KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Secanggih apapun transformasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tak akan bisa menggantikan proses komunikasi tatap muka antara komunikator dengan komunikan. Hubungan antarmanusia dan koneksinya, tetap tidak tergantikan oleh teknologi. Kebutuhan untuk bertatap muka tidak memudar sehingga sampai kapanpun membangun jejaring silaturahim adalah keniscayaan bagi setiap unsur dalam organisasi atau lembaga.
Hal itu ditegaskan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Komunikasi Efektif dan Kepemimpinan Modern di Era Digital” di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro Nomor 27, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Kegiatan yang digelar oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jawa Barat itu dihadiri oleh peserta dari kalangan Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Asuransi, Perusahaan Pembiayaan) dan Pasar Modal.
Pesertanya yang lebih dari 100 orang tersebut merupakan anggota dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Barat yang terdiri dari Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Pegadaian, asuransi, jamkrindo) dan Pasar Modal (PT Bursa Efek Indonesia) di wilayah Jawa Barat.
Acaranya diawali sambutan dari Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono. Dilanjutkan paparan evaluasi kinerja Lembaga Jasa Keuangan yang disampaikan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Regional 2 Jabar Misran Pasaribu.
Kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan menghadirkan sosok Dr Aqua Dwipayana tersebut untuk memberikan pemahaman dan kiat-kiat kepada pemimpin Pelaku Usaha Jasa Keuangan agar menjadi pemimpin modern yang adaptif di era digital. Kemudian, memberi informasi kepada para pemimpin tentang tata cara berkomunikasi lintas generasi serta berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin di era digital.
Menurut Dr Aqua, kondisi industri 4.0 saat ini menunjukkan perubahan drastis pada berbagai aspek yang disebut sebagai disrupsi. “Tengok saja, gejala transformasi industri 4.0 yang muncul saat ini dapat dilihat seperti sektor ritel sudah diganti dengan e-commerce, transportasi sekarang muncul adanya transportasi online, pekerja pabrik sudah diganti dengan teknologi robot, surat sudah diganti dengan message service seperti whatsapp, surat elektronik atau email, rumah produksi sekarang diganti dengan muculnya pembuat konten elektronik di youtube,” ungkap Dr Aqua yang menempuh studi S1 hingga S3 di bidang Komunikasi ini.
Akan tetapi, menurut pria yang telah memotivasi satu juta orang lebih baik di 34 provinsi maupun di puluhan negara ini, semua perubahan karena teknologi informasi dan komunikasi itu tetap tidak bisa menggantikan silaturahim atau komunikasi tatap muka langsung. “Apalagi jika komunikasi itu beranjak dari hati dan dilaksanakan dengan hati-hati. Keterampilan berkomunikasi kemudian menjadi keharusan dan termasuk prasyarat kepemimpinan modern dan strategis di era digital atau industri 4.0 ini,” ucap doktor lulusan dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini.
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini melanjutkan seandainya di masa depan dapat tercipta proses komunikasi jarak jauh di mana satu sama lain (komunikator dan komunikan) misalnya dapat saling membaui aroma masing-masing, tetap saja tak bisa mensubstitusi komunikasi tatap muka berdimensikan silaturahim.
“Kalau pun suatu hari ini nanti, entah kapan, atas kehendak Tuhan, ada manusia yang bisa menciptakan teknologi tercanggih yang jauh di atas telefon cerdas (smartphone), misalnya saat berkomunikasi pakai telefon, mereka yang saling bicara bisa mencium aroma masing-masing, tetap tidak bisa menggantikan pertemuan tatap muka secara fisik. Kondisinya beda sekali antara ketemu langsung dengan bicara lewat telefon,” ungkap anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) Pusat ini.
Terkait itu, lanjut Dr Aqua, maka organisasi atau lembaga yang menghadapi tantangan untuk internalisasi budaya dan melakukan manajemen perubahan, bisa merasakan benar betapa komunikasi tatap muka tidak tergantikan. Bayangkan betapa sulitnya kita menyentuh rasa dan emosi orang untuk berubah, bila dilakukan secara jarak jauh, bahkan dengan teknologi tercanggih sekali pun.
