Ottavio Bottecchia Legenda Atlet Italia
CAVARZERE, ITALIA (TUGUBANDUNG.ID) – Kebakaran besar melanda pabrik sepeda balap terkemuka Italia, Cicli Bottecchia di Cavarzere, Italia pada Minggu siang (29/9/2022) waktu setempat. Menurut laporan Bike Europe api dapat dipadamkan oleh satuan pemadam kebakaran di Cavarzere. Namun api telah menghanguskan pusat gudang penyimpanan komponen pada pabrik seluas 6.000 meter persegi.
Cicli Bottecchia memproduksi berbagai tipe sepeda balap tingkat atas, dirintis oleh Ottavio Bottecchia atlet pertama Italia yang menjadi juara Tour de France dua kali 1924 dan 1925. Ottavio Bottecchia (lahir 1 Agustus 1894 – meninggal 15 Juni 1927). Dia menjadi atlet legenda Italia yang berpestasi di tingkat internasional.
Saat kejadian kebakaran, hari minggu pabrik tutup dan hanya dijaga oleh petugas keamanan yang baru mengetahui adanya api di pabrik setelah membesar.
Api menghancurkan bagian utama pabrik termasuk gudang utama komponen untuk produksi. Namun pasukan pemadam kebakaran mampu mencegah api agar tak meluas ke bagian lain pabrik termasuk bagian produksi dan gedung lainnya di lokasi pabrik.
“Secara umum semua stok komponen untuk produksi semua habis terbakar,” demikian dikatakan Mariano Roman CEO Fantic Motor, Treviso yang kini menjadi pemilik pabrik sepeda Bottecchia setelah membeli mayoitas saham perusahaan sepeda balap terkemuka Italia ini.
“Komponen Shimano yang kami tunggu amat lama untuk keperluan asembling akhirnya tiba belum lama ini namun kini habis terbakar yang nilainya jutaan Euro,” ungkap Roman.
Akibat kebakaran ini, produksi untuk berbagai tipe sepeda mekanikal dan tipe baru yang sedang kami gencarkan pomosinya E bike (sepeda dengan tambahan tenaga listrik) akan terhenti setidaknya tiga bulan karena berbagai komponen yang harus di import dari Asia akan memakan waktu lama dan tidak bisa diprediksi kapan bisa dikirim ke Italia,” ujar Romano CEO Fantic Motor kepada Bike Europe.
Penyebab kebakaran belum diketahui
Saat terjadi kebakaran minggu siang pabik tutup dan tidak ada orang di dalam pabrik. Petugas keamanan yang berjaga di pos keamanan pun baru mengetahui adanya api setelah membesar sehingga tidak bisa melakukan pemadaman lebih cepat karena harus menunggu petugas kebakaran datang.
“Kami belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya api di pabrik, namun yang pasti ini merupakan musibah yang masih harus diselidiki lebih lanjut,” jelas Romano. (Bambang Kunthady)***
Komentar