“Nilai-nilai perlawanan dan semangat rela berkorban itu sejatinya terwariskan kepada kita generasi sekarang, agar menjadi modal sosial untuk menata masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Tentunya Bandung saat ini tak lepas pula dari peran para veteran lainnya. Yana menghaturkan rasa hormatnya bagi para veteran yang masih hidup sampai saat ini.
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para sesepuh pejuang dan pelaku peristiwa Bandung Lautan Api yang telah membangun fonasi jiwa kejuangan warga Bandung. Semoga apa yang saat ini Bandung miliki bisa kita pelihara dengan baik bersama-sama,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua LVRI Kota Bandung, Padmo Notowisasto menyampaikan harapannya untuk pemuda Bandung agar jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).
“Sekarang dalam peringatan Bandung Lautan Api, pesan saya untuk anak muda sekarang, jangan lupa sejarah! Harus diingat terus. Upacara juga sudah cukup bagus tadi. Tiap tahun harus kita peringatkan agar tidak lupa dengan jasa-jasa para pahlawan,” tutur Padmo.
BLA merupakan salah satu bentuk perjuangan rakyat melawan kolonialisme pada Maret 1946 silam. Dalam waktu tujuh jam saja, sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar rumahnya. Berbondong-bondong meninggalkan kota menuju bukit di selatan Bandung agar para penjajah tak bisa merebut Kota Bandung.
Komentar