Melalui Dr Aqua Dwipayana, Wakil Jaksa Agung Sunarta Apresiasi Kajari Belawan Nusirwan Sahrul

MEDAN (TUGUBANDUNG.ID) – Wakil Jaksa Agung Sunarta memberikan apresiasi kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Belawan, Medan, Sumatera Utara Nusirwan Sahrul. Apresiasi itu disampaikannya lewat Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Kamis pagi (11/8/2022) sesaat sebelum pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi.

Pagi itu ketika berada di ruangan Nusirwan sambil menunggu persiapan pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua menelefon Sunarta. Selain menanyakan kabar teman lamanya itu, Dr Aqua menginfokan sedang berada di ruang kerja Nusirwan.

Dr Aqua menginfokan kepada Sunarta bahwa dirinya sedang berada di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Belawan atas undangan Nusirwan. Kegiatannya melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan para pegawai yang bertugas di kantor itu.

Juga Dr Aqua menyampaikan bahwa sehari sebelumnya, pada Rabu malam (10/8/2022) di Bros Cafe Polonia Medan, Nusirwan menjamu banyak orang yang berasal dari berbagai instansi termasuk TNI. Meski sebagian di antara mereka baru ketemu, namun komunikasinya akrab sekali.

Paling menarik menurut penilaian Dr Aqua, kehadiran mereka di tempat itu bukan karena melihat Nusirwan sebagai Kajari Belawan, tapi disebabkan karena hubungan pribadi. Jadi murni pertemanan sehingga hubungannya bisa langgeng.

“Saya sering sekali ketemu pejabat di berbagai kota. Namun baru kali ini melihat dan merasakan langsung kehadiran para tamunya karena hubungan pribadi, bukan kedinasan. Sehingga semua yang dilakukan Pak Nusirwan dapat menjadi teladan bagi yang lain,” ungkap Dr Aqua.

Mendengar yang disampaikan motivator ulung tersebut, Sunarta langsung memberikan apresiasi kepada Nusirwan. Dia berharap pejabat Kejaksaan lainnya dapat mencontoh keteladanan Nusirwan. “Bagus sekali yang dilakukan Pak Nusirwan dengan melakukan silaturahim kepada banyak orang yang bertugas di berbagai instansi. Dengan begitu komunikasinya lancar dan mudah melakukan koordinasi,” ujar Sunarta.

Mereka yang hadir di Bros Cafe selain Nusirwan dan Dr Aqua, adalah Kepala Balai Besar Karantina Belawan Andi Yusmanto, Pelaksana tugas Syahbandar Belawan Capt Bharto Ari Raharjo, Pelaksana tugas Kepala Bea Cukai Belawan Ardhani, Kepala Otorita Pelabuhan Belawan Andi, Manajer PLN Pembangkit Belawan Harmanto, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Pematang Siantar Gading Aji, dan Dandenpom I/5 Medan dari Letkol CPM Dahri Haji Dahlan.

Selama pertemuan sekitar tiga jam itu mereka ngobrolnya akrab sekali. Komunikasinya sangat cair dan antarmereka tidak ada jarak. Membuat suasananya menyenangkan. Melalui Dr Aqua, Sunarta menyampaikan salam kepada semua jajarannya yang bertugas di kantor Kejari Belawan. “Saat Pak Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi tolong sampaikan salam saya kepada teman-teman yang bertugas di kantor Kejari Belawan. Beritahu mereka ada salam dari Waja (Wakil Jaksa Agung-red),” pungkas Sunarta.

Sukacita penuhi panggilan

Mengawali Sharing Komunikasi dan Motivasinya Dr Aqua setelah mengucapkan terima kasih atas undangan dan amanah dari Nusirwan, menyampaikan salam dari Sunarta. “Tadi saat di ruangan Pak Nusirwan, saya telefon Wakil Jaksa Agung Pak Sunarta. Beliau titip salam kepada semua pegawai Kejari Belawan.”

PAKAR Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana berfoto bersama para peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi di jajaran Kejari Belawan,Medan, Sumatera Utara, Kamis 11 Agustus 2022.*

Kemudian mantan wartawan di banyak media nasional itu mengapresiasi Nusirwan karena pada acara Sharing Komunikasi tersebut mengundang para mitra. Mereka antara lain beberapa camat dan kepala Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

Menurut Dr Aqua, pasca pandemi Covid-19 banyak orang yang membutuhkan pencerahan termasuk yang bertugas di bidang hukum, pemerintahan, dan kesehatan. Semua terkena dampak dari kondisi yang berkepanjangan tersebut.

