PUI TVET RC UPI Harus Berkontribusi pada Peningkatan Kompetensi Guru Teknik dan Vokasi di Indonesia

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) –  Pusat Unggulan Ipteks Technical and Vocational Education and Training Research Center (PUI TVET-RC) Universitas Pendidikan Indonesia menjadi satu-satunya pusat unggulan di Universitas Pendidikan Indonesia yang telah direkognisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Ristek Dikti).

“PUI TVET RC sejalan dengan marwah UPI sebagai lembaga pendidikan pencetak calon guru, termasuk di dalamnya guru teknik dan vokasi. Keunggulan pusat unggulan ini akan memberikan kontribusi  pada peningkatan kompetensi guru teknik dan vokasi di Indonesia,” demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan, dan Sistem Informasi UPI, Prof Dr Agus Rahayu, MP saat membuka  Forum Diskusi Sinkronisasi Program Peningkatan Kompetensi Guru Teknik dan Vokasi kerjasama PUI TVET RC UPI dengan Komite Vokasi Jawa Barat (KVJ) dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, belum lama ini.

Hadir sebagai narasumber pada diskusi tersebut Ketua PUI TVET RC, Iwan Kustiawan, PhD yang memaparkan roadmap PUI TVET RC pada 2022, Wakil Ketua KVJ Hadi S Cokrodimejo, PhD, Prof. Dinn Wahyudin, MA (Guru Besar UPI), Dr Hj Anne Sukmawati KD, MMPd (Disdik Jabar), dengan Moderator Dr Lilis Widaningsih, SPd,MT yang juga Sekretaris PUI TVET RC

Forum diskusi  juga mengundang berbagai unsur terkait antara  lain dari Sekretariat Daerah Pemprov Jawa Barat, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dan Kamar Dagang Industri Jawa Barat.

Agus juga menyampaikan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan (stakeholder) untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kompetensi guru teknik dan vokasi. “Forum diskusi ini sangat penting dilakukan bersama guna memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas guru teknik dan vokasi khususnya yang ada di Jawa Barat,” kata Agus Rahayu.

SUASANA diskusi. Peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia harus menjadi perhatian semua pemangku kepentingan.*

Isu pendidikan vokasi

Dalam diskusi yang juga melibatkan jajaran komisi Ahli TVET RC, isu-isu pendidikan vokasi khususnya peningkatan kompetensi guru SMK perlu menjadi perhatian serius mengingat pendidikan vokasi merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam bidang pendidikan.

Ketidaksinkronan berbagai kebutuhan dan standar pendidikan vokasi dengan pelaksanaan di lapangan juga disebut sebagai salah satu penyebab permasalahan kompetensi guru SMK di Indonesia. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan keterserapan tenaga kerja termasuk lulusan SMK dan peningkatan kompetensi guru SMK. Namun diakui,  belum ada usaha terintegrasi dari berbagai pemangku kepentingan. Hal ini menyebabkan berbagai program dan kebijakan yang diimplementasikan tidak berjalan secara efektif dan kurang pengawasan.

Dalam papaparan pada diskusi, Hadi S. Cokrodimejo memaparkan berbagai  Isu, permasalahan, potensi dan tantangan pendidikan vokasi dalam konteks global, nasional dan lokal khususnya Jawa Barat. Menurut Hadi, percepatan perkembangan teknologi belum sepenuhnya direspons dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan vokasi terutama di level pendidikan menengah (SMK).

Di sisi lain, pentingnya pendidikan dan peningkatan kompetensi guru teknik dan vokasi dibahas oleh  Dinn Wahyudin. Ia mengulas urgensi perbaikan pengelolaan dan kurikulum pendidikan profesi guru atau yang dikenal dengan PPG. “Salah satunya lewat pengembangan Model PPG Vokasi yang secara spesifik memiliki kekhasan (misalnya melibatkan industri) dibanding dengan menyiapkan pendidikan profesi guru di luar vokasi,” kata Dinn.

Sementara itu, Anne Sukmawati menjelaskan bahwa pemerintah melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat telah membuat kebijakan, peta jalan, dan program strategis terkait guru teknik dan vokasi yang akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Jawa Barat.

Lilis Widaningsih, SPd,MT menekankan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal sinkronisasi program dan kebijakan berbagai stakeholder pendidikan vokasi di Jawa Barat khususnya upaya untuk meningkatkan kompetensi guru teknik dan vokasi sebagai ujung tombak kualitas lulusan.

Pertemuan akan ditindaklanjuti dengan program-program kolaboratif dengan Komite Vokasi Daerah, Kadin, dan Disdik Jawa Barat dengan komitmen untuk bersinergi meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa.

Peta jalan, program dan kegiatan PUI TVET RC merupakan salah satu upaya UPI sebagai lembaga pendidikan bekerjasama dengan unsur terkait  untuk  memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya masyarakat pendidikan. Dengan forum ini, diharapkan akan ada langkah nyata dalam rencana program baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bagi peningkatan kompetensi guru SMK di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. ***

 

 

Komentar