KOTA TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG.ID).- Bulan Ramadan kebutuhan bahan pokok dipastikan meningkat. Sehingga memicu harga bahan pokok tersebut alami peningkatan. Terlebih harga beras yang masih mahal.
Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya mengajak warga Kota Tasikmalaya khususnya dan umumnya Priangan Timur untuk belanja bijak. “Bijak bukan berarti kikir tetapi berbagi maupun memperhatikan kebutuhan orang lain, agar sesama masyarakat dapat menerima manfaat yang lebih berkah dalam konsumsi kebutuhan pokok Ramadan dan jelang Idulfitri tahun ini,” demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Aswin Kosotali, Selasa (19/3/2024).
Dikatakanya, belanja bijak ini sebagai salah satu bentuk menekan dalam mendukung pengendalian inflasi daerah. “Bijak belanja, dan tidak panic buying ini dalam upaya pengendalian inflasi terutama mendukung Gerakan Nasional Pendengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Wilayah Kerja KPw BI Tasikmalaya,” katanya.
Menurutnya, pada Januari 2024, Kota Tasikmalaya mengalami inflasi karena secara umum perkembangan harga berbagai komoditas barang/jasa menunjukan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Tasikmalaya, pada Januari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,10%, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,96 pada Desember 2023 menjadi 104,92 pada Januari 2024. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Januari) 2024 sebesar 0,10% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2024 terhadap Januari 2023) sebesar 2,14%.
Lima komoditas tertinggi penyumbang inflasi pada Januari 2024, antara lain, beras, pisang, mobil, sigaret kretek mesin, dan ikan mujaer. “Beras menjadi komoditas tertinggi penyumbang inflasi di Kota Tasikmalaya,” katanya.
Latarbelakang kenaikan tersebut, kata Aswin, dampak keterbatasan pasokan, disinyalir damoak dari ill nino
“Komoditas hasil pertanian yang terdampak salah satunya beras sebagai bahan pangan utama yang memiliki andil besar dalam keranjang komoditas inflasi di daerah,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Aswin, edukasi Bijak Belanja perlu sekali sebagai salah satu upaya strategis untuk mengendalikan ekspektasi inflasi dan ketersediaan pasokan pangan, agar risiko kenaikan harga di daerah Priangan Timur dapat dikendalikan.
“Agar masyarakat Kota Tasikmalaya dan masyarakat kabupaten/kota lain di Priangan Timur untuk menjaga perilaku belanja bijak,” pungkasnya.***
Komentar