Pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) adalah pasangan Capres-Cawapres harapan bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Keduanya memiliki silsilah nasab yang jelas, mereka lahir dari turunan orang-orang yang jelas, ayah ibu, nenek kakek dan buyut mereka adalah para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia yang tidak berkubang dalam lingkaran oligarki ekonomi, politik dan kekuasaan pada masanya.
Pasangan AMIN memiliki gaya kepemimpinan yang saling melengkapi, sangat humanis, yang satu lembut tapi tegas, yang satu bertempramen meledak-ledak, ekspresif tapi tidak jarang jenaka, sehingga menghibur dan keduanya sama-sama menyukai keindahan.
Gaya kepemimpinan yang ditampilkan AMIN berorientasi pada moral dan etika serta ke-Indonesia-an yang mendasari semangat bangsa Indonesia, sehingga sangat jelas hal tersebut pada tema dan narasi kampanye yang mereka sampaikan.
Sifat yang juga menonjol dari pasangan AMIN tersebut adalah percaya diri yang kuat, semangat meraih cita-cita dengan dedikasi tinggi, pantang menyerah walau penuh halangan, rintangan yang tidak kecil mereka jalani terus tidak ada rumus takut untuk mereka, sehingga tagline Perubahan yang mereka usung menjadi momok yang menakutkan bagi penguasa saat ini.
Pasangan Anies-Muhaimin adalah calon pemimpin dwi tunggal yang kharismatik, memiliki semangat pantang menyerah dan rela berkorban demi meluruskan arah bangsa yang sudah terlanjur salah jalan, salah urus, dan dikemudikan oleh sopir yang ugal-ugalan.
Merujuk pada konstitusi negara yaitu UUD 1945, sesungguhnya perjalanan bangsa ini sudah belok arah 180 derajat, dan pasangan AMIN bertekad mengambil alih kemudi dari pilot kapal bangsa yang telah salah mengemudikan karena kesalahan kolektif bangsa ini ketika memilih pemimpin pada pemilu sebelumnya.
Pasangan nomor satu ini adalah sinergi dari dua figur anak bangsa yang telah meniti karir di dunianya masing-masing, kemudian dipersatukan oleh keinginan yang sama untuk mengabdi dan meluruskan arah perjuangan bangsa yang sudah dirintis leluhurnya masing-masing.
Pasangan ini keduanya punya prestasi tersediri. Anies adalah cendekiawan tulen, semua sepakat dengan ke-intelektualan-nya, punya pengalaman sebagai rektor, pernah jadi Menteri Pendidikan Nasional, dan juga pernah menjadi Gubernur Jakarta yang dikonotasikan sebagai gubernur Indonesia, Anies menjalani ketiganya sukses dengan ide dan gagasan brilian.
Begitu pun Muhaimin, adalah sosok yang sudah komplit berpengalaman di dunia aktivis dan politik, di usia yang relatif muda Cak Imin sukses menjadi ketua umum partai politik islam terbesar selama hampir 15 tahun berturut-turut. Kursi partainya di parlemen adalah yang terbanyak dari seluruh partai islam yang ada, ini prestasi sangat luar biasa, selain tentu berpengalaman di eksekutif pernah sebagai Menteri Tenaga Kerja, juga berpengalaman di legislatif baik sebagai pimpinan MPR RI ataupun pimpinan DPR RI, dan semua prestasi ini sangat jarang dimiliki oleh politisi lainnya.
Penulis mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia, agar pada pemilu tahun 2024, bangsa ini jangan lagi salah pilih pemimpin, jangan lagi salah memberikan kemudi kepada orang yang tidak jelas asal-usulnya, tidak jelas latar belakangnya, jangan ujug-ujug memilih orang yang belum terukur kapasitas ide dan gagasannya untuk kemajuan bangsa. Jangan lagi bangsa ini memilih presiden wakil presiden karena Gimmick yang dikemas oleh konsultan politik dengan memanfaatkan kemasan padahal minim gagasan, menjual citra tanpa cara nyata untuk memajukan bangsa besar ini. Cukup sudah kita semua tertipu dua kali pilpres salah memilih orang, milih pembohong menjadi pemimpin mari jadikan pelajaran berharga dari kesalahan dua kali memilih pemimpin yang banyak bohongnya.
Untuk pemilu tahun 2024 memilih pasangan Anies-Muhaimin untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia bukanlah soal kalah dan atau menang, tetapi ini soal pertanggungjawaban moral kita terhadap keberlanjutan bangsa dan negara ke depan, kita tidak ingin disalahkan oleh anak cucu kita karena memilih pemimpin negara hanya karena gimik dan citra yang dibuat-buat.
Fardhu ‘Ain
Memilih Pasangan Amin-Muhaimin untuk Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu tahun 2024 adalah Fardhu ‘Ain bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga semua warga negara yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih wajib memilih Pasangan Anies-Muhaimin.
Ada beberap alasan objektif kenapa harus memilih Pasangan Anies-Muhaimin;
- Pasangan Anies-Muhaimin adalah satu-satunya pasangan capres-cawapres yang punya visi dan misi yang sangat detail,
- Pasangan Anies-Muhaimin punya rekam jejak masa muda yang menunjukkan bahwa mereka merupakan pasangan yang sudah teruji dalam ikhtiar memperjuangkan kemajuan bangsa dan negara.
- Pasangan Anies-Muhaimin telah melalui tempaan dari dunia aktivis mahasiswa dan matang menjadi tokoh yang dekat dengan dunia perubahan
- Pasangan Anies-Muhaimin adalah Kombinasi figur intelektual dan sosok berkarakter yang kuat
- Pasangan Anies-Muhaimin adalah pasangan capres-cawapres yang dapat saling melengkapi satu sama lain,
- Pasangan Anies-Muhaimin adalah pasangan capres-cawapres yang memiliki silsilah nasab dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang jauh dari oligarki politik, ekonomi dan kekuasaan
- Pasangan Anies-Muhaimin adalah pasangan capres-cawapres yang diyakini akan mampu dan sanggup mewujudkan perubahan kebaikan untuk bangsa dan negara Indonesia kedepan.
AMIN SALAM ADIL MAKMUR
Testimoni Ijang Faisal
Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung
Komentar