KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) membuka Summer Course dengan 11 Mahasiswa asing dari University of Queensland (UQ) Australia Senin (24/6/2024), di Labtek XIX Freeport SBM ITB.
Summer Course SBM ITB dan UQ 2024 ini bertujuan untuk memperkenalkan ITB, khususnya SBM ITB kepada mahasiswa asing. Tak terbatas di ITB saja, tetapi juga memperkenalkan Indonesia kepada mahasiswa-mahasiswa asing.
Sebelumnya, Mahasiswa UQ sudah menghabiskan 4 hari di Bintan melakukan berbagai kegiatan, seperti menjelajahi Bintan dan mengenal kebudayaan lokal.
Dalam sambutannya, Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME, mengatakan bahwa kesempatan ini merupakan sebuah kehormatan untuk bisa menyambut mahasiswa dari UQ di SBM ITB.
“Jadi suatu kehormatan bagi kami untuk memiliki kalian di sini dan berbaur dengan kami sehingga kami juga bisa belajar dari University of Queensland dan sebaliknya,” sambutnya.
Ketua Program Studi Kewirausahaan, Sonny Rustiadi, SE., MBA., Ph.D., CBAP, berharap bahwa pengalaman ini akan memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan, baik selama di Bandung dan Indonesia, maupun setelah kembali ke University of Queensland.
“Kami percaya bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui interaksi di luar dengan mengunjungi bisnis nyata, pengusaha nyata, dan lembaga sosial. Dua Minggu adalah waktu yang sangat singkat, tetapi kami ingin membuat dua minggu ini memiliki dampak yang berkelanjutan, tidak hanya untuk pembelajaran kalian di Bandung dan Indonesia, tetapi juga untuk pembelajaran kalian di University of Queensland,” ungkap Sonny
Ira Fachira Ph.D, Koordinator Divisi Kerjasama Internasional SBM ITB, berharap mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini dapat bertukar pandang mengenai budaya satu sama lain. Selain itu, beliau juga mengharapkan adanya kolaborasi antara mahasiswa UQ dan mahasiswa SBM ITB.
“Harapan saya mereka bisa bekerja sama karena biasanya ini project based ya, dalam situasi yang lebih santai karena kita mata kuliahnya juga tidak melulu di kelas, tapi lebih banyak berinteraksi di luar. Jadi harapannya adalah mengenal budaya yang berbeda satu sama lain, bisa berkolaborasi dalam satu proyek yang sangat pendek, dan networking,” kata Ira.
Mahasiswa UQ, Appolonia dan Jordan, mereka sangat berharap bisa memahami dan mempelajari bagaimana budaya yang berbeda memiliki pendekatan yang unik dalam hal keberlanjutan (sustainability) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
“Saya akan mengatakan, kami tidak memiliki banyak ekspektasi; kami hanya datang dengan pikiran yang sangat terbuka dan siap untuk merasakan segalanya. Mempelajari tentang budaya yang berbeda dan berbagai cara mereka dalam mendekati keberlanjutan dan kewirausahaan,” harap Jordan.
Setelah ini, Mahasiswa UQ akan banyak melakukan kegiatan selama beberapa hari kedepan di Bandung, seperti berkuliah di SBM ITB, berkunjung ke PLTA Terapung Cirata, berkunjung ke Mycotech, berkegiatan di Teras Hijau, dan membatik. (Pun)***