Oleh : Nurul Sumirat
BOGOR, Pondok pesantren Al Basyir memperingati hari lahir nabi Muhammad SAW dengan menggelar acara tablig akbar yang diselenggarakan pada hari Rabu, 9 November 2022, pkl 09.00 WIB. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 5000 jamaah. Menurut penanggung acara Gus Abdul Hamid Aly, M.Pd.
Turut hadir dalam acara tersebut wakil gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E, Rois Syuriah PCNU Se-Bogor Raya dan KH. Zulfa Mustofa wakil ketua umum PBNU sebagai mubalig/penceramah. Serta Masyayikh Wilayah Cibungbulang.
Dalam acara tersebut K.H Abi Basyir memberikan sambutannya dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir terkhusus bagi semua pihak yang telah mendukung dan berpatisipasi dalam kegiatan Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Kegiatan maulid nabi, tujuannya untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan sebagai bentuk silaturahmi antar umat muslim”. Kata kang Uu, Wakil Gubernur Jawa barat, dalam sambutannya. Selain itu, beliau menghimbau kepada para orangtua untuk memberikan Pendidikan anak duniawi dan ukhrawi. Bukan hanya menyekolahkan ke sekolah umum saja tetapi harus diimbangi dengan ilmu agamanya.
Dalam kesempatan tersebut juga kang Uu mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada K.H Abi Basyir karena turut membantu dalam Pendidikan dan keimanan, serta turut andil dalam mewujudkan JABAR JUARA lahir dan batin.
“Peringatan nabi Muhammad SAW bukan hanya diperingati di Bogor atau di Indonesia saja, tetapi diseluruh dunia. Satu persamaannya yaitu semua membaca shalawat Mahalul Qiyam dengan intonasi dan nada sesuai culture/budaya masing-masing negara”.
Dalam tausyiahnya K.H Zulfa Mustofa. Pada kesempatan itu beliau juga mempraktekan sholawat Mahalul Qiyam dengan nada-nada yang berbeda sesuai negara yang beliau kunjungi. Seperti Malaysia, China, india, dll. Semua jamaah yang hadir mengikuti dan merasa terhibur.
K.H Zulfa Mustofa, dalam tausyiahnya menunjukan betapa Nabi Muhammad SAW dicintai diseluruh dunia, karena ajarannya yang bersifat Wasathiyah atau moderat. Ajarannya yang tidak kaku, yang menghargai budaya dan tradisi.
“Cinta agama dan cinta tanah air dalam satu tarikan napas”. Kata K.H Zulfa Mustofa di akhir tausyiahnya.
Diakhir acara tablig akbar ditutup dengan penampilan para santri tingkat SD, SMP dan SMA Al Basyir yang menunjukan Teknik dan cara menghapal Al Qura’an dan hapalan Qur’an. Ditutup dengan doa bersama.***
Komentar