Kolaborasi Program Desa Perikanan Digital eFishery dan Direktorat Ekonomi Digital Kemenkominfo Hasilkan 80 Ton Ikan

KABUPATEN SUKABUMI (TUGUBANDUNG.ID) – Puluhan pembudidaya ikan di Sukabumi dan Pasuruan mendapat bantuan eFeeder, alat pemberi makan ikan otomatis buatan eFishery, selama satu siklus panen (tiga bulan).

Pemberian eFeeder untuk 50 pembudidaya ikan itu merupakan program kolaborasi antara eFishery, perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia, dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, melalui Direktorat Ekonomi Digital (DED), untuk melaksanakan Program Desa
Perikanan Digital di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak bulan Maret 2024.

Hasilnya, kedua daerah berhasil membukukan 80 ton ikan, yang terdiri dari 50 ton ikan nila di Sukabumi, serta 30 ton ikan lele di Pasuruan.

Pencapaian ini dirayakan langsung dengan panen raya ikan nila seberat dua ton di kolam salah satu mitra pembudidaya eFishery di Sukabumi, bersama dengan Nezar Patria, Wakil Menteri Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo, Nunung Nurhayati, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, perwakilan
eFishery, serta beberapa pemangku kepentingan terkait.

Kegiatan ini juga merupakan sebuah
agenda untuk mengukur keberhasilan program dari seluruh penerima manfaat, agar dampak yang dihasilkan bisa dijadikan acuan rekomendasi pengembangan kebijakan perikanan
budidaya di tingkat pusat maupun daerah.

Hal itu dikatakan oleh VP of
Public Affairs eFishery, Muhammad Chairil, saat ditemui wartawan, Kamis, (3/10/2024).

“Merupakan sebuah kebanggaan bagi eFishery untuk dapat berpartisipasi dalam Program Desa Perikanan Digital binaan Kemenkominfo RI. Kami berhasil membuktikan bahwa penggunaan
teknologi dalam perikanan budidaya mampu meningkatkan produktivitas, sehingga akan memberikan dampak positif juga bagi para pembudidaya, khususnya dari segi ekonomi dan
kesejahteraan. Sektor akuakultur di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat tinggi untuk berkembang dan dapat mendukung ketersediaan protein ke depan untuk mendorong Program
Indonesia Emas, untuk itu kami terus berusaha menggalakkan adopsi teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan di sektor ini. Ke depannya, kami berharap dapat terus menjalin
kerja sama dengan Kemenkominfo dan pemangku kepentingan terkait, serta memberikan manfaat bagi lebih banyak pembudidaya melalui program ini,” ujarnya.

eFeeder merupakan teknologi pemberi pakan otomatis untuk ikan dan udang yang berfokus pada efisiensi pakan dan pengurangan limbah yang diciptakan oleh eFishery.

eFeeder mampu mempercepat siklus panen hingga 74 hari, serta meningkatkan efisiensi pakan hingga 30% dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 25%.

Berdasarkan riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2022, pembudidaya yang menggunakan eFeeder mengalami peningkatan pendapatan hingga 45%.
Selain itu, hasil riset juga menunjukkan bahwa eFeeder mampu meningkatkan Food Conversion Ratio (FCR), yaitu perbandingan antara makanan yang diberikan dengan selisih berat benih
dan ikan yang dipanen untuk menunjukkan salah satu ukuran efisiensi produksi.

Pembudidaya yang menggunakan eFeeder memperoleh hasil FCR antara 0,85 sampai 1,34, dengan rata-rata
1,09. Hal ini berarti setiap tambahan pakan ikan 1 kg akan menghasilkan penambahan berat ikan sampai dengan 1,2 kg.

Kemitraan strategis antara Kemenkominfo RI dan eFishery adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta dapat menghasilkan inovasi yang berdampak besar.

“Kami mengapresiasi inisiatif eFishery dalam mengatasi kesenjangan digital di sektor perikanan. Dengan eFeeder, pembudidaya ikan di seluruh Indonesia kini memiliki kesempatan yang sama
untuk memanfaatkan teknologi dan meningkatkan produktivitasnya. Hal ini pun turut membuktikan bahwa teknologi digital tidak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga menjadi jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan akses yang lebih luas pada teknologi, kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing, khususnya dalam bidang perikanan budidaya,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria.***

Komentar