TIDAK ada kata lain, luar biasa! Itulah penampilan pasukan Garuda Muda yang tampil sebagai Underdog namun membuktikan punya kualitas mumpuni untuk memenangi laga krusial melawan tim unggulan Korsel U-23 pada perempat final Piala AFC Asia U23 Qatar 2024, di stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dinihari WIB.
Indonesia U23 menang dramatis melalui adu penalti panjang 11-10 setelah skor pada waktu normal dan perpanjangan waktu tidak berubah 2-2.
Dewi Fortuna juga berpihak pada Indonesia di laga Garuda Muda vs Korsel ini, khususnya pada adu penalti karena pada penendang penalti ke-5 Indonesia oleh Hubner, mampu diblok kiper Korsel pada saat skor 5-4 sehingga seharusnya Korsel yang menang adu penalti. Namun wasit Shaun Evans (Australia) menganggap satu kaki kipper Korsel, Baek Jongbum telah bergerak sebelum tendangan Hubner sehingga penalti harus diulang dan Hubner sukses mengeksekusi sehingga skor adu penalti pun imbang lagi 5-5 dan harus dilanjutkan hingga ada yang gagal.
Indonesia pun akhirnya menang setelah eksekutor penalti Korsel yang ke-11 Lee Kang-Hee gagal diblok oleh kiper Ernando Ari. Sementara ekeskutor ke-11 Garuda Muda, Arhan menjadi penentu dengan menjebol gawang Korsel menjadikan skor 11-10.
Dengan kemenangan ini, Indonesia menuju semi final, Senin (29/4/2024) dan akan menghadapi pemenang perempat final lainnya antara Saudi Arabia vs Uzbekistan. Mencapai semi final, Indonesia juga punya peluang besar lolos otomatis ke Olimpiade Paris 2024 bila mencapai hasil setidaknya di rangking ketiga.
Pertandingan Garuda Muda vs Korsel ini ibarat kisah laga murid sesama perguruan, karena kita berguru dilatih oleh pelatih Korsel, Shin Tae-Yong (STY) melawan tim asli Korsel. Taktik permainan nyaris setara, dan seperti cerita di film silat ataupun film bela diri lainnya, pendatang “asing” yang berguru ke suatu perguruan bela diri di suatu negara, bisa mengalahkan murid asli dari negri peguruan itu berada.
Itulah yang terjadi pada pertandingan Indonesia U23 vs Korsel U23. Di awal babak pertama laga baru berjalan tujuh menit, Korsel sudah menjebol gawang Ernando Ari melalui tembakan keras dari luar kotak penalti di tengah kerumunan banyak pemain, namun selebrasi tim Ginseng Korea sirna karena wasit Shaun Evans setelah melihat panggilan VAR membatalkan gol itu karena ada pemain Kosel yang ternyata “offside”, sehingga skor tetap 0-0
Pasukan Korsel akibat di anulirnya gol itu tampak agak “down” dan permainan mereka menjadi tidak seperti di awal 15 menit, kondisi semakin buruk ketika pada serangan cepat yang dilakukan Garuda Muda menit ke-15, striker muda Rafael Struick mampu menjebol gawal Korsel melalui tendangan akurat dari luar kotak penalti, skor 1-0 bagi Indonesia membuat Korsel berupaya meningkatkan serangan cepat namun barisan belakang Garuda kokoh dikoordinir oleh kapten tim Rizky Ridho, ditunjang oleh gelandang naturalisasi Nathan Tjoe A-On yang amat lincah membantu pertahanan dan penyerangan.
Korsel sempat bangkit menyamakan kedudukan 1-1 menit akhir 45 setelah sundulan pemain Korsel, Ji Sung salah diantisipasi oleh penyelamatan back Komang Teguh yang justru menjebol gawang sendiri. Namun Garuda Muda tampil mengejutkan langsung membalas hanya dalam waktu 3 menit tambahan waktu babak pertama (45+3), Struick kembali menjebol gawang Korsel menjadikan skor 2-1 setelah mendapat umpan jauh dari Ivar Jenner mengecoh dua back Korsel di kotak penalti yang tampak tidak siap menghadapi serangan balik cepat Garuda.
Pada babak kedua, kedua tim bemain lebih hati-hati dengan tim Garuda terus berupaya menekan pertahanan Korsel.Malapetaka terjadi bagi tim Korsel, top skor tim Korsel Lee Young Jun (3 gol) yang baru masuk pada babak kedua dikenakan langsung kartu merah oleh wasit Shaun Evans menit ke-70 akibat pelanggaran keras terhadap Hubner. Kartu merah juga tak luput diberikan oleh wasil Shaun Evans (Australia) pada pelatih tim Korsel, Hwang Sun-Hong karena dianggap melakukan protes berlebihan.
Dengan 10 pemain, Korsel dan pelatih Hwang yang tak bisa berada di bench akibat kartu merah, masih mampu memberi perlawanan ketat namun pertahanan kokoh Garuda Muda sulit ditembus, meski akhirnya Korsel mampu mencetak gol keduanya menyamakan kedudukan melalui serangan balik cepat oleh Jeong San-Bin menjebol gawang Ernando menit ke-84.
Karena skor tetap imbang 2-2 hingga 90 menit berakhir + 10 menit, pertandingan “extra time” 2 x15 menit dilanjutkan dengan para pemain kedua tim tampak sudah kelelahan sehingga hingga 120 menit bermain skor tetap 2-2 dan penentuan pemenang dilakukan melalui adu penalti.
Dalam drama adu penalti ini, kedua tim tampil nyaris sama bagusnya, hingga 5 tendangan penalti bagi setiap, skor masih sama kuat 5-5, dan dilanjutkan dengan “One on One”, siapa yang gagal kalah. Garuda Muda pun adu penalti menang dengan skor 11-10. (Bambang Kunthady)***
Komentar