungan yang saling menghormati antara petugas dan warga binaan. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat di dalam Rutan,” tambah Dr Aqua Dwipayana.
Mantan wartawan di banyak media besar ini mengajak seluruh petugas Rutan Kelas I Samarinda untuk berkomitmen bersama dalam meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Dr Aqua Dwipayana menekankan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal kecil, salah satunya melalui pembenahan cara berkomunikasi.
“Mari kita sama-sama berkomitmen untuk terus belajar dan memperbaiki diri, karena pelayanan yang kita berikan akan menentukan masa depan warga binaan setelah mereka keluar Rutan,” ajak Dr Aqua Dwipayana.
Sudah berkali-kali
Sejatinya, pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi yang dilakukan Dr Aqua Dwipayana di jajaran Kemenkumham baik di Jakarta maupun di berbagai provinsi di Indonesia bukan kali ini saja. Jauh sebelumnya, pria yang hobi bersilaturahim dan menolong banyak orang tersebut sudah kerap melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kemenkumham.
Bahkan, di Lapas dengan tingkat keamanan paling tinggi semacam Nusakambangan sekalipun, bukan sekali dua Dr Aqua Dwipayana menyampaikan materi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang inspiratif dan mencerahkan kepada warga binaan. Keberadaan Lapas, Rutan, dan Kantor Imigrasi mulai dari Sumatera hingga Papua sudah didatangi Dr Aqua Dwipayana. Bila ditotal jumlah orang yang telah menerima motivasi darinya di berbagai provinsi itu mencapai puluhan ribu orang.
Terakhir Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertema “Menuju Nusakambangan yang Modern, Berintegritas dalam Pengabdian” di hadapan para pegawai di Aula Ardha Candra Wismasari Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis, 8 Desember 2022.
Lapas Nusakambangan selama ini dikenal sebagai “Lapas angker” karena dihuni para narapidana kelas “berat” sehingga para petugasnya pun memiliki tanggung jawab ekstra.
Pria santun dan hobi membaca tersebut juga tercatat pernah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi antara lain di Lapas Kelas IIA Narkotika Jayapura, Lapas Kelas IIA Abepura, Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, Lapas Kelas IIB Tabanan Bali, Lapas Kelas IIB Singaraja, Buleleng, Bali, Lapas Kelas IIB Banyuwangi. Selanjutnya, Lapas dan Rutan Padang, Sawahlunto, Pariaman, dan Bukittinggi, Lapas Perempuan Kelas IIB Padang, dan Lapas-Lapas lainnya.
Rutan Samarinda
Kedudukan
Rutan Kelas I Samarinda adalah unit pelaksana teknis di bidang pelayanan tahanan dalam rangka untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan sidang di pengadilan.
Kedudukannya di bawah Kanwil Kemenkumham Kaltim dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham.
Tugas
Melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seiring dengan berjalannya waktu, tugas ini meluas hingga bertugas memberikan pembinaan dan bimbingan kepada warga binaan yang berada di Rutan.
Fungsi
Melaksanakan pelayanan tahanan, pemeliharaan, keamanan dan tata tertib, pengelolaan dan tata usaha hingga pembinaan dan bimbingan bagi warga binaan.
Pimpinan: Kepala Rutan Kelas I Heru Yuswanto, A.Md.IP., S.Sos., M.Si.
Nilai-Nilai yang selalu ditekankan pimpinan kepada semua warga binaan: “Dapat diterima dan berguna apabila kembali ke lingkungan masyarakat”.***
Komentar