Ratusan Perahu Nelayan Di Pantai Rancabuaya Juga Sejumlah Kios di Objek Wisata Gunung Galunggung Rusak Diterjang Ombak dan Angin

KABUPATEN GARUT, (TUGU BANDUNG.ID).- Angin kencang yang berhembus dan gelombang tinggi terjadi disepanjang pantai selatan, terutama di kawasan pantai Rancabuaya, Kabupaten Garut menerjang ratusan perahu nelayan rusak parah.

Gelombang tinggi yang menyapu kawadan pantai itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan tempat usaha warga nelayan rusak. Gelombang pasang juga menyeret sampah yang masuk ke tengah laut dari lairan sungai, hingga berserakan di pantai tersebut.

Menyikapi keadaan atau kondisi pantai yang kerap terjadi akhir-akhir ini khususnya mengenai kondisi perubahan cuaca yang tidak menentu dan gelombang laut tinggi, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang datang ke lokasi mengatakan, bahwa saat ini ombak masih besar.

Masih berbahaya bagi para nelayan untuk melaut atau mencari ikan, sehingga untuk sementara nelayan untuk tidak melalut dulu.

Dampak dari gelombang besar kemarin sekitar 11 kapal nelayan tenggelam, 115 kapal rusak berat, 16 kapal rusak ringan dan 10 unit Gasebo rusak parah.“Kami menghimbau kepada nelayan untuk saat ini agar jangan dulu melaut karena ombak saat ini masih besar,” ujarnya.

Dikatakan Bey Machmudin, pihaknya juga meninjau lokasi bencana banjir rob di Rancabuaya, Kabupaten Garut, Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.

Dalam peninjauan tersebut, Bey mengimbau kepada nelayan, terutama di wilayah pantai selatan Jabar, untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024 karena kondisi gelombang tinggi masih berpotensi terjadi.

“Jadi disarankan oleh BMKG itu sampai tanggal 20 Maret disarankan tidak melaut. Tapi melihat lagi kondisi setelah itu. Apakah boleh, karena yang pertama adalah keselamatan, nanti kita lihat lagi sudah aman untuk melaut atau belum,” katanya.

Banjir rob tersebut mengakibatkan ratusan kapal nelayan rusak. Untuk membantu penarikan kapal ke tempat aman, Bey langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar menurunkan mobil derek.

Ratusan perahu nelayan di pantai Rancabuaya, Garut, rusak akibat diterjang gelombang tinggi. Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi. (Nelendra Sukarya/TUGU BANDUNG.ID).***

“Tadi saya melihat, untuk menarik kapal itu dengan cara manual. Jadi kami coba usahakan kerja sama dengan Dishub, dengan penarik derek itu,” ucapnya.

Sambil menanti proses pendataan dampak kerusakan akibat banjir rob, Bey menuturkan bahwa Pemda Provinsi Jabar akan memikirkan bagaimana skema bantuan untuk nelayan, termasuk memperbaiki kapal yang rusak.

“Untuk bantuan kepada nelayan, kami memikirkan. Yang pasti akan ada bantuan, tapi kami memikirkan bagaimana skemanya. Apakah bisa tanggap darurat atau hanya stimulan, tapi kami pikirkan juga bantuan untuk para nelayan untuk perbaiki kapal-kapalnya,” katanya.

Selain di Kabupaten Garut, Bey memastikan nelayan yang kapalnya terdampak banjir rob di pesisir pantai Sukabumi juga akan mendapatkan perlakuan dan bantuan yang sama.

“Iya, sama di Sukabumi perlakuannya sama, pertama bantuannya sama, kami menunggu apakah bisa tanggap darurat, atau tidak. Dan imbauannya ikuti arahan BMKG,” katanya.

Kapolsek Caringin Iptu Asep Pujaeri mengatakan pihaknya bergerak melakukan pemantauan. untuk mengantisipasi bencana alam yang diakibatkan gelombang tinggi, pihaknya mengintensifkan patroli terkhusus di wilayah perairan pantai selatan.

Patroli yang di lakukan menyasar seluruh aktivitas masyarakat di area pantai, termasuk diantaranya adalah para nelayan dan pengunjung wisata di sejumlah destinasi wisata pantai selatan.

“Akibat gelombang tinggi dan angin kencang sejumlah bangunan-bangunan yang berada di pinggir pantai mengalami kerusakan,” katanya, Jumat (15/3/2024).

Ia juga menyebutkan, saat menyisir pantai ditemukannya sampah-sampah yang dibawa oleh ombak berserakan di sepanjang pesisir pantai.

“Kami menghimbau kepada para nelayan dan wisatawan untuk selalu waspada dan berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Angin kencang juga memperakporandakan sejumlah kios warung di obyek wisata Cipanas Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya. Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa namun banyaknya kios yang rusak pedagang alami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Selain itu, pohon di kawasan obyek wisata gunung galunggung juga banyak yang tumbang. Sehingga menghambat akses jalur ke lokasi wisata karena batang pohon yang melintang di jalan tersebut.

Selain itu, pohon yang tubang juga menimpa beberapa bangunan lokasi wisata dan kedai kopi. Sehingga kawasan itu mengalami kerusakan.***

Komentar