Dari Pulau Sumatera, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Singgah di Kota Sampit Sampaikan Sharing Komunikasi dan Ditpolairud Polda Kalteng

SAMPIT (TUGUBANDUNG.ID) – Awal pekan ini, aktivitas silaturahim dan jadwal Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua Dwipayana tetap padat. Setelah berkiprah di Pulau Sumatera, awal pekan kedua Maret 2024 ini, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional tersebut kini berpindah dulu ke Kalimantan Tengah (Kalteng).

Di Kota Sampit, menurut rencana, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan tajuk “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Personel dalam Menghadapi Tantangan Tugas di Wilayah Perairan Hukum Polda Kalteng” di Aula Perthivim Jayate, Mako Ditpolairud Polda Kalteng, Jalan HM. Arsyad KM. 15 Sampit, Senin pagi (4/3/2024).

Dalam pesan menjelang sharing, Dr Aqua Dwipayana menegaskan personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara  (Ditpolairud) memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan wilayah perairan. Salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut adalah keterampilan berkomunikasi. Hal ini akan sangat membantu personel Ditpolairud saat berinteraksi dengan masyarakat, institusi lain, dan tim internal.

DR Aqua Dwi;payana bersama Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Handono Subiakto, SIK, SH, MH.*

Dengan keterampilan atau kompetensi komunikasi, lanjut motivator kawakan yang telah memotivasi jutaan orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu, setiap personel akan terbantu dalam mendapatkan informasi penting. Jika memiliki keterampilan komunikasi yang baik, personel Ditpolairud mudah berinteraksi dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menjaga keamanan wilayah perairan, seperti informasi tentang aktivitas mencurigakan atau keberadaan kapal ilegal.

Lebih jauh disampaikan Dr Aqua Dwipayana tentang upaya memperkuat kerjasama dengan institusi lain. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya personel Ditpolairud sering kali bersinergi dengan berbagai instansi terkait seperti TNI AL, Bea Cukai, dan pihak keamanan lainnya saat menjaga keamanan wilayah perairan. Keterampilan berkomunikasi yang baik akan membantu membangun kemitraan yang efektif dan harmonis.

“Meningkatkan kepercayaan masyarakat juga sangat penting. Dengan keterampilan berkomunikasi yang baik, personel Ditpolairud dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan wilayah perairan dan mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam upaya pencegahan dan penindakan tindak kejahatan di laut,” kata mantan wartawan di banyak media itu menguraikan.

Dr Aqua Dwipayana melanjutkan, mempercepat respon terhadap situasi darurat harus pula mendapat perhatian. Dalam situasi darurat, keterampilan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan tepat sehingga respon dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Dengan demikian, ucap Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini keterampilan berkomunikasi yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi personel Ditpolairud dalam menjaga keamanan wilayah perairan. “Dengan memiliki keterampilan tersebut, diharapkan personel Ditpolairud dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien demi menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia, termasuk di wilayah Kalteng,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Tempuh jalan darat 9 jam

Senin dini hari sekitar pukul 03.00, Dr Aqua Dwipayana meninggalkan rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Langsung ke terminal 1A Bandara Soekarno – Hatta Tangerang.

Sekitar pukul 06.00 naik pesawat NAM Air pria yang hobi silaturahim itu ke Sampit. Perjalanannya sekitar 1 jam 35 menit. Begitu mendarat di Bandara H. Hasan Sampit, Dr Aqua Dwipayana langsung ke Aula Perthivim Jayate, Mako Ditpolairud Polda Kalteng, Jalan HM. Arsyad KM. 15 Sampit. Tempat acara Sharing Komunikasi dan Motivasi dilaksanakan.

Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasinya sekitar 2 sampai 3 jam termasuk tanya – jawab. Biasanya Dr Aqua Dwipayana melakukan interaktif dengan peserta.

Usai sharing Dr Aqua Dwipayana terus tancap gas untuk menjalankan hal serupa di Sumatera Utara (Sumut). Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan mengundangnya untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada acara Rapat Pimpinan di Balai Prajurit Makodam I/Bukit Barisan di Makodam Jl. Gatot Subroto Km 17 Medan, Sumut, Selasa (5/3/2024) yang dihadiri 107 orang.

DR Aqua Dwipayana disambut Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Handono Subiakto, SIK, SH, MH. beserta jajarannya.*

Untuk itu, Senin siang (4/3/2024) motivator kawakan tersebut seusai sharing di  Ditpolairud Polda Kalsel di Sampit harus menempuh jalan darat sekitar 9 jam ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal itu dilakukan demi bisa mengejar penerbangan pagi dari Banjarmasin menuju ke Medan.

Rencananya, pada Selasa pagi (5/3/2020) pukul 06.00 Dr Aqua Dwipayana naik pesawat Super Air Jet ke Medan dengan transit di Bandara Soekarno – Hatta Tangerang. Estimasi mendarat di Bandara Kualanamu Deli Serdang, Sumut, pukul 11.30 dan langsung ke tempat acara.

Selama ini Dr Aqua Dwipayana dikenal sebagai sosok yang murah hati dan senantiasa menjadikan undangan penyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sebagai rezeki sekaligus amanah baginya. “Undangan dari Jenderal Hasan merupakan kehormatan buat saya, sehingga saya usahakan hadir. InsyaAllah saya banyak belajar kepada beliau dan seluruh peserta Rapat Pimpinan Kodam I/Bukit Barisan,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Begitu menghargai undangan untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sehingga bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini rela menempuh perjalanan antarpulau. Sering di satu daerah hanya beberapa jam saja seperti saat di Sampit.

