TUGUBANDUNG.ID – Siapapun dalam bidang dan pekerjaan apapun harus dapat menunjukkan sikap disiplin. Pribadi yang berdisiplin adalah sosok yang tidak menutupi kemalasan dengan alasan macam-macam. Sikap disiplin juga menjadi kunci keberhasilan menempuh studi di berbagai jenjang, khususnya pada jenjang doktoral.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Komunukasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi Penguatan Akademik Program Doktor Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu 19 Maret 2022 sore. Sharing komunikasi dan motivasi Dr Aqua yang berlangsung secara daring tersebut menjadi bagian dari pembekalan kepada para mahasiswa baru program doktoral Universitas Muhammadiyah Malang.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Direktur I Prodi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Wahyudi Winarjo, MSi dan dimoderatori Dr Ir Bambang Yudi, MM.
“Pribadi yang disiplin adalah seseorang yang tidak menutupi kemalasan dengan alasan macam-macam. Hal yang harus kita pahami adalah bahwa hal yang tidak akan kembali dalam hidup ini adalah waktu. Waktu tersebut ada tiga yakni kemarin, hari ini, dan esok hari,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Doktor komunikasi lulusan Fikom Universitas Padjadjaran tersebut melanjutkan kemarin adalah waktu yang sudah terlewati dan tidak akan bertemu lagi. “Sedangkan esok hari kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Maka, lajukanlah yang terbaik pada hari ini sehingga hasilnya akan menjadi yang terbaik bagi kita. Untuk bisa sukses menempuh studi doktoral kuncinya adalah disiplin diri,” kata pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut.
Pada Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut, Pemimpin Redaksi TuguBandung.id Erwin Kustiman memberikan testimoni terkait sepak terjang Dr Aqua Dwipayana dalam gerakan silaturahim. Dalam testimoni tersebut, Erwin yang saat ini juga menjadi dosen pada Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan mengatakan dirinya sangat beruntung bertemu dengan sosok seperti Dr Aqua Dwipayana.
“Saya sangat beruntung dipertemukan Allah Swt dengan sosok seperti Dr Aqua Dwipayana. Jauh sebelum disrupsi membuat banyak media massa tersungkur, Pak Aqua sudah mengingatkan saya untuk bersiap menghadapi setiap perubahan. Termasuk tidak lagi bekerja pada media mapan tempat saya bernaung sebelumnya. Dorongan yang disampaikan Pak Aqua tak sekadar lisan tapi juga sekaligus dengan dukungan material. Alhamdulillah setelah menyelesaikan studi magister, saya kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan S3 berkat sokongan pendanaan dari Pak Aqua. Semua itu dilakukan beliau dengan ikhlas dan tidak ada pamrih apapun. Apa yang bisa dipamrih dari sosok seperti saya yang biasa-biasa ini,” ungkap Erwin Kustiman panjang lebar.
Menurut Erwin, lembaga yang menghadirkan Dr Aqua sebagai motivator akan mendapatkan materi keilmuan yang berbeda. “Motivator memang banyak tapi yang berbicara selaras dengan apa yang selalu dikerjakan salah satunya adalah Dr Aqua. Ia cerminan dari jargon ‘do the talk’, semua yang dibicarakan memang apa yang dilakukannya. Tentang silaturahim, menghasilkan buku super best seller, hingga mengumrahkan gratis lebih dari 170 orang dari berbagai kalangan serta akan terus bertambah, dan memberikan berbagai kebaikan lainnya, adalah memang apa yang dilakukannya,” ucapnya.
Tak hanya itu, tarif berbicara Dr Aqua Dwipayana di lingkungan BUMN dan perusahaan swasta nasional adalah Rp 30 juta per jam untuk minimal dua jam. Belum tiket penerbangan bisnis dari Maspakai Garuda serta akomodasi hotel setaraf bintang lima. “Namun, di lingkungan TNI/Polri, guru, serta wartawan, Dr Aqua sudah menegaskan tidak mau berbicara saat menyampaikan sharing komunikasi dan motivasi.”
Erwin Kustiman kini juga menjadi dosen di Prodi Ilkom FISIP Universitas Pasundan dan tengah menyelesaikan disertasi studi doktoralnya. “Dr Aqua Dwipayana memberikan pesan inspiratif untuk selalu menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi siapa saja. Insya Allah kebaikan juga akan menghampiri kita. Beliau mendorong saya untuk juga terus berkiprah di bidang media dengan membangun portal media daring rintisan TuguBandung.id,” katanya.
Dengan nada bergetar, Erwin juga mengatakan dirinya benar-benar merasa “diwongke” oleh pria santun dan ramah tersebut. “Berkat fasilitasi dan juga dorongan penuh secara finansial, saya juga Alhamdulillah bisa berangkat umrah berkat kebaikan beliau. Tak sekadar biaya tapi sekaligus tanpa saya duga beliau juga memberikan ‘sangu’ selama umrah langsung diberikan ke rumah saya,” kata Erwin lagi.
Ia menambahkan bagi Dr Aqua Dwipayana, kegiatan sharing komunikasi dan motivasi yang diwarnai dengan
silaturahim ke berbagai pihak sudah menjadi panggilan hidupnya. “Pak Dr Aqua sudah menegaskan 90 persen sisa hidupnya akan diarahkan untuk bersilaturahim dan terus menebar kebaikan. Atasan satu-satunya bagi beliau adalah Allah Swt. Maka, beliau enteng-enteng saja menjalankan semuanya. Baginya, pandemi tak bermakna produktivitas terhenti. Sebaliknya, ia kian bersemangat menebar inspirasi ke seantero negeri. Semua karena keikhlasannya merekatkan tali silaturahim dan menebar kebermanfaatan bagi sebanyak mungkin kalangan,” ucapnya.
Disiplin
Staf Ahli Bidang Komunikasi Ketua KONI Pusat tersebut menambahkan kalau memperhatikan perjalanan kehidupan orang-orang atau tokoh yang sukses, maka satu benang merahnya adalah disiplin. “Benang merahnya adalah kedisiplinan dan konsistensi dalam melakukannya,” ucapnya.
Hal yang juga sangat penting dalam kesinambungan menempuh studi doktoral, lanjut Dr Aqua Dwipayana, adalah komunikasi. “Masalah yang krusial dan jangan dianggap enteng adalah komunikasi. Kecerdasan otak atau intelektualitas saja tidak cukup, yang paling penting adalah justru soft skill termasuk keterampilan berkomunikasi. Komunikasi yang baik bermakna memberikan penghargaan yang sama kepada siapapun tanpa memedulikan status social dan jabatan,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Ia menegaskan masalah utama bangsa ini ada di bidang komunikasi. Dr Aqua mengajak semua untuk introspeksi untuk kembali saling menghargai setiap orang dan mengeratkan silaturahim dengan siapapun tanpa kecuali.***
Komentar