TUGUBANDUNG.ID – Setiap wartawan atau jurnalis diimbau untuk menjalankan praktik silaturahim tanpa pamrih. Dinamika dalam ekosistem industri media menjadikan perubahan ke depan semakin tidak pasti. Seorang wartawan harus mampu membina hubungan baik dengan narasumber tanpa diembel-embeli oleh pamrih atau kepentingan apapun.
Demikian disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana saat menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di hadapan sekitar 15 wartawan penerima Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Angkatan ke-4 yang diselenggarakan oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Sabtu 19 Maret 2022 pagi ini.
Fellowship untuk para wartawan yang bergiat dalam peliputan bidang pendidikan ini didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation. Hadir pada kegiatan yang berlangsung dari tersebut Direktur GWPP yang juga penguji nasional UKW PWI Pusat Nurcholis MA Basyari serta dua wartawan senior pembimbing FJP M Nashir, Tri J Sukaryana, dan Haryo Prasetyo.
Menurut Dr Aqua yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut, profesi sebagai wartawan membuka peluang jejaring yang sangat luas. Berkomunikasi dengan narasumber dari kalangan manapun jangan sekadar relasi dalam pekerjaan. “Bukankah setiap narasumber adalah juga manusia yang memiliki kebutuhan bersoalisasi. Di sini yang utama adalah membina silaturahim. Akan tetapi, silaturahim tersebut bukan hanya saat kita membutuhkan yang bersangkutan tapi terus dibina dengan dilandasi prinsip saling menghormati. Jadi tak ada pamrih apapun,” kata penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.
Doktor komunikasi lulusan Fikom Universitas Padjadjaran tersebut menegaskan dalam pekerjaannya, setiap wartawan berpeluang mengumpulkan banyak bahan yang bisa dijadikan data dan informasi kuat dalam sebuah buku. “Saya mengimbau setiap wartawan untuk dalam hatinya menguatkan tekad membuat buku. Insya Allah hal ini menjadi pencapaian yang juga penting bagi seorang wartawan,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Ia mengatakan menjadi seorang jurnalis bukanlah suatu hal yang mudah. Wartawan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memberikan informasi yang valid berdasarkan fakta-fakta yang ada.
“Menyuarakan kebenaran informasi sudah menjadi prinsip hidup sekaligus tantangan bagi wartawan. Dalam menempuh jalan jurnalistik, akan selalu ada rintangan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan. Akan tetapi, selama kita meniatkan diri untuk berbuat yang terbaik dalam profesi ini dan menjadikanya sebagai bagian dari ibadah, maka kita akan dapat menjalaninya juga dengan baik,” katanya.
Dr Aqua mengatakan, apa pun yang dilakukan para jurnalis akan menjadi bernilai jika dilakukan dengan niat untuk ibadah dan memberi manfaat bagi orang lain. “Profesi wartawan itu sangat mulia karena memberikan nilai-nilai positif. Oleh karena itu, niatkan menjalani profesi ini untuk menebar kebaikan dan kebajikan kepada siapapun,” katanya.***
Komentar