Dr Aqua Dwipayana melakukan itu sebagai wujud penghargaannya kepada pihak yang mengundangnya. Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumut, 23 Januari 1970 ini tidak pernah berpikir imbalan yang akan diterima dari aktivitas Sharing Komunikasi dan Motivasi yang dilakukannya. Terpenting pihak yang mengundang dan semua pesertanya puas dan termotivasi untuk lebih baik dan berprestasi.

“Semua aktivitas termasuk Sharing Komunikasi dan Motivasi saya niatkan ibadah. Sepenuhnya karena Allah Swt. Dengan begitu saat melaksanakannya saya tidak ada beban sama sekali,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.

Ditpolairud Polda Kalteng

Visi: Terwujudnya wilayah perairan Kalteng yang aman dan tertib.

Misi: Terwujudnya Ditpolairud Polda Kalteng yang melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat di wilayah perairan

Pimpinan: Kombes Pol Handono Subiakto, SIK, SH, MH (Dirpolairud Polda Kalteng).

Nilai-nilai yang selalu digaungkan: Kejujuran, loyalitas, dedikasi, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Prestasi:

Ditpolairud Polda Kalteng pada tahun 2023 meraih penghargaan dari Kapolri sebagai unit kerja teladan berintegritas. Inovasi yang dilakukan Ditpolairud Polda Kalteng adalah Program Kapal Melek Huruf, Pondok baca, dan Mako Perwakilan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah pesisir Kalteng.

Sejarah Polairud

Kepolisian Air dan Udara lahir ketika Menteri Dalam Negeri mengeluarkan keputusan tertanggal 14 Maret 1951 soal penetapan Polisi Perairan sebagai bagian dari Jawatan Kepolisian Negara terhitung mulai 1 Desember 1950. Keputusan ini disempurnakan lagi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Perdana Menteri RI tanggal 5 Desember 1956 tentang pembentukan Seksi Udara pada Djawatan Kepolisian Negara.

Sejak itu, bagian Polisi Perairan menjadi bagian Polisi Perairan dan Udara. Di awal berdirinya, Polisi Perairan bermodalkan sebuah kapal “Angkloeng”. Baru pada akhir tahun 50-an, jumlah kapal bertambah hingga mencapai 35 buah. Sementara Polisi Udara hanya memiliki sebuah pesawat Cessna-180.

Setelah melalui beberapa kali perombakan, penyempurnaan organisasi baru terjadi pada tahun 1985. Satuan Utama Polisi Air dilebur ke dalam Sub Direktorat Polisi Air dan Satuan Utama Polisi Udara menjadi Subditpol Udara. Kedua subdirektorat ini beroperasi dibawah kendali Direktorat Samapta Polri. Hingga akhirnya berkiblat kepada sejarah kelahirannya, 1 Desember diputuskan sebagai hari keramatnya Polisi Air dan Udara.

Para Pejabat Negara, dengan pandangan jauh ke depan telah mengeluarkan Keputusan-keputusan yang strategis berupa Keputusan Menteri Dalam Negeri RI No. 4/2/3/Um, tanggal 14 Maret 1951 tentang Penetapan Polisi Perairan sebagai Bagian dari Djawatan Kepolisian Negara terhitung mulai tanggal 1 Desember 1950. Dengan lahirnya Djawatan Polisi Perairan maka seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di khatulistiwa, di tengah hamparan laut Indonesia yang sangat luas telah diantisipasi perlunya pemeliharaan keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum.

Pada tahun 1953 sampai 1958 berdasarkan Surat Perintah KKN No. Pol.: 2/XIV/1953, tanggal 16 Januari 1953 dibentuk dua Pangkalan Polisi Perairan masing-masing di Belawan dan Surabaya. Terdorong dari kesulitan-kesulitan yang sering timbul dikarenakan kondisi geografis wilayah Nusantara maka dibentuklah Polisi Udara dengan SK Perdana Menteri Nomor 510.PM/1956 tanggal 5 Desember 1956. Resmilah tanggal 1 Desember 1956 nama bagian Polisi Perairan dan Polisi Udara yang dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi RP. Sudarsono, dengan memiliki 35 kapal dari berbagai tipe dan sebuah pesawat jenis Cesna-180. Dengan Armada yang dimiliki Polisi Perairan dan Udara ikut serta dalam pemberantasan penyelundupan, bajak laut, dan operasi-operasi militer seperti pemberantasan DI/TII di Aceh dan Pantai Karawang Jawa Barat.

Setelah melalui beberapa kali perombakan, penyempurnaan organisasi baru terjadi pada tahun 1985. Satuan Utama Polisi Air dilebur ke dalam Subditpol Air dan Satuan Utama Polisi Udara menjadi Sub Direktorat Polisi Udara. Kedua subdirektorat ini beroperasi dibawah kendali Direktorat Samapta Polri. Dengan pertimbangan perkembangan situasi dan berdasarkan Skep Kapolri No. Pol.: Skep/9/V/ 2001, tanggal 25 Mei 2001 struktur Polairud dibawah Deops Kapolri dengan sebutan Dit Polairud Deops Polri.

Pada Oktober 2002 terjadi Validasi Organisasi dengan Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep /53/ X/ 2002, tanggal 17 Oktober 2002 dengan sebutan Dit Polair Babinkam Polri. Pada bulan Oktober 2010 terjadi Restrukturisasi organisasi di tubuh Polri dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor. 52 Tahun 2010, yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 Tanggal 14 Oktober 2010 untuk tingkat Mabes Polri dan Peraturan Kapolri Nomor.l 22 Tanggal 14 Oktober 2010 untuk tingkat Kepolisian Daerah. Hingga akhirnya berpedoman kepada sejarah kelahirannya, 1 Desember diputuskan sebagai hari Ulang Tahun Polairud.***

Komentar