KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Setelah meraih kepercayaan dari semua pihak dalam restrukturisasi keuangan pasca diketoknya Perjanjian Homologasi atau Perdamaian atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), PT Industri Telekomunikasi Indonesia, INTI (Persero), mencatatkan penghematan biaya tetap (fixed cost) hingga lebih dari 30% dan sejumlah pencapaian strategis.
“Paralel dengan tahapan PKPU yang saat itu berjalan, kami melakukan sejumlah strategic initiatives secara menyeluruh untuk mendukung proses restrukturisasi keuangan. Alhamdulillah, satu tahapan pun ber-progress pada aspek efisiensi dan sejumlah variabel keuangan strategis,” ungkap Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti, Selasa (20/22024).
Untuk memperkuat proses restrukturisasi keuangan itu, PT INTI (Persero) pun melakukan sejumlah inisiatif strategis, di antaranya adalah Business Alignment, Finance and Capital Restructuring dan Human Capital.
Program tersebut diimplementasikan secara bersamaan dengan penyelesaian proses PKPU yang berjalan agar Perseroan nantinya memiliki kesanggupan untuk mengimplementasi semua hal yang tercantum dalam perjanjian perdamaian, serta memiliki kemampuan pemenuhan kewajiban usaha terhadap kreditor. Tahapan yang berlangsung paralel tersebut pun kemudian memberikan hasil strategis di anataranya, Penghematan fixed cost hingga lebih dari 30% yang kemudian dikonversi kembali untuk peningkatan pendapatan karyawan sekitar 8%. Angka tersebut diperoleh melalui penghematan fixed cost atas terimplementasinya Early Retirement Program (ERP) dan Temporary Paid Leave.
PT INTI (Persero) mampu mencapai target Revenue sebesar 146% dari target yang ditetapkan, dengan pertumbuhan 63% year on year seperti Pencapaian Earnings Before Interest and Tax (EBIT) 100,25%. PT INTI (Persero) mampu meningkatkan kontribusi pada proyek-proyek pemerintah dengan Revenue yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tumbuh 14 kali lipat year on year. Top 10 proyek merepresentasikan 87% Total Revenue, dengan komposisi segmen Telco sebesar 27% dari Total Revenue dan Ach Net Income 110%, single negative growth, achieve Net Cash Flow 183%, year on year Growth 65%. (Pun) ***
Komentar