Pria yang hobi membantu sesama tanpa pamrih ini mengingatkan agar kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi jangan sampai membuat jadi malas ketemu orang untuk berkomunikasi. Merasa dengan alat yang dimiliki dapat komunikasi jarak jauh tanpa ketemu secara fisik.
“Nilainya beda antara komunikasi secara langsung dengan ketemu fisik dibandingkan jarak jauh yang sama sekali tidak jumpa. Jika bertemu dan tatap muka dapat melihat ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya. Sehingga memahami kondisi orang yang diajak komunikasi,” tambah motivator ulung ini.
Berdasarkan hal itu sehingga selama puluhan tahun, hampir setiap hari, termasuk saat pandemi Covid-19, Dr Aqua intens melaksanakan silaturahim baik di Indonesia maupun mancanegara. Melakukannya dengan ikhlas sehingga sama sekali tidak ada beban.
Mereka yang tidak memahami Dr Aqua, umumnya terheran-heran dengan kebiasaan tersebut. Bahkan tidak sedikit yang menganggap aktivitas tersebut aneh. Apalagi itu tetap dilakukan di era teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini. Malah kegiatannya makin massif dan intens.
Dr Aqua makin semangat melakukannya silaturahim dengan ikhlas ke banyak orang, tanpa melihat latar belakang orang yang didatangi karena sudah merasakan langsung manfaatnya. Bahkan dari waktu ke waktu “buah” dari aktivitas positif itu tidak hanya dirasakan oleh dirinya dan keluarga, tetapi juga banyak orang termasuk yang tidak dikenalnya.
“Karena silaturahim dengan ikhlas hasilnya dahsyat dan luar biasa, sehingga saya ketagihan melakukannya. Saya akan menghentikan kegiatan yang sangat menyenangkan itu kalau Tuhan suatu hari nanti “memerintahkan” untuk berhenti,” tegas bapak dua anak ini.
Salah satu dari manfaat silaturahim yang dirasakan Dr Aqua adalah mendapat undangan dari OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di acara yang rutin dilaksanakan sebelum pandemi Covid-19. Waktu itu Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono menugaskan Kepala Bagian Informasi dan Dokumentasi Iswahyudi untuk mengontak Dr Aqua dan menyampaikan undangan.
Ketika Yudi, panggilan akrab Iswahyudi mengontak via WhatsApp, Dr Aqua sedang di Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utata. Waktu itu acara Sharing Komunikasi dan Motivasi tujuh sesi kepada pegawai Lion Air Group yang bertugas di Bandara Kualanamu. “Saya tidak langsung memenuhi undangan dari OJK Regional 2 Jawa Barat karena pada hari dan tanggal yang ditentukan sudah ada agenda yang telah lebih dulu terjadwal. Beberapa hari kemudian baru saya putuskan menghadirinya karena acara yang telah direncanakan ditunda,” jelas Dr Aqua.
Sambil bercanda pria yang hobi silaturahim itu mengatakan karena yang mengundang sebagai pembicara pada acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di OJK Regional 2 Jawa Barat adalah Indarto sehingga wajib memenuhinya. Pada waktu yang bersamaan jadwalnya kosong, sehingga bisa hadir. Meski sebelumnya pada hari yang sama sudah ada agenda, namun bisa ditunda.
Peserta menangis haru
Momen menarik terjadi di sela-sela Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut. Di tengah pemaparan, Dr Aqua mmemutarkan video tayangan kisah inspiratif Derek Redmond, atlet lari asal Inggris, yang sempat menyita atensi publik pada Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol. Meski gagal meraih medali, kisah pantang menyerah Redmond yang mengalami cedera kaki tapi tetap berupaya menyelesaikan finish, memberi inspirasi.Tayangan video tersebut sangat sejalan dengan banyak materi inspiratif yang disampaikan oleh Dr Aqua pada sesi sharing itu. Dalam pemaparan selama lebih dari dua jam tersebut, peserta antusias menyimak dan menyerap semua substansi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu.
