Persembahan untuk Sang Ayah Irwansyah Harahap dan Penyair Indonesia Sapardi Djoko Damono
NIESYA merilis lagu terbaru berjudul “Pada Suatu Hari Nanti” pada Kamis, 30 Juni 2022 di berbagai platform music digital (Spotify, Joox, Itunes, Youtube, Resso, Langit Musik, dll.).
Penyanyi bertalenta bernama lengkap Niesya Ridhania Harahap ini mengatakan bahwa single lagunya yang keenam tersebut dihadirkan untuk mengenang Almarhum ayahnya Irwansyah Harahap, seorang pelopor genre World Music di Indonesia, yang telah berpulang di akhir tahun 2021 lalu.
“Ini merupakan ungkapan terima kasih dan kerinduan untuk Papa dan juga untuk mengapresiasi karya puisi Sapardi Djoko Damono yang begitu dalam dan penuh makna,” ujar Niesya.
Menurutnya, Single lagu terbarunya “Pada Suatu Hari Nanti” terinspirasi dari karya puisi tokoh penyair legendaris Indonesia Sapardi Djoko Damono.
“Satu dari karya puisinya yang saya alih wahanakan dan diambil dari judul yang sama,” kata Niesya yang tengah sibuk menyelesaikan studi S2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Lirik Lagu “Pada Suatu Hari Nanti”
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
Karya puisi “Pada Suatu Hari Nanti” oleh Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu puisi favoritnya karena maknanya yang begitu mendalam.
“Dalam puisi ini, aku merasakan pernyataan ikrar setia sang penyair pada sosok yang dikasihinya. Seolah hendak ia katakan, di suatu waktu nanti, ia bisa saja tiada lagi di dunia ini, namun ia akan terus hadir dan menemani melalui karya-karya yang diwariskannya,” ungkap Neisya.
Pada single lagu yang ketiga, Niesya juga pernah membuat lagu dari puisi Bapak Proklamator, Presiden Republik Indonesia ke-1, Ir. Soekarno dengan puisinya ‘Melihat Indonesia’. Waktu itu Niesya menyadur puisinya yang cukup panjang menjadi lima bait lagu.
Selain itu, Ia juga pernah mengalihwahanakan puisi Sapardi Djoko Damono di lagu ‘Hujan Bulan Juni’, Niesya mengambil seluruh puisinya dengan menciptakan melodi baru.
Niesya mengatakan bahwa ia telah meminta izin dari istri almarhum Sapardi Djoko Damono, Ibu Sonya Sondakh. Tentang garapan musiknya Niesya mengatakan, “Lagu ini bernuansa folk, dimana lirik-lirik puitis yang dinyanyikan diiringi dengan permainan gitar akustik yang syahdu.”
Mixing dan mastering “Pada Suatu Hari Nanti” dilakukan oleh Ano Stevano. Niesya yang mengerjakan melodi lagu dan lagu ini merupakan lagu terakhir yang ia garap bersama almarhum ayahnya (Irwansyah Harahap, red) yang mengerjakan aransemen lagu ini.
Irwansyah Harahap, ayah dari Niesya, merupakan tokoh pelopor world music di Indonesia dengan kelompok musiknya Suarasama, yang karya album musiknya telah diterbitkan di Perancis dan USA.
“Semoga lagu ini bisa menyentuh hati banyak orang dan ikut terlarut di kedalaman lirik dan melodi yang disajikan,” tutur Neisya.
Bagi Niesya, lagu “Pada Suatu Hari Nanti” merupakan nyanyian puisi kerinduan yang mendalam, sebuah tribut untuk Sang Ayah Irwansyah Harahap dan Penyair Indonesia Sapardi Djoko Damono.
Bagi kamu yang ingin mengenal lebih jauh Niesya, dapat kepoin Akun media sosialnya, Instagram: @niesyahrp, twitter: @niesyahrp, Facebook: Niesya Ridhania Harahap, Tiktok: @niesyahrp, Youtube: Niesya Official, Youtube: Niesya Harahap, Spotify dan Itunes: Niesya, dan Facebook Page: Niesya Ridhania Harahap. (Nada Ahmad)***
Komentar