MotoGP 2022 Seri ‘Home Ground’, Tidak Ada Lagi Kejutan di Eropa!

PERSAINGAN lomba MotoGP 2022 memasuki seri Home Ground benua Eropa seperti diprediksi akan semakin seru dan tidak lagi memunculkan kejutan-kejutan seperti di luar Eropa. Penonton pun kembali memadati sirkuit di Portugal dan Spanyol seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia tahun 2020.

Dari dua lomba di Eropa, juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha/Prancis) jadi jawara seri V (24/4/2022) MotoGP Portugal dan seri VI MotoGP Spanyol (1/5/2022) dikuasai runner up MotoGP 2021 Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia).

Enam seri MotoGP telah dilombakan musim ini, empat seri awal digelar di luar Eropa, yaitu seri I GP Qatar dimenangi Enea Bastianini (Italia) dari tim satelit Ducati yaitu Gresini Racing, seri II GP Indonesia dikuasai Miguel Oliverira (Red Bull KTM/Portugal), seri III GP Argentina dimenangi Aleix Espargaro (Aprilia Racing/Spanyol), serta seri IV GP Amerika Serikat direbut Enea Bastianini yang membukukan kemenangan keduanya setelah sukses merebut seri perdana GP Qatar.

Memasuki lomba di Eropa, kandangnya MotoGP, tidak ada lagi kejutan. Hanya yang telah punya reputasi musim lalu dan menempati rangking atas klasemen bisa menguasai lomba. Saat Fabio Quartararo berjaya di Portugal dan di GP Spanyol, giliran Francesco Bagnaia yang unjuk gigi pada empat seri awal GP di luar Eropa tidak kebagian podium, finis terbaiknya kelima di GP Amerika.

Ketatnya persaingan musim ini bisa dilihat dari enam seri yang telah digelar, ada lima pembalap yang menjadi pemenang, yaitu Quartararo, Oliveira, Espargaro, Bagnaia masing-masing sekali menang, hanya Bastianini yang merebut dua kemenangan (keduanya di luar Eropa).

Empat merk motor telah mengenyam puncak podium, Ducati paling banyak 3 kali, Yamaha, Aprilia dan KTM memenangi masing-masing satu kali.

Yang belum kebagian menjadi pemenang tim dari pabrikan motor Honda dan Suzuki, padahal dua pabrikan ini punya reputasi sebagai juara dunia berulang kali. Honda sebagai pabrik motor terbesar dunia telah membukukan puluhan kali juara dunia di kelas MotoGP/GP500, di antaranya Mick Doohan 5 kali dan Marc Marquez 6 kali.

Pada seri VI GP Spanyol, persaingan antara dua pembalap penguasa musim 2021 kembali terulang antara Fabio Quartararo (Monster Yamaha) vs  Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), keduanya bersaing sejak kualifikasi penentuan pole yang dimenangi Bagnaia diikuti Quartararo dan ketiga Aleix Espargaro (Aprilia).

Pertarungan keduanya berlanjut di race-nya, sepanjang 25 lap Bagnaia yang start terdepan terus melesat terdepan, Quartararo membuntuti sepanjang lomba, tanpa pernah bisa melewati Bagnaia hingga finis.

Persainganmenentukan posisi ketiga sedikit lebih seru, terutama terjadi pada 5 lap terakhir. Tiga pembalap bersaing ketat, Jack Miller (Ducati Lenovo) ditempel ketat Marc Marquez (Repsol Honda) dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing). Upaya Marquez untuk melewati Miller tercapai namun karena terlalu memforsir di tikungan, Marquez hampir tergelincir, beruntung juara dunia 6 kali MotoGP ini mampu menstabilkan motornya, tapi momen itu dimanfaatkan Espargaro melewati Miller dan Marquez.

Posisi ketiga pun bisa diamankan Espargaro hingga finis, sedangkan Marquez yang tak mau menyerah bisa melewati Miller untuk meraih posisi keempat dan Miller kelima.

Posisi klasemen setelah seri VI GP Spanyol, Fabio Quartararo tetap teratas dengan 89 poin, kedua Aleix Espargaro 82, ketiga Enea Bastianini (69), keempat Alex Rins (Suzuki Ecstar) 69 dan kelima Francesco Bagnaia 56. Sedangkan Marc Marquez yang belum kebagian podium berada di posisi ke-9 dengan 44 poin.

Persaingan untuk perebutan klasemen akan berlanjut dua pekan mendatang pada seri VII GP Prancis, Minggu (15/5/2022).

Tes MotoGP

Sementara Senin (2/5/2022) usai MotoGP Spanyol, tim MotoGP mendapat kesempatan untuk tes di sirkuit Jerez mencoba berbagai komponen baru sebelum lomba berikutnya seri VII GP Prancis.

Tujuan tes utamanya mencoba berbagai komponen baru dari setiap pabrikan, KTM misalnya mencoba klalpot baru. Aprilia menyelesaikan tes komponen-komponen baru terakhir karena sebagai tim pabrikan kecil yang baru berkembang di MotoGP, Aprilia selama ini mendapat perlakuan khusus bisa berubah komponen dan mesin dengan leluasa tak seperti tim lain yang dibatasi tidak diizinkan merubah mesin secara total saat musim sudah berjalan.

Kini perlakukan khusus Aprilia sudah berakhir dengan perfoma capaian Aleix Espargaro yang mampu bersaing ketat di papan atas dan telah memenangi GP.

Fabio Quartarao menuntut Yamaha mencoba berbagai komponen untuk meningkatkan speed.

Ducati mencoba fairing baru yang lebih aerodinamik, demikian juga Suzuki.

Sedangkan Honda untuk Marc Marquez membawa tiga versi Honda RC213V dengan berbagai set up berbeda.

“Kami masih terus mencoba set up terbaik karena hingga kini kami belum menemukan solusi terbaik seperti yang saya rasakan bersama Pol Espargaro. Pencapaian waktu tercepat di Jerez bukan tujuan utama, tapi mencoba komponen,” ungkap Marquez pada rilis tim Repsol Honda.

“Sistem aerodinamika juga kami coba karena tes di Sepang Malaysia dan Mandalika Indonesia adalah sirkuit cepat, sedangkan di Eropa sebagian besar sirkuit kecepatan menengah ke bawah,” ujar Marquez.

Tampil tercepat pada tes di Jerez, Johann Zarco (Pramac Ducati/Prancis) 1 menit 37,136 detik, posisi kedua dan ketiga Brad Binder (Red Bull KTM) dan Fabio Quartararo (Monster Yamaha) serta Jack Miller (Ducati Lenovo) dan Pol Espargaro (Repsol Honda) di posisi keempat dan kelima. (Bambang Kunthady)***

Komentar