Pria yang telah memotivasi satu juta orang lebih baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu melanjutkan, dalam menjalankan penegakan hukum yang humanis, maka setiap penegak hukum termasuk di lingkungan Kejaksaan wajib memahami dan mengikuti perkembangan sosial masyarakat. Sebab, dalam pelaksanaannya, hukum humanisme harus juga melakukan pendekatan terhadap perkembangan kehidupan sosial masyarakat, di mana pada setiap waktu ada pergeseran nilai dan perilaku di masyarakat.

“Di sinilah terletak urgensi keterampilan berkomunikasi publik secara efektif dari setiap insan penegak hukum,” ungkap Dr Aqua saat menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Penegakan Hukum yang Humanis dan Berhati Nurani dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat” di Aula Kantor Kejari Belawan, Kota Medan.

Sebelumnya, pada Rabu (10/8/2022) Dr Aqua menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Komunikasi Efektif dan Kepemimpinan Modern di Era Digital” di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro Nomor 27, Bandung, Jawa Barat. Waktu itu peserta yang hadir lebih dari 100 orang.

Dr Aqua yang menulis buku “super best seller” berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” ini lebih jauh menguraikan kompetensi komunikasi yang efektif menjadi prasyarat bagi insan penegak hukum untuk dapat “menyentuh” masyarakat. Hal ini juga menjadi kunci dalam keberhasilan pelayanan hukum.

Menurut pria yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang komunikasi ini, efektivitas komunikasi dapat dijalankan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati jangan pernah meremehkan.

“Sebagian besar orang yang datang ke kantor Kejari Belawan, kantor camat, dan Puskesmas menginginkan layanan terbaik. Langsung layani sesuai standar yang ada. Jangan diskriminatif karena kita juga tidak mau dibegitukan,” pesan anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini.

Dr Aqua mengingatkan agar melayani jangan melihat dari penampilan seseorang. Kenapa? Sebab tampilan luar setiap orang tidak mencerminkan dalamnya. Apalagi tidak semua orang yang datang diketahui latar belakangnya. Kemudian Empati atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan bersikap seperti itu pasti menimbulkan kepedulian kepada sesama.

“Selanjutnya Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda. Untuk melengkapi itu maka perlu Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. REACH akan sangat berarti jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya,” terang Dr Aqua.

Kepada jajaran Kejari Belawan, pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 23 Januari 1970 itu mengingatkan agar berusaha membuat masyarakat tenang ketika mereka dipanggil untuk pemeriksaan termasuk saat menjadi saksi. Sehingga dengan sukarela tanpa merasa terpaksa memenuhi panggilan tersebut.

Dr Aqua kemudian menceritakan tentang pesan yang selalu disampaikan seorang petinggi di salah satu institusi penegakan hukum di Indonesia kepada seluruh jajarannya. Intinya agar berusaha setiap orang yang dipanggil dengan ikhlas memenuhinya. Tidak ada perasaan khawatir apalagi takut karena penanganan perkara hukum terhadap dirinya tidak obyektif.

“Kalian berhasil sebagai penegak hukum jika berhasil memanggil para saksi dan tersangka yang memenuhi panggilan tersebut dengan sukacita. Bukan terpaksa apalagi merasa takut karena penanganan perkaranya tidak obyektif,” tutur Dr Aqua mengutip ucapan pejabat tinggi tersebut.

Kebersihan hati

Kepada yang hadir pehobi membaca dan silaturahim itu juga menekankan bahwa siapapun harus melaksanakan tiga hal secara konsisten sehingga dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari merasa nyaman dan tenang. Hal itu bisa dilakukan setiap orang asal ada kemauan dan keseriusan melaksanakannya.

Ketiga hal itu, jelas Dr Aqua, pertama harus menjaga kebersihan hati. Jangan biarkan setitik noda negatif pun masuk ke dalam hati karena bisa merusak diri. Jika bisa melakukan itu hatinya akan selalu bersih.

