KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Untuk kali pertama, Rumah Amal mengajak Adik Beasiswa Generasi Hebat nonton Film Tegar di Cinema 21 BIP pada Senin, 21 November 2022. Film Tegar menjadi salah satu film inspiratif di tahun 2022 yang mengangkat kisah anak penyandang disabilitas.
Tegar yang diperankan oleh Aldifi Tegarajasa ini mengisahkan tentang perjuangan dan semangat seorang anak difabel dalam menjalani hidup. Dalam film, Tegar diceritakan mengalami kondisi-kondisi yang tidak mudah, dikucilkan oleh teman-teman bahkan ibunya sendiri.
Tujuan utama diadakan kegiatan nonton bareng (nobar) ini untuk memotivasi Adik Hebat yang notabene telah yatim, yatim piatu, dan dhuafa, bahwa keterbatasan tidak menghalangi kita untuk mengejar mimpi. Bahkan meski dikucilkan pun kita tetap bisa berkarya. Hikmah lainnya, peran Tegar mengajarkan kita untuk tidak putus asa dan terus berharap kepada Allah.
Kegiatan nobar ini merupakan hasil kolaborasi Rumah Amal bersama Yayasan Biruku, Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Andri Rusmana, Anggota komisi D Ketua Badan Kehormatan DPRD Bandung dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kota Bandung.
Pada kegiatan tersebut, Rumah Amal yang diwakilkan oleh Direktur Rumah Amal, Agis Nurholis menghadiahkan kaki palsu untuk pemeran utamanya yang dalam dunia nyatanya pun menjalani hidup tanpa dua tangan dan hanya mengandalkan satu kaki. Atas pemberian tersebut, Tegar mengungkapkan rasa syukur dan bahagia.
“Untuk anak-anak Indonesia tetap semangat meraih mimpi. Jangan tinggalkan kami di belakang karena kami berbeda,” kata Tegar.
Kegiatan nobar ini sejalan dengan program Rumah Amal Salman yang saat ini sedang berfokus pada program difabel. Puncak acaranya akan dilaksanakan pada Hari Disabiltas pada 3 Desember mendatang. Nantinya akan lebih banyak penerima manfaat yang akan mendapatkan kaki dan lengan palsu untuk memudahkan aktivitas mereka sehari-hari.
“Rumah Amal Salman sedang mengembangkan program teknologi tepat guna untuk memproduksi kaki dan lengan palsu prostetik. Teknologi ini tidak hanya memperbaiki penampilan, tetapi juga membuat para penggunanya bisa menggenggam bahkan berlari sehingga bisa mempermudah aktivitas sehari-hari,” pungkas Agis. (Apun/Tugu Bandung)***
Komentar