Hampir semua hadirin terpaku dan banyak yang menyeka air mata masing-masing saat penayangan video Derek Redmond tersebut. Beberapa peserta yang tak kuasa menyembunyikan rasa harunya tersebut kemudian ditanya satu persatu oleh Dr Aqua. Salah satunya adalah seorang ibu yang duduk di meja bundar agak di belakang.
Setelah digali beberapa pertanyaan, sang ibu mengaku sangat terinspirasi dengan tayangan video tersebut dan memang selaras dengan jalan hidup serta bagaimana cara ia membesarkan anak-anaknya. Di luar dugaan, setelah berbincang ternyata ibu tersebut berasal dari SMA yang sama dengan Dr Aqua di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara yakni SMA Negeri 2. Sang ibu lebih awal dua tahun masuk di sekolah itu.
“Ya inilah salah satu hikmahnya. Tanpa disadari dan saya tidak tahu sebelumnya, Tuhan menakdirkan kita bertemu pada kegiatan ini. Saya tak tahu ibu berasal dari mana dan seandainya ibu tadi tidak menangis haru saya mungkin tidak akan bertanya. Saya kira ini juga hikmah dari acara ini,” kata Dr Aqua yang selama ini menghargai semua orang secara universal.
Sebelumnya, Dr Aqua menghampiri dan menyapa seorang ibu yang merupakan pimpinan salah satu bank swasta di Bandung. Ibu sempat kaget saat dihampiri pembicara laris tersebut, apalagi duduknya di bagian belakang.
“Pak Aqua jeli sekali. Padahal saya duduknya di belakang, namun bapak tahu kalau saya menangis saat menyaksikan tayangan video tadi. Itu membuktikan bahwa Pak Aqua memperhatikan semua orang yang ada di ruangan ini,” ujar ibu tersebut.
Dia menyampaikan alasannya menangis, karena saat menonton video itu, langsung melihat pada dirinya yang mengalami masalah pada salah satu kakinya. Sehingga saat jalan harus pakai tongkat. Saat mengalami musibah itu, ibu tersebut sempat berpikir bahwa kariernya sebagai bankir selesai. Tidak bisa bekerja lagi karena kakinya bermasalah.
Hal itu sempat membuatnya sedih dalam waktu lama. Merasa hidupnya tidak ada harapan. Belakangan kesadarannya muncul dan membuatnya jadi semangat.
“Saya sadar bahwa untuk kelancaran pekerjaan saya paling utama adalah kemampuan otak yang saya miliki. Sedangkan kaki sebagai penunjang. Akhirnya saya bangkit dan bersemangat untuk berprestasi,” ungkap ibu itu penuh optimisme.
Setelah dengan serius menyimak semua yang disampaikan ibu itu, Dr Aqua mengutarakan rasa kagumnya. “Ibu hebat. Dari yang semula merasa terpuruk, kemudian bangkit dan berprestasi. Saya kagum sama ibu. Semua yang ibu lakukan dapat menjadi teladan buat seluruh orang yang hadir di sini,” tutur Dr Aqua.
Menurut penulis belasan buku itu, dari tayangan video tersebut, kita mengambil banyak inspirasi terutama tentang jiwa pantang menyerah yang menjadi kunci dalam menjalani kehidupan ini. Pada bidang apapun itu. “Dari video ini pula kita mendapatkan hikmah bahwa di saat kita terpuruk, ada orang-orang yang menyayangi kita yang membawa kita bangkit kembali dan sampai pada tujuan. Karena itu sayangi dan cintailaih keluarga kita, khususnya orang tua kita,” kata Dr Aqua menuturkan.
Bagikan buku Prof Deddy Mulyana
Kegiatan tersebut juga ditandai dengan penyerahan buku kumpulan cerita pendek yang ditulis Guru Besar Komunikasi Fikom Unpad Prof Deddy Mulyana, MA, PhD berjudul “Pada Suatu Musim Semi” kepada Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono serta beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan. Dr Aqua sangat menghormati sosok Prof Deddy dan sudah menganggapnya sebagai orang tuanya sendiri.