Untuk mewujudkan itu, pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat tersebut menyampaikan beberapa saran. Jika ada orang yang menyakiti, langsung maafkan saat itu juga. Kemudian doakan dia agar tidak mengulangi perbuatannya. “Yakinlan kebaikan akan mengalahkan kejahatan. Itu sesuai janji Tuhan kepada umatnya. Sehingga jangan ragu-ragu melaksanakannya.”

Kedua, selalu berkomunikasi yang baik dengan semua orang. Apalagi selama 24 jam menjadi sorotan masyarakat sehingga tutur katanya harus bagus kepada siapa pun. Jika telah melakukannya dianggap biasa. Namun sedikit saja salah berucap, bisa jadi panjang masalahnya dan bahkan viral.

“Ingat, di mana pun berada, baik berpakaian dinas atau pun tidak, keberadaan dirinya mewakili pimpinan tertinggi di institusi tempatnya bekerja. Sehingga tutur kata dan perilakunya harus baik dan selalu menjadi teladan,” tegas Dr Aqua.

Ketiga, agar selalu berpikir positif. Sehingga setiap berkomunikasi dengan siapa pun selalu mengedepankan hal-hal yang baik, tidak ada perasaan curiga. Kebiasaan itu membuat komunikasinya selalu lancar.

“Jadilah teladan dalam partisipasi dan kontribusi, tinggalkan ego jadilah ‘hero’. Anda punya ide apapun untuk kebaikan jangan ragu menyampaikan dan jangan takut gagal,” tukas Dr Aqua.

Pada bagian lain Dr Aqua menegaskan semua insan Adhyaksa atau Kejaksaan di lingkungan Kejari Belawan harus senantiasa mengedepankan spirit pelayanan berkualitas kepada masyarakat. Hal ini selaras dengan motto Kejari Belawan yaitu BERANI (BErintegritas, pRofesional, Akuntabel, melayaNI), yakni Mewujudkan insan Adhyaksa yang  berintegritas, profesional, akuntabel, serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas kepada masyarakat dan pencari keadilan.

Terkait dengan pelayanan, Staf Ahli Ketua Umun KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik tersebut juga menguraikan tentang pentingnya memahami perubahan dan dinamika sosial budaya masyarakat di lingkungan tempat bekerja para penegak hukum.

“Dalam Ilmu Komunikasi ada pelajaran Komunikasi Lintas Budaya. Itu sama dengan di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya agar meraih kesuksesan selama bertugas maka pegawai itu harus bisa dengan cepat menyesuaikan diri,” ucap Dr Aqua.

Mereka yang tugas di Belawan, tambah doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini, harus bisa menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat. Sehingga keberadaannya diterima warga dan komunikasinya lancar.

Sangat penting

Saat sesi tanya-jawab salah seorang dokter dari Puskesmas menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu. Menurutnya acara tersebut sangat penting dan bermanfaat buat semua peserta.

PAKAR Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada sesi tanya jawab Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran Kejari Belawan, Medan, Sumatera Utara, Kamis 11 Agustus 2022. Pada sesi tersebut, salah seorang dokter dari Puskesmas menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu. Menurutnya acara tersebut sangat penting dan bermanfaat buat semua peserta.*

“Saat menerima undangan dari Kejari Belawan, dalam hati saya sempat bertanya-tanya acaranya apa? Biasanya kan tentang penyuluhan hukum. Karena yang mengundang Kejari Belawan maka wajib hadir,” ujarnya sambil tersenyum.

Dia melanjutkan bahwa setelah hadir di ruangan dan menyimak semua yang disampaikan Dr Aqua, menjadi makin semangat. Apalagi materinya mengenai motivasi yang terkait dengan kegiatan sehari-hari baik di rumah, kantor, maupun masyarakat.

“Bermanfaat sekali semua Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan Pak Aqua. Saya merasa bersyukur dan beruntung hadir di sini. Terima kasih kepada Kajari Bapak Nusirwan yang telah mengundang saya,” ujarnya.

Harapan dokter yang sangat lancar bicara itu, acara Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut tidak hanya sekali saja dilaksanakan, namun perlu dilakukan lagi. Selain itu agar peserta yang hadir bisa lebih banyak sehingga yang mendapat pencerahan orangnya bertambah.

