KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Tumbuh berkembang bersama dalam 9 tahun perjalanan Tasik Wedding Festival menjadi bagian dari pertumbuhan industri pernikahan di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.
Semangat untuk tumbuh dan bergerak seiring dengan perkembangan zaman membuat Taravty terus mengembangkan ide dan konsep dari Tasik Wedding Festival itu sendiri.
Penyelenggara Tasik Wedding Festival, Olivia Darmawan mengatakan, di Tasikmalaya ada kurang lebih 300 vendor yang bergerak dibidang usaha wedding Jadi jelas industri wedding ini merupakan salah satu bisnis yang perlu diperhitungkan
“Kita juga berperan mengangkat budaya, karena akarnya dari kita sebagai pelaku WO untuk membawa adat budaya kedalam paket pesta pernikahan para klien,” katanya di lokasi event Atrium Plaza Asia Tasikmalaya, Jumat (23/8/2024).
Menurutnya, di tahun 2024, menjadi tahun ke 9 Taravty Project mengajak pada vendor pernikahan di Kota Tasikmalaya dan sakitarnya untuk turun menjadi bagian perkembangan industry wedding. Lets Grow and glow up together with Tasik Wedding Festival
“Diselenggarakan di Atrium Plaza Asia Tasikmalaya Wedding Festival tahun ini akan menjadi ajang show up yang efektif untuk menaikan brand awarness para vendor peserta pameran, karena tidak hanya dihadiri oleh para calon klien tapi seluruh pengunjung Plaza Asia,”
“Free entry alias gratis masuknya dan terbuka untuk umum dari jam 10.00 wib sampai selesai selama 3 hari pelaksanaan,” katanya.
Untuk target transaksi sendiri, kata Oliv, tahun ini dikisaran 6 miliar, bisa dikatagerikan dunia bisnis sedang lesu, ditambah dengan data pernikahan menurun. “Minimal sama dengan tahun kemarin untuk target transaksi,” katanya.
Ada pula seminar edukasi tentang pernikahan, lanjut Oliv, ada talkshow bisnis wedding founder Teman Usaha, demo produk dan simulasi pernikahan adat sunda.
Selain itu ada juga lomba video transisi makeup wedding. Pagelaran Makeup pengantin Nusantara dengan menggunakan pakaian adat Indonesia.
Untuk tren wedding tahun ini, tambah Oliv, gen z yang memasuki masa pernikahan biasanya mereka membawa sendiri konsep untuk pernikahanya. Rata-rata konsep yang minimalis modern.
“Biasanya disesuaikan dengan bajet, dikarenakan generasi sandwich ini mengeluarkan biaya untuk pernikahanya dari hasil keringatanya sendiri,” katanya.(ERW).***
Komentar