JAKARTA (TUGUBANDUNG.ID) – Dalam rangka merayakan hari ulang tahun Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang ke-20, hari ini diadakan Leader’s Talk dengan beragam panel pemimpin bisnis modern. Topik yang didiskusikan mencakup penemuan kembali paradigma kepemimpinan dalam konteks inovasi dan lanskap teknologi yang selalu berubah.
Sesi talkshow menghadirkan empat narasumber utama di bidang berbeda, seperti dari Kelompok keahlian bisnis strategik dan marketing, bisnis daging dan bisnis fashion.
dr. Tirta Hudhi, alumni MBA ITB Kampus Jakarta membahas elemen penting dari manajemen perusahaan, menyoroti nilai pengambilan keputusan berdasarkan data dan mengadopsi pola pikir yang tepat. Menggunakan ide-ide seperti fishbone diagram dan pengambilan keputusan dengan metode SMART, pintar dalam medelegasikan tugas kepada pihak lain serta petntingnya kadang-kadang tidak melakukan apapun menjadi ‘nyawa’ dalam melaksanakan bisnis. Dr Tirta menekankan pentingnya arus kas positif bagi keberlangsungan suatu perusahaan, karena keuangan adalah tulang punggung suatu bisnis,
Pembahasan mengenai harapan dan kenyataan mengarah pada pembahasan fleksibilitas.
Sementara itu Fahmi berbagi pengalamannya dalam mengelola manusia, menyoroti pergeseran dari ekspektasi idealis ke realitas bisnis. Ia menyatakan pentingnya manajemen tim dan kepemimpinan diri, serta menegaskan bahwa karyawan lebih dari sekadar angka. Mas Fahmi mengimbau para pemimpin untuk fokus pada dinamika tim dan pertumbuhan pribadi.
Pembicara lainnya, Rakhmadi Afif Kusumo selaku CEO Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno memaparkan bahwa pembicaraan kepemimpinan tidak akan lengkap tanpa membicarakan generasi mendatang. “Anak muda atau dalam konteksnya adalah generasi Z, ada tiga pilar utama kepemimpinan yaitu kepemimpinan otentik-kejujuran, pembelajar seumur hidup, serta integritas dan etika”
Fahmi menggarisbawahi mengenai passion, kegigihan, ketangguhan dan kekuatan religius, adalah hal yang seharusnya diperhatikan generasi muda, sedangkan Dr. Tirta menekankan pada kejelasan tujuan, konsistensi dan pengembangan diri. Dimas menambahkan pentingnya keluar dari zona nyaman dan menghindari impulsif untuk menghilangkan kesenangan semata dan fokus pada tujuan kedepan. (Pun) ***
Komentar