KABUPATEN GARUT, (TUGU BANDUNG.ID).- Petugas gabungan dari TNI, Polres Garut, Dishub dan Sat Pol PP Kabupaten Garut melakukan penertiban PKL dan Parkir liar di kawasan pusat perkotaan Kabupaten Garut.
Penertiban ini aseiring dengan maraknya parkir liar yang mengakibatkan ruas jalan di perkotaan Garut menjadi mecet. Selain itu, jalur perkotaan juga menyemlit karena banyaknya pedaganv kaki lima dadakan yang meluber ke jalan.
“Penertiban ini dilakukan karena adanya aduan dan keluhan dari warga masyarakat yang melewati jalan pusat kota terutama Jl. A. Yani dan sekitarnya karena banyaknya pakir liar dan pkl sehingga mengakibatkan kemacetan,” kata Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha, Minggu (31/3/2024).
Ia mengatakan dengan banyaknya parkir liar dan PKL yang menggunakan trotoar dan badan jalan sehingga mengakibatkan kemacetan yang cukup parah.
Hadir dalam penertiban ini Kapolres Garut, Kasatpol PP Usep Basuki Eko, Kadishub Satria Budi, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro Asep Mulyana dan menerjunkan personel gabungan sebanyak 70 orang.
Kegiatan penertiban ini di lakukan dengan menyisir sepanjang Jalan A. Yani dari Bank BJB sampai dengan Simpang empat Asia dan jalan Pramuka.
“Kami berharap dengan adanya penertiban ini jalan A.Yani dan sekitarnya tidak ada kemacetan yang parah dan warga yang melintas pun nyaman,” pungkas Yonky.
Dilokasi yang sama Kadishub Satria Budi mengungkapkan kemacetan arus lalu lintas yang ditimbulkan oleh akses jalan yang menyempit akibat berubah fungsi jadi lokasi jualan pedagang kaki lima.
Sementara itu Kasatpol PP Usep Basuki Eko berharap para pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan A. Yani maupun lokasi jalan perkotaan Garut untuk bisa lebih menertibkan lapak jualannya.
Salah satu pedagang Cecep (41) mengatakan, dirinya berharap agar selama musim marema lebaran sebagai pedagang kecil diberi kesempatan untuk berjualan. Sebab, hanya pada musim ramadan dan lebaran saja dirinya bisa meraup keuntungan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Selain itu, dirinya mengaku barang dagangan yang dijualnya seperti pakaian anak dan gamis, tidak selalu ramai jika pada musim biasa atau bulan-bulan biasa, beda dengan ramadan. Apalagi mendekati lebaran, barang dagangannya bisa terjualan banyak.***
Komentar