Menanggapi itu, Dr Aqua menyatakan siap. Bahkan “menantang” agar seluruh tenaga medis di Kota Medan dikumpulkan buat mendapatkan Sharing Komunikasi dan Motivasi darinya. Pasca pandemi Covid-19 mereka sangat membutuhkannya karena sekitar dua tahun selama 24 jam menolong masyarakat yang terpapar Covid-19.

“Silakan dijadwalkan untuk mendapatkan Sharing Komunikasi dan Motivasi dari saya. Gratis. Saya melakukannya meniatkan sepenuhnya ibadah, lillahi ta’ala,” pungkas Dr Aqua

Restorative justice

Mengawali acara, dalam sambutannya Nusirwan menyampaikan terima kasih kepada Dr Aqua karena di tengah jadwalnya yang padat keliling Indonesia, memprioritaskan untuk datang ke kantor Kejari Belawan melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi. “Beliau selama ini sibuk sekali. Agenda Sharing Komunikasi dan Motivasi serta silaturahimnya sangat padat. Kita bersyukur hari ini Pak Aqua berada di sini.”

Nusirwan mengungkap ketemu Dr Aqua pertama kali saat menjabat Kajari Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Waktu itu bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana mampir ke kantornya.

Selama bertugas di Belawan dia berusaha memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Sekaligus menjadi teladan bagi jajarannya. Menurut Nusirwan, tidak semua kasus hukum ditindaklanjuti hingga ke pengadilan. Jika ada yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan, melakukannya dengan cara itu.

PAKAR Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menerima plakat penghargaam dari Kajari Belawan, Medan, Sumatera Utara, Nusirwan Sahrul, Kamis 11 Agustus 2022.*

Salah satu contohnya yang sempat viral di media sosial adalah kasus pencurian buku dengan tersangka Andika Syahputra Harahap alias Dika. Penyelesaiannya melalui proses keadilan restoratif (Restorative Justice).

Restorative Justice yaitu penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan semua pihak untuk mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula.

“Waktu itu Dika mencuri karena kebutuhan ekonomi. Nilainya tidak seberapa, sehingga kami mengupayakan untuk damai dengan pihak sekolah pemilik bukunya,” jelas Nusirwan.

Penyelesaian perkaranya  dipimpin langsung oleh Nusirwan yang didampingi Jaksa Penuntut Umum. Itu tertera dalam Nomor: Print- 11/L.2.26.3/Eoh.2/01/2022 tanggal 27 Januari 2022“Waktu itu ada beberapa pertimbangan. Dika sebagai tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana. Ancamannya  penjara empat tahun tidak lebih dari lima tahun. Sedangkan nilai kerugian materil sebesar Rp 2.345.000,” ungkap Nusirwan.

Menurutnya dalam perkara tersebut, pihak Sekolah Dasar Negeri Nomor 067953 diwakili oleh Kepala Sekolah Fitriati Ahmad yang menjadi korban pencurian buku sebanyak 208 eksemplar.  Nilai kerugian materil tidak lebih dari Rp 2.500.000. Berdasarkan Pasal 5 Perja nomor 15 tahun 2020, sudah memenuhi unsur untuk dilakukan upaya perdamaian dan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan Restorative Justice.

Proses perdamaiannya dilaksanakan dengan alasan syarat terpenuhi, tersangka dan korban sepakat untuk berdamai. “Pihak korban sepakat melakukan perdamaian yang difasilitasi jaksa penuntut umum dan memaafkan perbuatan tersangka dengan tulus iklas untuk kesepakatan perdamaian,” terang Nusirwan.

Menurut Pasal 2 Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia No. 15 Tahun 2020, penghentian tuntutan berdasarkan lm Restorative Justice dilaksanakan berdasarkan lima hal.

Di antaranya yaitu keadilan, kepentingan umum, proporsionalitas, pidana sebagai jalan terakhir, dan cepat, sederhana, dan biaya ringan.

Syarat perkara yang dapat dilakukan penghentian penuntutan berdasarkan Pasal 5 adalah sebagai berikut.

a. tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana;

b. tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun; dan

c. tindak pidana dilakukan dengan nilai barang bukti atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat dari tindak pidana tidak lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).***

Komentar