TuguBandung-Ribuan jamaah anggota dari pengurus dan anggota IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) se-Jabar memadati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2024 di Masjid At-Ta’awun, Puncak-Bogor, Rabu (18/9/2024).
Ketua IPHI Jawa Barat Dr. H. Ijang Faisal, M.Si mengatakan ribuan jamaah anggota IPHI jabar hadir ke masjid At-Ta’awun dalam rangka memperingati Maulid Nabi sekaligus silaturahmi diantara anggota se-jabar, sehingga konsep acara yang kita buat ngaji sambil silaturahmi plus botram.
Mereka datang dari seluruh penjuru Kabupaten dan Kota se-jawa barat dari mulai kabupaten paling jauh seperti Pangandaran, Kota Sukabumi, Kab. Sukabumi, Kota Tasik, Kab. Bandung Barat, Kab. Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kab. Cianjur.
Kemudian, kata dia, dari Kab. Banjar, Kab. Majalengka, Kab. Tasik, Kab.Sumedang, Kab.Garut, Kab. Karawang, Kab. Kuningan, Kab. Cirebon, Kab Tasikmalaya, Kab. Bogor, Kab. Ciamis, Kab. Indramayu, Kota Bandung.
“Turut serta hadir juga pengurus PW IPHI DKI Jakarta serta seluruh pengurus IPHI Jawa barat. Semuanya berangkat bea urunan dengan gunakan kendaraan pribadi dan juga bus sewaan berbagai ukuran,” katanya selepas acara.
Ketum IPHI Pengurus Pusat H. Erman Suparno mengapresiasi IPHI Jabar yg selalu konsisten mengadakan berbagai kegiatan dengan menghadirkan anggota dari seluruh kabupaten kota se-jabar.
“Kami harap bisa istiqomah, sejalan dengan banyak pencapaian-pencapaian kami. Misalnya kami sudah bisa masuk ke kantor yang kami dirikan sejak awal setelah sempat dikuasai sepihak,” katanya.
Setelah itu, mulai mengoperasikan unit-unit usaha di bawah yayasan seperti PT Wedus Indonesia Nusantara (peternakan), LSP IPHI (asesor pembimbing haji), dan lainnya.
“Saya juga minta pengurus jalankan politik keagamaan tapi jangan agamanya itu politik, ini yang bisa memecah belah ummat,” katanya.
Pengisi acara Maulid, Ustadz Kasif Heer, mengatakan, seluruh elemen IPHI se-Jabar harus cinta ke Rosul melebihi cintanya ke anak dan orangtuanya.
“Sebab nanti di hari kiamat, semua nabi-nabi diminta tolong ummat nya itu hanya jawab ‘Nafsi nafsi’, masing-masing saja karena mereka pikirkan salah sendiri semisal Nabi Adam makan buah khuldi,” katanya.
Akan tetapi, sambung dia, hanya Nabi Muhammad SAW yang mau dimintakan syafa’at-nya, bahkan secara khusus berdoa dalam ruku dan sujud panjang meminta keselamatan ummat Muslim (**)
Komentar