Bekasi, TuguBandung – Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat H. Ijang Faisal berpesan agar IPHI bisa menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan bangsa. IPHI tidak boleh tersekat-sekat oleh kepentingan politik praktis, IPHI harus berdiri tegak di atas semua golongan.
“Sebagai organisasi kebajikan yang membawa semangat persaudaraan, kita harus bangga berhimpun bersama ikatan persaudaraan haji. IPHI harus menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan bangsa. Sebagai ikatan persaudaraan, IPHI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak satu kepentingan politik praktis dan golongan tertentu saja,” kata Ijang Faisal yang biasa dipanggil Kang IF.

Pernyataan itu disampaikan IF dalam amanatnya di acara rapat kerja daerah IPHI Kabupaten bekasi di Surena Antero Hotel Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023) pagi. IF menuturkan bahwa IPHI adalah satu-satunya ormas yang memegang tagline persaudaaraan yang mengikatkan diri dalam kebajikan untuk cita-cita mulia merawat haji mabrur sepanjang hayat. IPHI organisasi yang mempersatukan ras, suku, dan golongan demi mewujudkan cita-cita kemabruraran haji untuk merawat keindonesiaan.
“Bersama-sama umat islam, negara dan bangsa secara keseluruhan IPHI berkomitmen akan terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid,” imbuh IF mengigatkan.
Dijelaskan IF, hal tersebut perlu dia tekankan, karena bangsa Indonesia saat ini akan menghadapi tahun politik 2024 yaitu adanya pemilihan presiden dan wakil presiden yang senantiasa akan terjadi tantangan di bidang politik, keamanan dan juga ekonomi. Disamping Indonesia kini juga menghadapi tantangan dalam mengelola kemajemukan.
“Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika kita mampu menjaganya dengan baik. Banyak bangsa yang harus menghadapi takdir sejarah, terpecah-belah, tercerai-berai karena tidak mampu menjaga kemajemukan. Ini tidak boleh terjadi di Bumi Pertiwi kita.
“Keragaman dan perbedaan janganlah menjadi sumber konflik. Kemajemukan seharusnya semakin melengkapi atas kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sehingga keragaman justru menjadi perekat bangsa, menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan bangsa secara kohesi. Kita harus mampu menjadikan kemabruran haji sebagai kekuatan kita dalam menyongsong masa depan bangsa yang marhamah, IPHI Harus Jadi Perekat Bangsa, Mabrur Haji Sepanjang Hayat harus dijadikan Spirit Berbangsa dan Bernegara Yang Baik” sambung IF menegaskan.
Komentar