Pelajar Empat Negara Ikuti Webinar SMP Darul Hikam

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Kasus bullying atau perundungan dan pelecehan seksual saat ini makin meningkat. Mirisnya, berbagai kasus tersebut dengan mudahnya diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga informasinya dapat tersebar dengan cepat.

Sebagai langkah antisipasi dan upaya mengedukasi siswa, SMP Darul Hikam mengadakan webinar bertajuk South East Asia Scholar Inspiratia.

Menurut Kepala Sekolah SMP Darul Hikam, Yudianto, kegiatan hasil kolaborasi dengan Peace Generation itu, mengangkat tema pelecehan seksual dan perundungan atau bullying sebagai upaya mengedukasi siswa mengenai dua permasalah yang kini makin marak di masyarakat.

“Meskipun di lingkungan sekolah Darul Hikam tidak pernah terjadi hal-hal tersebut, dipastikan kegiatan ini sebagai warning atau antisipasi apabila ada hal- hal yang menuju kasus itu” katanya saat ditemui di Kampus SMP Darul Hikam, Jalan Juanda, Kota Bandung, Kamis, 15 Juni 2023.

Menurut Yudianto, kegiatan yang melibatkan lima sekolah dari empat negara antara lain Indoenesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand itu, selain untuk menguatkan edukasi di lingkungan sekolah, juga sebagai pondasi pergaulan di luar sekolah bagi siswa.

Sementara itu, menurut Ketua Penyelenggara Alena Zakira Riva Armadina meskipun bahasannya agak berat tapi kegiatan tersebut harus dilakukan supaya siswa lebih waspada dan mengetahui apalabila ada kejadian yang mengarah ke kasus itu.

“Tema ini jarang dibahas terutama di kalangan remaja karena memang agak berat topiknya, tapi untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahian di kalangan siswa jadi kami sepakat mengangkat topik tersebut”, ujar siswa kelas VIII itu.

Alena menambahkan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan mengedukasi siswa SMP Darul Hikam di pergaulan sehari-hari adalah dengan cara mengingatkan lewat omongan atau tindakan.

“Selain lewat kegiatan seperti webinar ini, biasanya kita suka saling mengingatkan lewat omongan atau tindakan yang lebih mudah dipahami sama temen-temen disini, ” tambahnya.

Weibnar itu sendiri menurut Yudianto menggunakan Bahasa Inggris untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, menunjukan bahwa mereka mampu berkomunikasi dengan siswa dari luar negeri.

“Selain untuk membuka wawasan pengembangan kesiswaan, salah satu visinya adalah menjadi siswa akhlak berprestasi, memiliki kemampuan IT, dan bisa berinteraksi secata global, berwawasan luas, dan belajar bagaiman berinteraksi dengan siswa luar negeri, ” pungkasnya. (Ade Bayu Indra/Tugu Bandung) ***

Komentar