Minat Nonton MotoGP Menurun, DORNA Kerepotan!

AKHIR pekan lomba MotoGP di berbagai sirkuit di Eropa biasanya dipadati penonton selama tiga hari, mulai dari latihan bebas hari Jumat, kualifikasi penentuan posisi “starting grid” Sabtu dan puncaknya lomba pada hari Minggu.

Akhir pekan ini, Minggu (19/6/2022) gelaran MotoGP Jerman 2022 akan dilangsungkan di sirkuit Sachsenring, namun pihak panitia setempat harap-harap cemas akan kurangnya penonton yang hadir seperti yang terjadi pada seri VIII MotoGP Italia pada 29 Mei 2022 dan seri IX MotoGP Catalunya, Spanyol (5 Juni 2022).

Akibatnya panitia di dua tempat itu merugi. Pihak Dorna selaku promotor lomba dibuat pusing untuk mencari solusi sepinya penonton di Italia dan Spanyol karena di negara Eropa lainnya juga bisa terjadi.

Sempat sepi penonton pada masa pandemi Covid-19  tahun 2020, karena lomba memang harus digelar tanpa penonton, bahkan di kawasan Asia dan Australia lomba MotoGP tak bisa digelar selama dua tahun 2020 dan dan 2021.

Penonton MotoGP boleh kembali hadir tahun 2021 di Eropa dan publik penggemar balap motor pun hadir kembali memadati sirkuit-sirkuit di Eropa.

Namun tahun ini gelaran MotoGP di Eropa yang merupakan Home of MotoGP tak lagi ramai seperti biasa, sepi penonton seperti di “negrinya balap motor” Italia dan Spanyol.

 Tak ada duel Rossi vs Marquez dan BBM naik

Penyebabnya bukan hanya karena tahun ini juara dunia MotoGP 7 kali asal Italia Velentino Rossi pensiun dari MotoGP, pembalap yang dijuluki “Doctor” ini memang selalu jadi magnet menarik minat penonton. Absennya Marc Marquez akibat menjalani operasi lagi pada lengan kanannya yang patah tahun 2020 juga menambah sepi penonton.

Lomba MotoGP tanpa Rossi dan Marquez dinilai penonton tidak menarik lagi, tidak ada duel Rossi vs Marquez yang selalu mendebarkan. Lomba MotoGP tahun ini dianggap kehilangan daya tarik.

Namun bukan hanya itu penyebab penonton tidak banyak lagi yang hadir di arena lomba MotoGP 2022 di sirkuit sirkuit Eropa. Sulitnya publik transport menyebabkan penonton harus memakai transport pribadi, sedangkan harga BBM naik 2 x lipat akibat perang Rusia vs Ukraina, tiket yang mahal juga jadi penyebab karena biaya hidup yang semakin melambung membuat penonton memilih tidak ke sirkuit untuk menonton langsung.

Bahkan siaran TV pun jumlah penonton terus melorot.

Jumlah penonton di Italia yang biasanya mencapai hingga 140 ribu selama 3 hari lomba dan latihan, melorot hingga hanya 60 ribu tahun ini. Demikian juga di Spanyol, turun dari 160 ribu menjadi hanya 70 ribuan.

Belum lagi, Suzuki yang menyatakan mundur dari MotoGP 2023. Bila tak ada solusi yang tepat, kegiatan MotoGP masa depan akan semakin sulit.

Untuk kawasan Asia yang baru mulai tahun ini MotoGP bisa digelar lagi di sikuit yang sudah lama jadi tuan rumah juga akan jadi tanda tanya akankah tetap ramai menjelang akhir tahun ini yaitu Malaysia, Thailand, Jepang dan Australia.

Kecuali Indonesia yang pada awal tahun ini menggelar lomba MotoGP di Mandalika, saat itu ramai dikunjungi penonton karena terakhir kali Indonesia jadi tuan rumah MotoGP adalah 25 tahun lalu, yaitu tahun 1997 di sirkuit Sentul. (Bambang Kunthady)***

Komentar