Yusuf Saadudin Menunggu Kiprah Pituin Asli Pimpin Bank bjb

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Rabu, 16 April 2025, menjadi langkah dan harapan baru bagi Bank bjb. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), bank kebanggaan rakyat Jawa Barat ini telah memilih Yusuf Saadudin menjadi Direktur Utama.

Dalam agenda perubahan pengurus perseroan, pemegang saham BJBR menyepakati pengangkatan Yusuf Saadudin menjadi Direktur Utama bjb dan Mardigu Wowiek Prasantyo atau “Bossman” Mardigu sebagai Komisaris Utama Independen bjb menggantikan Taswin Zakaria.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang memimpin rapat sebagai representasi pemegang saham pengendali mengatakan, peserta RUPS menyepakati adanya pengurangan jumlah direksi dan komisaris.

“Sebagai pemegang saham terbesar 36%, kami mengedepankan profesionalisme. Komposisi yang diusulkan dan disepakati oleh para pemegang saham berdasarkan profesionalitas,” kata Dedi.

Yusuf Saadudin bukan orang baru di bjb. Sebelumnya, Yusuf menjabat Direktur Konsumer dan Ritel Bank bjb pada periode 2024-2025. Kemudian, Yusuf ditunjuk sebagai Plt Dirut sejak 11 Maret 2025 menggantikan Yuddy Renaldi yang mengundurkan diri karena tersandung masalah korupsi.

Dikutip dari laman resmi Bank bjb, pria kelahiran Bandung pada 1973 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi di Universitas Padjajaran (Unpad) pada 1999. Selanjutnya menyelesaikan program Magister Hukum Ekonomi dan Bisnis pada 2015 di kampus yang sama.

Dalam karir, Yusuf memang bisa disebut orang asli Bank bjb. Memulai karir sejak 2019, Yusuf pernah menjabat Pemimpin Divisi KPR & KKB hingga 2021, naik ke Divisi Kredit Konsumer, lalu Direktur Konsumer dan Ritel hingga 2025.

Usai resmi menjabat Dirut Bank bjb, Yusuf Saadudin menyatakan komitmennya membuat Bank bjb lebih baik lagi. Dia juga akan menjawab tantangan dari Gubernur Jabar soal efisiensi di tubuh Bank bjb.

“Amanah ini sangat menantang buat kami, harapan-harapan dari Pak Gub dan Pak Wagub ini akan menjadi komitmen kami yang kuat untuk bisa memenuhi harapan supaya Bank Bjb bisa lebih baik lagi dari sisi kinerja keuangan,” katanya.

“Tinggal kita laksanakan saja, siap. Dengan terlebih dahulu dianalisa mana yang memang itu merugikan atau keuntungannya kecil bisa ditutup atau diturunkan,” ujarnya.

Adapun, jabatan Yusuf sebagai Direktur Utama akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Semetara itu, nama lain yang ditunjuk masuk dalam jajaran dewan komisaris di antaranya Sekda Jabar Herman Suryatman sebagai Komisaris Independen, bersama dengan mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya.

Kehadiran pituin asli bjb mendapat sambutan positif dari publik. Misalnya, Ketua DPRD Jabar, Buky Wibawa Karya Guna menyatakan dukungannya kepada Gubernur Dedi Mulyadi yang mengangkat jajaran direksi dari internal bank.

“Langkah ini akan memperkuat independensi dan memperkecil ruang masuknya kepentingan luar,” ujar Buky.***

 

 

Komentar