Indarto memberikan apresiasi dan pujian pada buku kumpulan cerita pendek “Pada Suatu Musim Semi” yang ditulis oleh Begawan Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof Deddy.
Indarto tak menyangka sosok Prof Deddy yang dikenal sebagai akademisi yang kerap melakukan riset dan menulis karya ilmiah, ternyata juga merupakan seorang penulis sastra yang piawai. Ia berharap semakin banyak karya fiksi yang ditulis Prof Deddy untuk melengkapi khasanah buku-buku ilmiah di bidang Komunikasi yang sudah dihasilkannya.
“Saya tak menyangka ternyata Prof Deddy Mulyana juga piawai menulis karya sastra seperti kumpulan cerita pendek dalam buku ‘Pada Suatu Musim Semi’ ini. Kumpulan cerpen ini bukan sembarang buku karena pastilah juga mengandung sisi unik dan berbeda karena ditulis oleh sosok yang dikenal sebagai ilmuwan. Sepintas saya baca isinya sangat menarik. Saya akan membacanya hingga akhir,” ungkap Indarto kepada Dr Aqua.
Indarto adalah penerima pertama buku “Pada Suatu Musim Semi” di acara tersebut. Saat Dr Aqua akan menyerahkan buku itu, pria yang senang bercanda dan sering melontarkan joke-joke segar itu sempat kaget. Sama sekali tidak menyangka bakal diberi hadiah buku karya pakar Komunikasi dunia.
“Pak Indarto, buku ‘Pada Suatu Musim Semi’ adalah karya Prof Deddy Mulyana. Beliau pakar Komunikasi dunia yang sering menguji mahasiswa program S3 di berbagai perguruan tinggi terkemuka di banyak negara. Prof Deddy juga promotor utama saya saat kuliah S3 di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran,” Dr Aqua.
Aktif Silaturahim
Saat memberi sambutan, Indarto yang hari itu jadwalnya padat sekali, sedikitnya ada tiga agenda utama yang harus dihadirinya, menyampaikan rasa syukurnya karena setelah pandemi Covid-19 yang memasuki tahun ketiga, baru kali ini mengadakan pertemuan yang dihadiri banyak orang. Hal ini merupakan berkah.
“Kita bersyukur karena bisa berkumpul kembali pada hari ini. Setelah mengalami pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Banyak hikmah yang dapat kita ambil,” ujar pria ramah itu.
Indarto kemudian mengajak semua yang hadir untuk aktif melaksanakan silaturahim. Dengan saling mengunjungi dan membuat berbagai acara yang merupakan kebersamaan. Dia meyakini manfaatnya besar sekali.
Terkait dengan itu, Indarto membuka sendiri setiap saat siap dihubungi siapa saja. Juga berkenan melakukan berbagai kegiatan bersama-sama.
Kemudian Indarto mengungkapkan sengaja mengundang Dr Aqua sebagai pakar Komunikasi dan motivator nasional di acara penting tersebut. Tujuannya agar semua yang hadir dapat belajar dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
“Pak Aqua ini pakar komunikasi dan motivator nasional. Beliau sudah sering berbicara di berbagai instansi pemerintah dan swasta. Jadwalnya padat sekali. Kita beruntung karena beliau berkenan hadir pada hari ini,” papar Indarto.
Tidak hanya itu, lanjut Indarto, Dr Aqua juga selama ini aktif dan intens melaksanakan silaturahim. Bisa dikatakan masternya silaturahim dan menjadi contoh buat banyak orang. “Saya selama ini banyak meneladani Pak Aqua termasuk intensitas beliau melaksanakan silaturahim. Salah satu hasilnya memiliki banyak teman di mana-mana,” terang Indarto.
Dia mengajak semua yang hadir tanpa terkecuali menyimak seluruh yang disampaikan Dr Aqua. Menurut penilaianya penting dan sangat bermanfaat untuk mensukseskan aktivitas sehari-hari termasuk ketika melaksanakan pekerjaan. ***
Komentar